Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cowok Fobia Transgender yang Bikin Face App, Standar Ganda Nggak, sih?

Dimas Purna Adi Siswa oleh Dimas Purna Adi Siswa
28 Januari 2021
A A
Cowok Fobia Transgender yang Bikin Face App, Standar Ganda Nggak, sih? terminal mojok.co

Cowok Fobia Transgender yang Bikin Face App, Standar Ganda Nggak, sih? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tren manusia-manusia penduduk +62 memang selalu ciamik untuk diikuti. Akhir-akhir ini ada tren yang lagi booming, yakni banyak lelaki yang menggunakan fitur Face App untuk mengubah wajahnya menyerupai perempuan. Bahkan tren ini sudah diikuti oleh beberapa artis, selebgram, dan orang-orang terkenal.

Bukan main memang fitur Face App ini. Sebenarnya saya belum pernah mencoba. Tapi, kok ya melihat orang-orang mencoba fitur tersebut, saya bisa langsung kasih jempol empat, dua jempol kaki dan dua jempol tangan. Kalau kamu masih ragu dan tidak percaya kehebatan fitur ini, silakan saja mencobanya atau cari saja orang-orang yang sudah pakai fitur tadi. Saya bisa jamin Anda akan terkecoh. Meskipun hanya sekilas, Anda akan mengira si cowok adalah perempuan.

Ada beberapa foto yang betul-betul saya pikir orang dalam foto itu adalah seorang wanita tulen dan penampilannya yang menawan sekali. Saya menemukannya saat sedang scroll manja dunia IG dan Twitter. Dari kejauhan (belum saya zoom maksudnya) saya pikir foto ini kekasih atau gebetan atau artis wanita lah yang disukai pemilik akun tersebut.

Hati saya sempat bergumam “Wuidih cakep juga nih dilihat-lihat.” Kemudian saya coba tekan foto tersebut untuk melihat lebih jelas. Amboi! Tolong lah, tolong. Hampir saja tergocek orientasi seksualku. Jari jemari automatic ingin nge-dm untung saja berhasil diurungkan ketika melihat username.

Awalnya saya tidak habis pikir. Kok orang-orang suka sekali mencoba fitur yang satu ini. Kenapa coba? Ada orang mau-maunya menyerupai lawan jenisnya. Kalau dia memang seorang transgender, transeksual, atau kaum LGBTQ+, saya sih tidak ada masalah ya. Tapi, kok saya lihat-lihat orang yang pakai fitur tersebut ada juga orang sebelumnya fobia transgender?

Pemikiran saya sempat tebersit, “Ah standar ganda ni orang, banyak cakap.” Soalnya, tidak perlu bertele-tele saya jabarkan. Tentunya kalian semua pernah menjumpai orang yang takut atau bahkan menghina seorang transgender dan transeksual. Sederhananya ya orang-orang yang ngehina waria atau banci.

Bukan hal yang susah menjumpai orang yang seperti itu. Padahal sejatinya mau bagaimanapun bentuknya, itu pilihan hidup orang. Memangnya kita siapa sampai-sampai ikut campur dan menghina pilihan orang lain?

Kemudian saya kembali berpikir. Rasanya ini bukan standar ganda. Tapi, sebuah awal yang cukup baik dan cerah. Alasannya cukup sederhana dan menurut saya sangat logis. Sekarang coba perhatikan baik-baik. Awalnya orang ini fobia, takut, menghina, bahkan menjelek-jelekan orang transgender dan transeksual. Tapi, nih tapi, dia sendiri dengan penuh kesadaran 10000% dan kehendaknya dia sendiri menunjukan perilakunya yang menyerupai lawan jenis. Bahkan tidak perlu tenaga kaum SJW untuk menceramahi, dengan sendirinya dia melakukan hal tersebut.

Baca Juga:

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Sependek pengetahuan saya, salah satu bentuk atau wujud orang yang sudah bertekad untuk menjadi transgender/transeksual terlihat dari penampilannya yang menyerupai lawan jenis yang ingin ia wujudkan. Nah, bisa lah fitur Face App yang dilakukan orang-orang tadi termasuk langkah awal untuk menjadi seorang transgender dan transeksual. Kalau dipikirkan secara sederhana sih begini, terlepas ini memang hanya bahan iseng dan tren.

Menurut saya ini langkah yang cerdas dari si pembuat fitur untuk menekan angka fobia kaum LGBTQ+. Meskipun bisa jadi 99% orang yang pakai fitur ini tidak ada niat sama sekali untuk menjadi transgender atau transeksual. Setidaknya ketika ada orang yang fobia kaum trans mencoba fitur ini dan kemudian mereka dihina atau dicemooh, mereka akan mengerti bagaimana rasanya saudara kita yang merupakan transgender dan tanseksual ketika diperlakukan seperti itu.

Berarti nanti kalau muncul lagi artis macam Lucinta Luna, kalian jangan mencemooh, menghina, bahkan mencampuri pilihan dia untuk berpindah haluan. Sudahlah itu biar urusan dia saja. Kita hargai pilihan itu dan tetap hargai sebagai sesama manusia. Lain lagi kalau dia berkelakuan aneh dan melakukan tindakan lainnya. Ya itu beda topik lagi untuk kita bicarakan.

Lalu dampak akhirnya apa dong? Iya betul. Hak asasi atau hak untuk dihargai dari teman-teman kita yang transgender dan transeksual sedikit demi sedikit akan dipahami. Setidaknya mulai terkikis lah orang-orang yang menyebalkan yang selalu mengusik pilihan hidup orang lain. Bagaimanapun mereka itu saudara kita, Bro! Jadi saya pikir mereka yang fobia dan menggunakan fitur Face App ini bukan sedang melakukan praktik “standar ganda”. Tapi, justru sebaliknya mereka sedang menuju jalan keterbukaan.

Sumber gambar: YouTube Daily Knowledge

BACA JUGA Sebegitu Pentingkah Jenis Kelamin Lucinta Luna bagi Kemaslahatan Bersama? dan tulisan Dimas Purna Adi Siswa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Januari 2021 oleh

Tags: Media Sosialtransgender
Dimas Purna Adi Siswa

Dimas Purna Adi Siswa

Calon pengacara handal. Saat ini masih pengacara (re:penggangguran banyak acara) dulu.

ArtikelTerkait

3 Program Selain Podcast di YouTube Deddy Corbuzier yang Sebenarnya Nggak Laku-laku Amat terminal mojok.co

Deddy Corbuzier Pernah Bikin Program yang Nggak Laku-laku Amat di Kanal YouTubenya

4 September 2020
Bahaya Influencer Nakal: Tarif Endorse Jutaan, Insight Konten Penuh Kepalsuan!

Bahaya Influencer Nakal: Tarif Endorse Jutaan, Insight Konten Penuh Kepalsuan!

18 Oktober 2023

Berani Bacot di Media Sosial tapi, kok, Pakai Akun Bodong?

24 Mei 2021
Format Akun 'txtdari' Belakangan Bikin Twitter Jadi Toksik terminal mojok.co

Format Akun ‘txtdari’ Belakangan Bikin Twitter Jadi Toksik

29 Oktober 2020
4 Hal yang Sebaiknya Instagram Lakukan daripada Hapus Fitur Archive Mojok.co

4 Hal yang Sebaiknya Instagram Lakukan daripada Hapus Fitur Archive

27 September 2024
4 Dosa Besar yang Sering Dilakukan oleh Motivator

4 Dosa Besar yang Sering Dilakukan oleh Motivator

27 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.