Culture Shock Saat di Malaysia: Motor Boleh Masuk Tol, dan Warga Lokalnya Suka Banget Pakai Jersey

Culture Shock Saat di Malaysia: Motor Boleh Masuk Tol, dan Warga Lokalnya Suka Banget Pakai Jersey

Culture Shock Saat di Malaysia: Motor Boleh Masuk Tol, dan Warga Lokalnya Suka Banget Pakai Jersey

Jika berbicara tentang Malaysia, hal yang paling pertama kali terlintas di benak kepala kita pasti Upin & Ipin. Kemiripan kebudayaan serta kehidupan bikin serial tersebut digandrungi banyak rakyat Indonesia.

Meski banyak yang mirip antara Indonesia dan Malaysia, tetap saja, lain lubuk lain ikannya. Perbedaan dua negara ini begitu kentara, dan dari pengalaman saya mengikuti kegiatan Asisten Mengajar Internasional pada beberapa bulan yang lalu, saya bikin kompilasi beberapa hal berbeda yang bikin saya kaget.

Dan inilah daftar keunikan Malaysia yang jarang saya temui di Indonesia, serta bikin kaget.

Orang Malaysia sering menggunakan jersey

Pengalaman pertama yang membuat saya bertanya-tanya adalah, mengapa orang Malaysia lebih sering menggunakan jersey dalam aktivitas sehari-hari?

Hal ini saya lihat setiap hari, entah itu saat berada di Mall, Pasar Malam, bahkan ketika sedang salat Jum’at di Masjid. Ternyata, ketika saya bertanya langsung dengan orang Malaysia, jawaban yang mereka pun sangat simpel, yaitu nyaman. Ya, sesimpel itu.

Alasan sederhana yang masuk akal sih. Mengingat cuaca di tempat saya tinggal yang bisa dibilang panas, jadi mereka ingin menggunakan pakaian yang sederhana, semua orang bisa memakainya dan bahan jersey pun bisa menyerap keringat dengan baik dan cepat kering. 

Motor bisa masuk dalam tol

Jika kalian sudah berada di Malaysia, hal yang perlu kalian sadari adalah kendaraan motor bisa masuk ke dalam tol. Ya, ini bukan karena pengguna motor itu bandel atau tidak tahu aturan. Melainkan pemerintah Malaysia memberikan akses kepada pengendara motor.

Menariknya, mereka yang menggunakan motor bisa masuk tol dengan gratis, alias tidak bayar. Kita tahu bahwa jalan tol dibangun untuk menghindari kemacetan dan mempersingkat waktu dalam perjalanan ke suatu daerah. Akses tol ini kalau di Indonesia sangat terbatas dan hanya diperuntukkan untuk pengguna kendaraan besar seperti mobil, bus, dan truk. 

Hindari menggunakan kata ini ketika berbicara atau kamu akan dimarahi!

Kalau kamu kira bahasa Indonesia dengan Malaysia itu sama dan mudah dipahami, kamu salah besar!

Memang kita serumpun, namun jangan sesekali menggunakan kata ini ketika berkomunikasi dengan orang Malaysia. Contohnya adalah kata “hampang”, dalam Bahasa Indonesia ini artinya adalah mudah. Justru berbanding terbalik dengan arti di Malaysia yang memiliki makna sangat sensitif.

Contoh lain yaitu kata “Butuh” yang diartikan dalam bahasa Malaysia juga mempunyai konotasi yang negatif. Jadi, setelah kalian membaca artikel ini dan merencanakan liburan ke Malaysia jangan sesekali menggunakan dua kata tersebut atau kamu akan dibilang aneh!

Lagu Indonesia sangat populer di Malaysia

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika lagu-lagu Indonesia sangat populer di Malaysia. Hal ini saya dapatkan ketika pertama kali makan di sebuah kedai yang ada di sana. Seperti biasa, sebuah musik dapat mendukung suasana. Jadi mendengar musik dalam tempat makan adalah hal yang sangat lazim. Namun yang membuat saya kaget adalah ketika mereka menggunakan lagu Indonesia, seperti Dewa 19, Wali, Judika, dan masih banyak lainnya.

Tentu, mengetahui hal tersebut saya sebagai warga Indonesia sangat senang. Ternyata selera musik mereka tidak jauh beda dengan kami. Dalam beberapa kesempatan, saya bertanya langsung dengan orang di sana tentang alasan mengapa menyukai musik tersebut dan ternyata menurut mereka lagu-lagu Indonesia sangat ‘sedap’ didengar. Jujur saja, saya pun juga adalah penikmat musik, bahkan di Malaysia pun saya memiliki penyanyi favorit yaitu, Noh Salleh.

Bagaimanapun, Malaysia merupakan negara pertama yang dapat saya kunjungi dan memberikan kenangan yang sangat luar biasa. Saya sangat senang ketika berada di sana. Pengalaman yang tidak dapat dilupakan. Bahkan hingga saat ini, saya ingin segera kembali ke sana untuk mengeksplorasi beragam hal lainnya yang saya tidak ketahui. 

Penulis: Raihan Dafa Achmada
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Makanan Khas Kalimantan Timur yang Diklaim Malaysia sebagai Makanan Khasnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version