Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Nabati

Curahan Hati Petani Cabai

Hanik Nur Rohmah oleh Hanik Nur Rohmah
26 Juli 2019
A A
petani cabai

petani cabai

Share on FacebookShare on Twitter

Cabai rawit mahal? Pasti banyak yang mengeluh tentang kenaikan harga cabai rawit seperti sekarang ini. Cabai rawit mahal juga akan berpengaruh pada harga bahan-bahan dapur lainnya, seperti cabai merah, cabai kriting dan lain sebagainya. Naiknya harga cabai saat ini banyak pihak yang mengeluh terutama ibu-ibu rumah tangga dan juga para pembeli yang mempunyai rumah makan.

Cabai rawit merupakan rempah-rempah yang harus selalu ada di dapur selain bawang putih dan bawang merah. Pada akhir-akhir ini harga cabai rawit melunjak naik drastis. Yang awal mulanya hanya berkisar 50 ribu sekarang sudah mencapai harga 75 ribu per kilo.

Naiknya harga cabai di sejumlah pasar tradisional membuat para konsumen mengurangi jumlah belanja mereka. Para konsumen lebih memilih membeli cabai kering yang harganya masih terjangkau lebih murah di banding dengan cabai segar. Selain para konsumen yang mengeluh mahalnya harga cabai para pedangang dipasar omsetnya ya menurun karena sedikit pembeli yang membeli cabai.

Terutama para orang-orang yang mempunyai rumah makan akan berfikir dua kali untuk membeli cabai karena harganya yang melunjak naik tetapi juga harus memikirkan cita rasa dari menu yang mereka sediakan, jika mereka mengurangi jumlah cabai pasti rasanya akan hambar dan para pembeli akan merasa kecewa pasti mereka tidak akan mampir lagi ke rumah makan tersebut.

Namun, untuk para ibu rumah tangga biasanya mensiasati mahalnya harga cabai dengan mengganti menggunakan cabai rawit kering dan di tambahkan bumbu merica agar rasanya tetap pedas. Kalau ibu saya sih untungnya saat ini tidak pernah membeli cabai, orang desa dipekarangan sekitar rumah di tanami cabai. Jadi, pas harga cabai mahal cita rasa masakan ibuku tetap saja enak dan pedas. Hehehhe.

Nah…selain para konsumen, pedangang ada lagi yang merasakan mahalnya harga cabai yakni para petani cabai. Cabai mahal ? bagaimana nasip para petani cabai, apakah mereka senang atau malah mereka akan susah seperti para konsumen?

Ya…harga cabai yang naik tinggi membuat petani senang dan juga susah. Susah kerana apa? Bagaimana para petani tidak susah karena biasanya mereka mampu panen dengan jumlah banyak, pas harga cabai melambung tinggi petani hanya mampu panen sedikit.

Saya keluarga petani dan musim ini pas waktunya menanam cabai rawit. Diawal mampu panen sekitar 50 kg waktu harga cabai sekitar 8 ribu per kilo dan sekarang harga mencapai 62 ribu perkilo (harga di pengepul cabai) hanya mampu panen sekitar 10 kg saja. Faktor cuaca kemarau seperti saat ini memang susah untuk menanam cabai dengan hasil yang maksimal. Perawatan pun juga harus maksimal jika ingin panen.

Baca Juga:

Blora, Kabupaten yang Bingung Menentukan Arah Pembangunan: Industri Belum Jadi, tapi Malah Ikutan Menggarap Lahan Pertanian

Buruh Tani Situbondo: Pekerjaan yang Sering Disepelekan, tapi Upahnya Bisa Bikin Iri Pegawai Kantoran

Musim kemarau seperti saat ini rawan sekali hama tanaman yang menyerang daun maupun buahnya. Biasanya daunnya itu keriting-keriting dan dihinggapi lalat-lalat kecil. Kemudian buahnya yang semula tumbuh besar bagus tak tahu kenapa sebagian buahnya itu kering seperti digigit serangga atau apapun itu.

Oleh sebab itu harga cabai yang melonjak tinggi para petani juga merasa was-was khawatir dengan tanamannya yang perawatannya harus ekstra, mulai dari perairannya hingga pupuk serta obat-obatnya. Harga obat-obatnya agar tanaman bisa bagus juga tidak murah. Yang semula penyemprotan seminggu hanya sekali sekarang seminggu bisa dua kali kalau itu pun hasilnya bisa bagus tidak masalah tapi jika perawatnnya sudah begitu ekstra namun hasilnya nihil petani pun akan kecewa.

Prinsip para petani bukan tentang harganya namun bagaimana mereka mampu menanam dengan baik lalu panen banyak. Soal rejeki itu sudah ada yang mengatur. Saat bisa panen 50 kg harga di pengepul hanya 8 ribu petani mendapat uang hanya sekitar 400 ribu saja. Namun saat ini panen yang biasanya lima hari sekali sekarang menjadi seminggu lebih baru bisa panen hanya mendapat 10 kg saja tetapi harganya 62 ribu di pengepul (kurang lebih kalau di pasar sudah mencapai 75 ribu per kilo). Berapapun hasil panennya mereka selalu bersyukur apa yang mereka dapatkan.

Pesan deh untuk para konsumen pembeli atau kalian yang bukan berprofesi sebagai petani. Asalkan kalian tahu, petani itu bisa makan, membiayai anaknya sekolah, segala apapun keperluan rumah tangganya hasil keringat jerih panyah mereka adu nasip. Kenapa saya sebut adu nasip? Karena tidak mudah untuk menjadi seorang petani entah itu petani cabai ataupun petani sayuran. Banyak sekali resiko yang harus mereka hadapi, apalagi seperti musim sekarang ini.

Contoh kecilnya saja jika para petani gagal panen. Petani gagal panen sama saja dengan orang kantoran yang kena PHK mereka harus memutar ulang otak untuk mencari modal kembali untuk menanam kembali. Jika tanaman yang mereka tanam bisa bagus dan harganya mahal itu karna mereka juga merawat dengan susah payah, mereka mengeluarkan biaya yang begitu besar agar tanaman mereka baik sehingga dapat panen.

Soo… dengan ini saya berharap para konsumen jangan pernah mengeluh jika harga cabai, sayuran atau bahan pangan lainnya itu naik. Karena semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan jangan pula menyalahkan para petani karena harga mahal, mereka pun susah payah untuk menanamnya dan merawatnya. Mereka bisa hidup jika tanamannya bagus. Mereka merasakan hasil jerih payahnya belum tentu 1 bulan sekali gajian, mereka harus menunggu beberapa bulan baru bisa merasakan hasil keringatnya.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: cabaiekonomiharga bahan pokokkebutuhan pokokpertanianpetani cabai
Hanik Nur Rohmah

Hanik Nur Rohmah

ArtikelTerkait

Minyak Goreng dan "Gorengan" yang Bikin Pusing Terminal Mojok

Minyak Goreng dan ‘Gorengan’ yang Bikin Pusing

19 Maret 2022
Berhentilah Beranggapan Orang yang Nggak Suka Pedas Itu Cemen!

Berhentilah Beranggapan Orang yang Nggak Suka Pedas Itu Cemen!

5 September 2021
paylater, beli rumah

Paylater Bikin Susah Beli Rumah? Yang Benar Saja!

13 Februari 2023
gaji kecil

Gaji Kecil dan Tak Pernah Cukup, Harus Bagaimana?

14 Agustus 2019
taro misaki captain tsubasa penghasilan karier cerita kekayaan timnas jepang mojok

Menghitung Penghasilan Taro Misaki, Pasangan Emas Tsubasa Ozora yang Beda Nasib

2 Mei 2020
6 Bahan Pokok yang Ikutan Naik Setelah Kenaikan Harga BBM, Bikin Duit di Dompet Cepet Abis Terminal Mojok

6 Bahan Pokok yang Ikutan Naik Setelah Kenaikan Harga BBM, Bikin Duit di Dompet Cepet Abis

10 September 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.