Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Curhatan Tukang Parkir Saat Salat Idul Fitri

Andrian Eksa oleh Andrian Eksa
5 Juni 2019
A A
parkir

parkir

Share on FacebookShare on Twitter

Pagi tadi banyak orang berbondong-bondong menuju masjid atau tanah lapang guna menjalankan ibadah salat Idul Fitri—bukan idulfitri, kata Mas Ahmadul Faqih Mahfudz di kolom Bahasa Majalah Tempo. Meskipun setiap langkah kaki dari rumah sampai tempat ibadah dihitung sebagai pahala, tidak sedikit yang naik kendaraan bermotor—baik roda empat ataupun roda dua. Akhirnya, kami—warga di sekitar tempat ibadah—mendedikasikan diri sebagai tukang parkir.

Sebagaimana tukang parkir di tempat lain, tugas kami hanya menjaga sesuatu yang bukan milik kami sendiri. Tidak boleh tergoda dan terlena, karena jika kelak diambil yang punya, kami tidak perlu merasa kehilangan berkepanjangan. Jadi kamu bisa belajar dari kami, ikhlaskan dia yang tak lagi kamu miliki.

Menjadi tukang parkir saat salat Idul Fitri tidak segampang memarkirkan gebetan di hati dan pikiran. Pagi-pagi sekali—sebelum para jamaah berdatangan—kami harus sudah siap di parkiran. Harus sudah mandi dan berpenampilan rapi, agar tidak dicurigai sebagai pencuri. Tidak lupa, kami harus menyiram tempat parkir dengan air, agar tidak berdebu dan disindir, disuruh bayar, tapi pelayanan tidak maksimal. Setelah itu memasang palang untuk menutup beberapa jalan, agar arus kendaraan bisa terkontrol dengan aman.

Kalau semua sudah siap, saatnya beraksi dengan memposisikan diri: tim pertama berada di depan, bertugas memberi kartu parkir dan meminta bayaran; dan tim kedua siap menata kendaraan di parkiran. Kedua tim ini harus terus saling berkoordinasi, karena terkadang ada yang seenaknya nyelonong masuk seperti rumah sendiri. Padahal ini kan lahan bisnis kami.

Sudah mencoba sesiap apa pun, kami biasanya tetap saja menemui fenomena-fenomena yang mangkeli ati. Karena sudah tidak dituntut untuk menahan seperti pas puasa, kami biasanya misuh juga. Meskipun tidak secara langsung di depan mereka.

Sebenarnya niat kami kan baik, menyediakan tempat parkir plus penjagaan dari tukang parkir profesional. Tapi kok, ya, masih ada dapat grundelan. Kami maklum sih, namanya juga manusia. Hidup matinya untuk nggrundel semata. Seperti kami ini, contohnya, berpedoman pada, mengeluh adalah passion kami.

Fenomena mangkeli yang kami temui setiap tahun adalah jamaah datang telat dan nyusu-nyusu. Sepertinya, selain gumunan dan nitip oleh-oleh, telatan merupakan budaya kita. Kemudian, perilaku nyusu-nyusu sebagai imbasnya. Mangkeli tenan to? Sudah tahu kalau salat Idul Fitri dari dulu itu lebih pagi dari salat dhuha dan zuhur, kok ya masih telat sak umur-umur?

Kalau telatnya satu-dua orang mah masih gampang ngaturnya. Lah ini, telat kok bersama-sama? Apa jamnya yang salah? Kan jadi macet parah. Belum lagi ibu-ibu yang kempriyik minta didahulukan. Padahal datangnya juga belakangan. Mbok kira parkirane Mbahmu po piye? Maunya kok menang sendiri. Mbok ya antre~

Baca Juga:

Tukang Parkir Memang Bikin Pusing, dan Ini Adalah Salah Satu Cara agar Kita Nggak Perlu Pusing Lagi Nyari Duit 2 Ribu buat Mereka

4 Hal yang Saya Benci dari Tukang Parkir di Solo

Ada lagi yang tidak kalah mangkeli. Masih berurusan dengan ibu-ibu. Ketika dimintai bayaran duaribu, ngasih uangnya seratusribuan. Padahal kami melihat sendiri—hasil ngintip—kalau di dompetnya ada pecahan. Jan-jane panjenengan itu mau bayar parkir atau nukar uang? Atau cuma siasat agar kami bilang, “Monggo, Bu, dibawa aja uangnya. Kami tidak ada kembalian. Tidak usah bayar. Langsung aja putar balik dan pulang!” Haiya, sorry, tidak semudah itu, Hayati.

Kami sudah cukup paham dengan modus-modus murahan. Jadi semuanya sudah kami siapkan. Bahkan untuk memenuhi hasratmu nukar uang tanpa bayaran tambahan seperti jasa-jasa di pinggir jalan menjelang lebaran.

Ada satu fenomena lagi yang benar-benar mangkeli. Lagi-lagi masih berkaitan dengan ibu-ibu. Bukan bermaksud memojokkan, tapi nyatanya ibu-ibu menjadi musuh utama kami ketika bertugas di parkiran. Fenomena tidak manusiawi ini, kami temui beberapa tahun terakhir. Sampai tahun kemarin pun, belum juga berakhir.

Suatu waktu, seorang ibu menegur kami, “Mas, awas saya sudah wudu. Mbok pakai kaus tangan biar aman.” Kami mengiyakan. Meskipun begitu, sebenarnya kami tidak pernah berniat membatalkan wudu siapa pun. La wong di antara kami pun sudah berwudu dan menjaga kesuciannya. Tidak mungkin dong ya—kami dengan sengaja menyentuh dan membatalkannya.

Tahun berikutnya, kami sudah mengenakan kaus tangan. Alih-alih merasa aman dari hardikan, kami malah semakin mangkel ra karuan. Seorang ibu-ibu memberikan uang parkirnya dengan cara menjimpit, seolah memegang sesuatu dengan jijik atau memberikan kepada orang yang membuatnya jijik. Hell, kan?!

Apa ya mereka itu nggak mikir, di balik khusyuknya salat mereka ada tukang parkir yang setia menjaga kendaraannya? Malahan, terkadang merelakan salat yang hanya setahun sekali. Hanya demi tidak dimarahi lagi kalau ada yang hilang atau dirusak orang. Kalaupun bisa ikut salat, setelahnya mesti buru-buru sampai parkiran. Menyiapkan mental kalau-kalau masih aja ada yang banyak komentar. Hhhrrrrgghhhh!

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Idul FitriLebaranTukang Parkir
Andrian Eksa

Andrian Eksa

Kelahiran Boyolali, 15 Desember. Saat ini sedang bergiat di Dolanan Anak Jogja.

ArtikelTerkait

Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang

22 Mei 2020
4 Episode Upin Ipin Spesial Lebaran yang Bikin Banjir Air Mata Mojok.co

4 Episode Upin Ipin Spesial Lebaran yang Bikin Banjir Air Mata

27 Maret 2025
Menyuruh Bayar Parkir Duluan, tapi Kendaraan Ditinggalin Begitu Aja Bikin Saya Membenci Tukang Parkir untuk Pertama Kalinya

Menyuruh Bayar Parkir Duluan, tapi Kendaraan Ditinggalin Begitu Aja Bikin Saya Membenci Tukang Parkir untuk Pertama Kalinya

6 September 2023
pengusaha lebaran

Bulan Ramadan dan Lebaran Membuat Banyak Orang Indonesia Jadi Auto Pengusaha

30 Mei 2019
3 Titik Macet Paling Parah di Purbalingga, Bisa Ditinggal Kuliah 14 Semester Saking Lamanya Mojok.co

3 Titik Macet Paling Parah di Purbalingga, Bisa Ditinggal Kuliah 14 Semester Saking Lamanya

15 April 2024
Untuk Orang-orang yang Kalah di Hari Kemenangan, Bertahanlah, Dunia Ini Mengasyikkan

Untuk Orang-orang yang Kalah di Hari Kemenangan, Bertahanlah, Dunia Ini Mengasyikkan

21 April 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.