Dear Pemkot Surabaya, Yuk Bisa Yuk Tambah Armada Suroboyo Bus Rute Terminal Purabaya–PENS

Dear Pemkot Surabaya, Yuk Bisa Yuk Tambah Armada Suroboyo Bus Rute Terminal Purabaya–PENS

Dear Pemkot Surabaya, Yuk Bisa Yuk Tambah Armada Suroboyo Bus Rute Terminal Purabaya–PENS (Unsplash)

Suroboyo Bus masih jadi primadona warga Surabaya yang ingin bepergian menggunakan transportasi publik. Selain nyaman dan tarif tiketnya terjangkau, bus kota berwarna merah ini juga sudah memiliki lebih banyak rute yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, salah satunya rute Terminal Purabaya–PENS.

Kebetulan, saya dulu termasuk pelanggan tetap rute ini. Tiap kali selesai mudik dan turun di terminal, saya memilih lanjut naik Suroboyo Bus untuk menuju ke kosan. Meskipun waktu tempuhnya sedikit lebih lama, tapi mahasiswa mana yang nggak tergiur dengan tarif Rp3.000 saja? Apalagi jika dibandingkan dengan ojek online, saya harus mengeluarkan uang minimal Rp30 ribu untuk tujuan yang sama. Dengan begitu, menunggu lebih lama bukan masalah besar.

Namun, seiring seringnya saya naik Suroboyo Bus di rute Terminal Purabaya–PENS, saya mulai menyadari satu hal penting: jumlah armadanya masih terbatas. Oleh karena itu, saya merasa perlu ada tambahan bus di rute ini. Bukan tanpa alasan, berikut beberapa pertimbangan mengapa Pemkot Surabaya sebaiknya menambah armada Suroboyo Bus di jalur tersebut.

Beberapa penumpang harus dilewati karena bus penuh

Rute Suroboyo Bus satu ini memang nggak pernah sepi. Bahkan, sering sekali bus sudah penuh sejak berangkat dari terminal. Soalnya, kapasitas bus memang nggak terlalu besar. Mungkin, hanya muat sekitar 20 orang saja.

Akibatnya, beberapa orang yang menunggu di halte berikutnya harus dilewati begitu saja. Kalau bus selanjutnya cepat datang sih, nggak apa-apa ya. Tapi, kadang jarak kedatangan antarbus juga lama. Bayangkan jika kebetulan penumpang harus buru-buru, menunggu dalam ketidakpastian jelas bukan hal yang menyenangkan.

Rute tidak pernah sepi karena lewat beberapa kampus besar

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, rute Suroboyo Bus ini konsisten ramai. Saya selalu menemui bus yang hampir terisi penuh tiap kali naik dari terminal. Mau berangkat pagi ataupun sore, rasanya hampir tidak mungkin menemui bus yang sepi atau kosong.

Bahkan, beberapa kali saya harus berdiri cukup lama karena semua tempat duduk sudah ditempati penumpang yang memang kebanyakan adalah mahasiswa. Tentu, hal ini wajar terjadi. Sebab, rute ini memang berhenti di halte beberapa kampus besar. Mulai dari UNAIR kampus B dan C, Ubaya, ITS, hingga PENS. Bisa dibilang, rute ini memang jadi andalan mahasiswa Surabaya.

Nah, dengan banyaknya penumpang dari kalangan mahasiswa, penambahan armada di rute ini bukan sekadar meningkatkan kenyamanan semata, tapi juga bentuk dukungan Pemkot Surabaya terhadap mobilitas generasi muda. Selama armadanya tersedia dan dapat menjangkau area yang luas, anak muda nggak akan ragu buat memilih naik bus kota kok. Kita juga punya mimpi commute dengan aman pakai transportasi publik kayak di luar negeri, tau.

Bisa kan tambah armada Suroboyo Bus?

Selain itu, penambahan armada juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi publik. Jika bisa diandalkan, besar kemungkinan masyarakat akan lebih memilih naik transportasi publik daripada kendaraan pribadi. Mungkin, langkah ini tampak kecil, tapi dampaknya besar, lho. Selain mengurangi kemacetan, udara juga jadi lebih sehat karena produksi karbon dioksida dari kendaraan berkurang.

Jadi, Pemkot Surabaya, yuk bisa yuk, tambah armada Suroboyo Bus rute Terminal Purabaya–PENS. Biar lebih banyak warga Surabaya yang bisa mengandalkan bus kota ini buat mendukung mobilitas mereka sehari-hari. Selain itu, biar nggak ada lagi yang kapok karena di-skip gitu aja setelah nunggu lama di halte dan harus cemas nunggu kedatangan bus selanjutnya di rute ini.

Penulis: Titah Gusti Prasasti
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bertahun-tahun Tinggal di Surabaya tapi Saya Ogah Naik Suroboyo Bus Karena Ribet dan Nggak Nyaman Blas

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version