Ini merupakan kehamilan pertama bagi kalian. Eh, sejak periksa pertama kali, tiba-tiba kalian seolah dipaksa terbiasa dengan singkatan-singkatan yang asing sebelumnya. Baik dari HPHT, HPL, hingga ASIP, sufor, dan seterusnya ketika si anak lahir. Nah, untuk kamu para calon orang tua, berikut daftar singkatan yang akan sering muncul dalam kehidupan parenting-mu kelak. Yuk, dipelajari, biar nggak gaguk, Beb.
#1 HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
Istilah ini sering ditanyakan ketika kamu di awal-awal periksa kehamilan. Biasanya, untuk menentukan usia janin yang ada di rahimmu. Lantas, mencocokkan dengan ukuran dan berat janin.
#2 HPL (Hari Perkiraan Lahir)
Selayaknya arti dari kepanjangannya, istilah ini untuk menginformasikan tanggal perkiraan kelahiran si bayi. Biasanya, dihitung dari HPHT ibunya.
#3 VBAC (Vaginal Birth After Caesar)
Ada mitos di masyarakat, kalau kita telah melahirkan secara caesar, akan melahirkan secara caesar lagi untuk seterusnya. Padahal dalam kondisi tertentu, melahirkan melalui vagina sangat mungkin untuk dilakukan meskipun sebelumnya telah melahirkan secara caesar.
#4 DBF (Direct Breastfeeding)
Istilah ini untuk menjelaskan tentang cara menyusui secara langsung. Jadi, bayi menyusu langsung di payudara, tidak melalui dot, cup feeder, gelas, atau yang lainnya.
#5 ASIP (Air Susu Ibu Perah)
Untuk beberapa keadaan, seorang ibu tidak selalu bisa menyusui anaknya secara langsung. Maka asi yang ada di payudaranya itu di-pumping (dipompa dengan menggunakan alat tertentu atau diperah menggunakan tangan secara langsung). Lantas, diminumkan ke bayi melalui beberapa alat bantu lainnya. Asi hasil pompa atau perah tangan ini disebut dengan asip.
#6 GS (Growth Spurt)
Hampir semua bayi akan mengalami percepatan pertumbuhan yang kemudian dikenal dengan growth spurt. Ketika mengalaminya, biasanya bayi akan menyusu lebih lama dibanding biasanya serta lebih rewel dan sulit untuk ditenangkan.
#7 Bingput (Bingung Puting)
Bingung puting merupakan kondisi bayi kesulitan menyesuaikan diri saat menyusui melalui puting ibunya. Biasanya, karena bayi sudah pernah diperkenalkan dengan dot atau empeng untuk menyusu. Hal ini akhirnya menjadikan bayi menjadi rewel karena ia merasa kesal dan kelaparan.
#8 Sufor (Susu Formula)
Kalau ini, sudah tidak perlu dijelaskan, lah, ya. Intinya, mah, susu yang bukan diproduksi dari payudara ibu.
#9 Pospak (Popok Sekali Pakai)
Ini merupakan istilah yang lebih tepat daripada menggunakan kata “pampers” seperti yang biasa digunakan oleh banyak orang. Mohon maaf, nih, Pampers merujuk pada sebuah merek tertentu. Padahal, kan, bisa jadi pospak yang kita pakai mereknya beda.
#10 Clodi (Cloth Diaper)
Kalau yang sebelumnya merupakan popok sekali pakai, clodi adalah popok kain yang bisa digunakan berkali-kali asalkan dicuci terlebih dahulu.
#11 MPASI (Makanan Pendamping ASI)
Ketika bayi sudah genap 6 bulan, asi dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan energi untuk tumbuh kembang bayi. Oleh karena itu, bayi membutuhkan makanan tambahan sebagai asupannya. Biasanya, awal MPASI menjadi masa yang cukup bikin deg-degan para orang tua.
#12 PRONA (Protein Nabati) dan PROHE (Protein Hewani)
Salah satu kandungan gizi yang dibutuhkan oleh bayi saat awal MPASI adalah protein. Sementara itu, protein dibagi menjadi protein nabati dan hewani. Nah, untuk memudahkan ketika menyebutkan, maka disingkat menjadi prona dan prohe saja.
#13 BLW (Baby Led Weaning)
Ini merupakan metode yang digunakan orang tua dengan membiarkan anak mengambil dan makan makanannya sendiri tanpa disuapi oleh mereka. Biasanya, orang tua cukup menyediakan makanan yang mudah dipegang oleh anaknya untuk dimasukkan ke mulutnya sendiri.
#14 GTM (Gerakan Tutup Mulut)
Ketika anak mulai makan, dalam beberapa periode ia akan menolak makanan yang telah disediakan oleh orang tuanya. Sebaliknya, ia akan memilih mengonsumsi makanan yang disukai meskipun tidak mengandung gizi apa pun. Kondisi inilah yang kemudian disebut gerakan tutup mulut.
#15 SCC (Soft Structured Carrier)
Ini merupakan salah satu jenis gendongan yang dapat menopang bayi menghadap ke depan (di punggung ibu) atau ke dalam (berhadapan dengan ibu) dengan keadaan duduk. Ia didefinisikan sebagai gendongan yang ergonomis dengan struktur pengikat pinggang, panel tubuh, dan tali yang memudahkan penggendong. Pada beberapa gendongan baru bisa digunakan ketika bayi berusia 4 bulan. Namun, ada juga yang bisa digunakan sejak bayi lahir.
Sebetulnya, masih ada banyak istilah yang juga perlu diketahui. Bolehlah, nanti kami bagikan di bagian kedua. Seperti yang sering dibicarakan sama orang-orang dewasa lainnya, menjadi orang tua itu nggak ada sekolahnya. Jadi, sebagai orang tua kita yang harus aktif untuk betul-betul mempelajarinya dari banyak sumber terpercaya.
BACA JUGA Biar Nggak Drama Saat Menggendong, 6 Jenis Gendongan Bayi Ini Perlu Diketahui! dan tulisan Audian Laili lainnya.