Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Cuanki Baba Bandung, Camilan Khas Bandung yang (Ingin) Mendunia

Andri Saleh oleh Andri Saleh
9 April 2022
A A
Cuanki Baba Bandung, Camilan Khas Bandung yang (Ingin) Mendunia Terminal Mojok

Cuanki Baba Bandung, Camilan Khas Bandung yang (Ingin) Mendunia (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia, Bandung punya banyak kuliner yang khas. Ada peuyeum, batagor, colenak, bandros, siomay, dan—ini yang paling saya suka—bakso cuanki. Pernah dengar camilan khas Bandung itu? Bakso cuanki adalah perpaduan antara bakso, siomay, dan tahu kering yang disajikan dalam kuah dengan aroma yang kuat. Biasanya bakso cuanki ini dijajakan oleh penjual keliling yang menggunakan gerobak panggul dengan berjalan kaki. Makanya sempat beredar rumor kalau cuanki adalah akronim dari “cari uang jalan kaki”.

Rasa bakso cuanki ini enak. Kalau nggak percaya, silakan coba sendiri. Bakso cuanki cocok disantap siang hari saat cuaca hujan maupun panas. Khusus di bulan Ramadan ini, bakso cuanki bisa disantap saat berbuka sebagai camilan pengganjal perut dan bisa juga disantap selepas salat tarawih. Saking enaknya, cukup banyak wisatawan yang datang ke Bandung yang pengin menjadikan bakso cuanki ini sebagai oleh-oleh. Tapi dari komposisinya yang berkuah dan hanya bisa dinikmati dalam keadaan hangat, sepertinya mustahil bakso cuanki dibawa pulang ke kampung halaman.

Konon, cuanki akronim dari “cari uang jalan kaki” (Shutterstock.com)

Ternyata kemustahilan ini dijadikan peluang oleh Ari Muhammad Priyadi, seorang pemuda asal Bandung. Pemuda lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini berpikir keras bagaimana caranya supaya bakso cuanki ini bisa dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan sekaligus dinikmati oleh semua orang yang tinggal di luar Bandung.

Berbekal modal sebesar Rp200 ribu, Ari memproduksi bakso cuanki instan dalam kemasan pada tahun 2017. Kemasannya masih sederhana, hanya berupa standing pouch bening dengan bumbu yang dibungkus plastik. Saat itu, dia menggunakan merek “Cuanki Baba Bandung”. Ketika ditanya kenapa menggunakan merek itu, dia menjawab bahwa Baba adalah panggilan anak kepada ayahnya. “Filosofinya diambil dari sosok ayah yang suka bekerja keras,” ujarnya.

Produk pertama Cuanki Baba Bandung ini awalnya hanya ditawarkan di sirkel pertemanan dengan harga Rp18 ribu per kemasan. Penawarannya pun masih sederhana, hanya melalui japri dan status WhatsApp. Di luar dugaan, ternyata bakso cuanki instan dalam kemasan ini mendapat respons positif dari pembeli. Pemesanan terus bertambah dan keuntungan diputar untuk dijadikan modal produksi lagi.

Jualan lewat WhatsApp status (Unsplash.com)

Setelah setahun berjalan, tepatnya di tahun 2018, mulai banyak pemesanan Cuanki Baba Bandung dari luar daerah seperti Jakarta, Bogor, Jambi, dan Medan. Bahkan, sempat juga dijadikan oleh-oleh para WNI yang bekerja di luar negeri. Cuanki Baba Bandung dikirim secara rutin ke Singapura. Selain itu pernah juga dikirim ke Jepang, Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris.

Meski hanya ditangani oleh empat orang pegawai di bagian produksi, usaha Cuanki Baba Bandung terus berkembang pesat. Produknya terus merambah ke berbagai toko oleh-oleh di Bandung untuk menggaet banyak pembeli. Ari juga berinovasi dengan membuat produk baru dengan konsep serupa, yaitu Mi Kocok Baba Bandung, Bakso Cilok Baba Bandung, dan Seblak Baba Bandung. Dari varian produk ini, Ari mengaku mendapat omzet rata-rata per bulan bisa mencapai Rp5 juta. “Omzet paling tinggi pernah sampai Rp10 juta dalam sebulan,” tambahnya.

Namun, menjalankan usaha ini bukan tanpa kendala. Ari menjelaskan bahwa kendala paling utama adalah kurangnya SDM, khususnya di bagian produksi dan pemasaran. Adanya pandemi Covid-19 juga sangat berpengaruh terhadap penjualan. Grafik penjualan Cuanki Baba Bandung terus menurun, khususnya pada pandemi gelombang kedua di tahun 2021 lalu.

Baca Juga:

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

4 UMKM Klaten yang Berhasil Go Digital, Ada yang Sukses Jualan sampai ke Luar Negeri!

Pandemi membuat penjualan Cuanki Baba Bandung menurun (Unsplash.com)

Setelah pandemi Covid-19 ini mulai reda, Ari bertekad untuk menaikkan kembali grafik penjualan Cuanki Baba Bandung. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memperkuat pemasaran di media sosial. “Saat ini media yang paling tepat untuk berjualan adalah melalui aplikasi TikTok. Ini sudah pernah saya coba dan terbukti efektif,” jelas Ari.

Untuk ke depannya, Ari berharap usaha ini bisa berkembang lebih besar lagi agar bisa menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu, dia juga berharap adanya peran aktif pemerintah dalam mengembangkan UMKM di Indonesia.

“Akan lebih bagus lagi kalau pemerintah memberikan support bagi pengusaha UMKM seperti saya ini. Saya yakin, produk-produk sederhana seperti Cuanki Baba Bandung ini punya peluang besar untuk mendunia,” pungkasnya.

Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sate Karak, Kuliner Klasik Surabaya yang Sudah Jarang Diingat.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 April 2022 oleh

Tags: Bakso CuankiCuanki BabaLapak Terminalumkm
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Banyuwangi, Kulinernya Dijamin Endes!

5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Banyuwangi, Kulinernya Dijamin Endes!

18 April 2022
Binte Biluhuta, Sup Jagung Khas Gorontalo yang Wajib Banget Dicoba (Supardisahabu via Wikimedia Commons)

Binte Biluhuta, Sup Jagung Khas Gorontalo yang Wajib Banget Dicoba

17 April 2022
4 Rekomendasi Toko Sepatu Wanita di Shopee yang Nggak Bikin Kantong Jebol

4 Rekomendasi Toko Sepatu Wanita di Shopee yang Nggak Bikin Kantong Jebol

18 April 2022
6 Keistimewaan Bluder Cokro, Oleh-oleh Legendaris Khas Madiun sejak 1989 Terminal Mojok.co

6 Keistimewaan Bluder Cokro, Roti Legendaris Khas Madiun sejak 1989

11 April 2022
Cerita Prihatin yang Mungkin Dipahami Pedagang Pinggir Jalan Ketika Hujan terminal mojok.co

Cerita Prihatin yang Mungkin Hanya Dipahami Pedagang Pinggir Jalan Ketika Hujan

28 November 2020
Wadi, Olahan Ikan Khas Dayak yang Nikmatnya Tiada Tanding

Wadi, Olahan Ikan Khas Dayak yang Nikmatnya Tiada Tanding

15 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.