Dulu dan mungkin sampai sekarang, kita kerap menyerap kata-kata dari bahasa asing untuk dituturkan dalam bahasa Indonesia. Misalnya kata kartu yang merupakan serapan dari bahasa Belanda “kaart”, kantor diserap dari kata “kantoor”, musik diserap dari kata “muziek”, dan masih banyak kata serapan lainnya.
Kebanyakan orang Indonesia mengalami kesulitan dalam pengucapan bahasa asing, misalnya mengucapkan kata seperti “injection”, “function”, “collaboration”, dan “action”. Sehingga kata-kata tersebut dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia menjadi injeksi, fungsi, kolaborasi, dan aksi.
Meski demikian, ada beberapa istilah bahasa asing dalam dunia kesehatan yang perlu kita ketahui karena tidak semua istilah tersebut bisa dinarasikan dengan sebuah diagnosa ala Indonesia seperti “masuk angin”.
Berikut daftar istilah medis paling umum yang perlu diketahui sebelum kita telanjur self diagnose dengan kalimat “masuk angin”.
#1 Febris (demam)
Gampangnya, demam atau febris adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh hingga melebihi 37,6 derajat Celcius. Peningkatan suhu tubuh ini merupakan proses ikhtiar tubuh dalam menghadapi infeksi, sekaligus pertanda adanya perang terhadap bakteri atau virus yang ada di dalam tubuh kita.
Umumnya demam memang bukan kasus darurat sehingga dapat diobati dengan obat seperti paracetamol yang dijual bebas di apotek. Tetapi, ada berapa hal yang harus diperhatikan ketika seseorang mengalami demam.
Pertama, jika demam berlangsung selama 3 hari atau 72 jam, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Biasanya dokter akan menyarankan pasien cek darah di laboratorium untuk mengetahui penyebab demam.
Kedua, pada pasien anak jika demam disertai rewel, flu, batuk, dan gejala lainnya, langsung gas ke dokter atau fasilitas kesehatan. Serahkan dosis pemberian obat kepada ahlinya.
#2 Sore throat (sakit tenggorokan)
Istilah “sore throat” bagi pencinta musik cadas tentu akan merujuk pada nama sebuah band bergenre grindcore, dan entah kenapa banyak band cadas yang menggunakan nama penyakit sebagai nama group band-nya.
Umumnya, sakit tenggorokan ini ditandai dengan nyeri tenggorokan hingga mengakibatkan kesulitan dalam berbicara dan menelan. Jika mengalami tanda gejala tersebut, pertolongan mandiri yang bisa dilakukan adalah berkumur dengan air asin hangat dan lakukan rehidrasi dengan minum air yang banyak. Selain itu, hindari mengonsumsi minuman dingin.
#3 Gastritis (maag)
Maag boleh dikatakan penyakit yang paling populer di TV setelah diabetes. Popularitas penyakit tersebut selaras dengan iklan produk obat maag yang kerap diendorse oleh artis senior.
Saat pemeriksaan, dokter tidak akan menuliskan “maag” ke dalam catatan medis pasien, seringnya dokter akan menuliskan gastritis sebagai diagnosa pasien.
Gastritis sendiri memiliki arti peradangan pada dinding lambung. Penyakit ini kerap disertai dengan gejala seperti hilangnya nafsu makan hingga nyeri yang terasa panas dan perih di ulu hati. Dalam keadaan yang parah, penderita gastritis akan mengalami muntah darah akibat luka yang ada di lambung. Jika mengalami kondisi seperti ini, pergi ke fasilitas kesehatan merupakan opsi penanganan paling bijak.
#4 Hipertensi (bludrek)
Kata “bludrek” cukup populer di kalangan simbah-simbah. Rupanya “bludrek” sendiri diserap dari bahasa Belanda “bloeddruk” yang artinya tekanan darah. Kini penyakit tersebut kerap disebut sebagai hipertensi yang merupakan kondisi di mana seseorang mengalami tekanan darah di atas normal atau berlebih.
Normalnya tekanan darah harus berada di rentang 100-140 mmHG untuk sistol dan 60-90 mmHg untuk diastol. Jika lebih dari itu, maka kita harus aware utamanya terhadap pola makan.
Pengidap hipertensi harus senantiasa mengontrol tekanan darahnya dengan cara rutin memeriksakan diri kepada tenaga kesehatan. Jika memiliki uang berlebih tidak ada salahnya untuk membeli tensimeter digital.
Penyakit ini bisa timbul oleh beragam faktor seperti stres, gaya hidup yang tidak sehat, beban pikiran yang berlebihan, dan lain sebagainya.
Dengan menjaga tekanan darah tetap normal, artinya sama saja kita menjaga organ tubuh vital seperti jantung dan ginjal agar tetap berfungsi dengan baik.
#5 Headache (nyeri kepala)
Nyeri kepala adalah jenis sakit kepala yang kerap dialami banyak orang. Meski cukup mengganggu, umumnya sakit kepala bisa ditangani dengan obat yang dijual bebas. Meski demikian, pemeriksaan dokter tetap diperlukan guna mengetahui kemungkinan sakit kepala disebabkan oleh kondisi yang berbahaya.
Meski dapat diobati secara swadaya, penderita harus segera mengakses fasilitas kesehatan jika nyeri kepala yang dialami disertai dengan gejala seperti penglihatan ganda, leher kaku, muntah, hingga terjadi kelemahan pada otot.
#6 Myalgia (nyeri otot)
Nyeri otot atau myalgia merupakan gejala yang sering dialami oleh para atlet dan pekerja dengan aktivitas fisik yang berat. Namun bukan berarti mereka yang kerjanya lebih banyak santai tidak berisiko mengalami nyeri otot.
Gejala myalgia sering digambarkan dengan kram atau otot tertarik sehingga memunculkan nyeri yang hebat.
Dalam kasus ringan sedang, seseorang yang mengalami nyeri otot bisa mendapatkan pertolongan dengan mengoleskan krim analgesik. Jika rasa nyeri berangsur menghilang, lakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan. Karena aktivitas fisik yang ringan dapat membantu memulihkan kekuatan otot.
#7 Typhoid (tipes)
Entah kenapa tipes kerap diidentikkan dengan penyakit yang diderita oleh anak kos. Meski demikian, satu hal yang perlu kita tahu bahwa tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Thypi.
Ketika tubuh terinfeksi bakteri Salmonella Thypi, biasanya tubuh akan mengalami demam, nyeri otot, sakit perut, diare, dan yang paling khas adalah lidah terasa pahit yang menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Pada penderita demam thypoid, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik dan obat yang dapat mengurangi gejala penyerta. Selain itu, penderita tipes juga disarankan untuk bed rest dan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti bubur dan makanan lunak lain.
#8 Common cold (masuk angin)
Siapa bilang masuk angin bahasa Inggrisnya “enter wind”? Mengutip dari detikHealth, rupanya istilah masuk angin ini sebenarnya adalah kondisi tubuh kita yang terinfeksi oleh virus. Karena dulu di Indonesia belum banyak ahli virus, maka masyarakat Indonesia menganggapnya sebagai angin, sehingga kondisi ketika imun tubuh menurun karena serangan virus dianggap sebagai masuk angin.
Kondisi masuk angin sebenarnya bisa disebut sebagai common cold yang menimbulkan gejala seperti meriang, kembung, nyeri tenggorokan, mual, hingga kadang disertai flu dan pilek. Umumnya penyakit ini bersifat ringan sehingga tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Penyakit ini juga bisa ditangani dengan mengonsumsi obat sesuai dengan gejala yang timbul.
Selain obat-obatan, konon gejala masuk angin bisa diatasi dengan mengonsumsi sup ayam. Hal tersebut dikarenakan sup ayam (dalam kondisi panas) ampuh membuka tenggorokan dan hidung dari lendir yang menyumbat saluran pernapasan.
Itulah tadi daftar istilah penyakit dalam bahasa asing yang perlu kita ketahui. Semoga tubuh kita senantiasa sehat, bergas, dan waras!
BACA JUGA Bantahan untuk Kemenkes yang Menyangkal Laporan LaporCovid-19: Fasyankes Kolaps Itu Benar Adanya dan tulisan Dhimas Raditya Lustiono lainnya.