Beberapa hari ini rakyat Indonesia sedang dibuat cemas dengan aksi teroris yang seakan tidak ada habisnya. Alih-alih bersatu untuk memberantas radikalisme, segelintir orang berkata jangan mengaitkan terorisme dan radikalisme ini dengan agama manapun karena itu hanya oknum saja. Sementara para korban, tentu saja berkata lain karena sebagian besar korban terorisme tersebut adalah kaum minoritas dengan agama yang berbeda dengan pelaku terorisme. Aksi teror tersebut dilakukan di rumah ibadah mereka pula.
Di sini saya tidak akan berkata siapa yang salah, siapa yang benar, karena bukan kapasitas dan wewenang saya. Namun, izinkan saya memberikan saran untuk mereka-mereka yang menginginkan negara ini kacau balau dengan aksi pengeboman atau terorisme, gimana kalau melakukannya lewat game saja seperti game Grand Theft Auto V?
Dalam game ini, pemain bisa melakukan pencurian, pembunuhan, sampai membantai orang satu kota sampai puas dan nggak melanggar hukum sama sekali. Kalau saya mah lebih suka memainkan main story-nya dan jalan-jalan daripada menghancurkan kota. Grafik Grand Theft Auto V ini ciamik banget, lho. Benar-benar mendekati dunia nyata karena Rockstar Games piawai membuat game.
Kalau dirasa kurang, kalian bisa menggunakan berbagai macam mod yang tersedia di internet agar Kota Los Santos di Grand Theft Auto V mirip Indonesia. Misal seperti adanya SPBU Pertamina, motor bebek seperti Supra, sampai taksi Bluebird, jadi aksi yang kalian lakukan ini relate banget sama kehidupan sehari-hari di Indonesia.
Saya tahu nggak semua orang bisa main Grand Theft Auto V lantaran game ini harus dimainkan pada console PlayStation 3 atau PlayStation 4. Kalau main di laptop atau PC, spesifikasinya pun harus tinggi. Laptop dan PC-nya minimal di atas 5 jutaan lah. Saya saja belum bisa memainkannya karena spesifikasi laptop saya yang masih minim, jadinya cuma bisa main Grand Theft Auto IV saja. Tapi Grand Theft Auto IV juga tetap ramai, kok.
Kalau begitu, poin dari tulisan ini apa? Nah, daripada jadi teroris yang berusaha menghancurkan kota, lampiaskan saja segala kegundahan dan kekesalan kalian dalam hidup kalian pada game seperti Grand Theft Auto V. Kalau nggak punya console buat mainnya gimana? Kalau laptop dan PC-nya spesifikasinya rendah gimana? Main Grand Theft Auto IV aja. Masih nggak kuat? Main Grand Theft Auto: San Andreas! Masih nggak kuat? Main Grand Theft Auto: Vice City!
Bukannya apa-apa, nih, kalau melakukan aksi terorisme dan meninggal saat melakukan hal tersebut, bukan jihad namanya. Niatnya mau ketemu bidadari, malah masuk neraka. Kalau masih hidup, barangkali bisa ditangkap polisi dan dihukum mati atau penjara seumur hidup. Belum lagi nanti dimaki-maki netizen Indonesia yang galak itu, lho. Gotham Chess dan akun BWF jadi korbannya! Belum lagi nanti keluarga kalian harus menanggung malu gara-gara perbuatan kalian.
Aksi apa pun yang kalian lakukan pada game, seperti menggergaji aparat kepolisian dengan gergaji listrik pun nggak akan melanggar hukum, kok, kan cuma game doang. Tapi jangan sering-sering juga, mendingan mainkan main story-nya saja untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kalian. Hidup boleh nggak produktif karena pengangguran, tapi ya jangan mubazir dengan jadi teroris di dunia nyata karena nggak ada benefitnya sama sekali.
Saya pikir, itu saja sih unek-unek saya karena nggak habis pikir dengan teroris yang melakukan aksi terorisme dengan iming-iming bidadari di surga. Sudah bikin repot satu negara, orang yang seagama dengan mereka jadi kena stigma macam-macam. Saat saya ke Kalimantan bersama rekan saya yang keturunan Arab dan berjenggot, saya lihat blio sering kena pemeriksaan berlapis di bandara karena stigma tersebut. Kita mah habis itu ketawa-ketawa saja karena dia memang nggak salah apa-apa.
Serius, deh, kalian yang melakukan aksi teror beneran merugikan banget. Lakukan di game saja kenapa, sih?
Sumber Gambar: YouTube XpertThief
BACA JUGA Daftar Dosa yang Selalu Kita Lakukan Saat Main GTA San Andreas dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.