Cikgu Tiger dalam Serial Upin Ipin, Sosok Guru yang Menyimpang dari Makna Digugu dan Ditiru

Mengenal Cikgu Tiger dalam Serial Upin Ipin, Sosok Guru yang Menyimpang dari Makna Digugu dan Ditiru

Mengenal Cikgu Tiger dalam Serial Upin Ipin, Sosok Guru yang Menyimpang dari Makna Digugu dan Ditiru (upin ipin fandom)

Pencinta serial Upin Ipin pasti nggak asing sama sosok guru di Tadika Mesra yang punya badan kekar serta otot-otot gedenya. Guru yang muncul dalam serial Upin Ipin ini dentik dengan kaos dan sepatu bercorak seperti loreng harimau, guru tersebut bernama Cikgu Tiger. Ia merupakan satu-satunya guru laki-laki di Tadika Mesra yang menjadi wali kelas di Kelas Bakti yang muridnya juga laki-laki semua.

Selama bersekolah, guru laki-laki yang saya temui rata-rata bersikap cool. Tapi Les’ Copaque Production menghadirkan sosok guru laki-laki yang berbeda melalui sosok Cikgu Tiger ini.

Guru dalam filosofi bahasa Jawa memiliki makna “digugu lan ditiru”. Digugu memiliki arti dipercaya atau dipatuhi, sedangkan ditiru berarti diikuti atau diteladani. Tapi Cikgu Tiger dalam serial Upin Ipin sendiri menurut saya nggak mencerminkan sosok guru yang perbuatannya bisa ditiru oleh muridnya.

Cikgu Tiger dalam serial Upin Ipin hobi pamer kekuatan di hadapan warga sekolah

Kemunculan pertama Cikgu Tiger diperlihatkan dalam serial Upin Ipin Musim 5 episode Sedia Mula. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Abang Tiger. Tak lupa dengan gayanya yang memperlihatkan badan kekar dan otot-ototnya.

Lebih dari itu, di depan murid Kelas Aman yang tidak lain adalah kelas Upin Ipin dan teman-temannya, Cikgu Tiger sengaja push up hanya dengan tiga jari kanannya ditambah beban dari ketiga murid laki-laki yang duduk di punggungnya. Misalkan saja berat masing-masing anak itu 20 kg, berarti Cikgu Tiger telah mengangkat 60 kg berat muridnya hanya dengan tiga jari itu saja.

Cikgu Jasmin saja sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah teman sesama gurunya itu. Jika saya di posisi Cikgu Jasmin, lebih dari itu saya bisa ilfil.

Hobi pamer Cikgu Tiger selanjutnya diperlihatkan dalam serial Upin Ipin Musim 6 episode Sedia Menyelamat. Saat seluruh murid disuruh berkumpul di lapangan untuk simulasi pemadam kebakaran, lagi-lagi Cikgu Tiger memperlihatkan kekuatannya dengan menggendong 5 muridnya sekaligus yang ketakutan ikut simulasi.

Pamer dalam bentuk apa pun itu nggak baik. Jelas dalam Islam dilarang. Cikgu Tiger memberikan kesan pertama yang kurang baik. Dalam realitasnya, guru Kelas Bakti itu berpotensi didepak dari circle guru karena tingkahnya seakan haus validasi. Apalagi kalau sampai ditiru muridnya, wah, si murid akan dijauhi di lingkungan pertemanannya.

Kurang berhati-hati sehingga membahayakan murid

Kelakuan Cikgu Tiger lainnya dalam serial Upin Ipin yang nggak patut dicontoh murid muncul pada episode Taman Mesra. Saat itu tiap kelas di Tadika Mesra berlomba menghias taman. Masing-masing wali kelas punya konsep sendiri menghias taman bersama muridnya.

Pertama, Taman Ceria. Sesuai namanya, ceria, terdapat berbagai bunga yang indah dan tersusun rapi. Kedua, Taman Damai, dipenuhi tumbuhan hijau yang menyejukkan mata. Ketiga, Taman Bakti memiliki konsep Gurun Sahara dengan tanaman kaktus yang menjadi fokus utama. Terakhir, Taman Aman dengan hiasan berbagai bunga yang indah, memanfaatkan barang bekas, dan bersih dari sampah.

Cikgu Besar selaku juri mengungkapkan bahwa ada 3 kriteria penilaian, yaitu aspek kebersihan, keselamatan, dan keceriaan. Berdasarkan konsep yang sudah saya rinci di atas, Taman Bakti di bawah bimbingan Cikgu Tiger Upin Ipin punya konsep yang paling nyeleneh. Tamannya jelas nggak memenuhi aspek keselamatan. Dibuktikan langsung dengan muridnya sendiri yang terkena duri-duri kaktus hingga menangis.

Dari situ Cikgu Tiger kurang berhati-hati dalam mengonsep ide lomba antar kelas. Cikgu Tiger sebagai guru sewajarnya punya ide-ide kreatif yang dapat memberikan pengalaman belajar murid di lingkungan sekolah. Pengambilan keputusan tentu harus mengutamakan keselamatan murid juga.

Nggak bisa mengontrol emosinya dengan baik

Cikgu Tiger dalam serial Upin Ipin terlalu berekspektasi tinggi kelasnya bakalan menang lomba menghias taman sampai bersaing dengan Cikgu Melati. Tapi nyatanya Kelas Bakti kalah. Cikgu Tiger nggak bisa menerima kekalahan itu. Dia menangis histeris di depan warga sekolah disusul dengan muridnya juga.

Adapun saat simulasi pemadam kebakaran, Cikgu Tiger ini nggak mau kalah sama muridnya. Dia ikut-ikutan supaya bisa ditunjuk memperagakan simulasi, padahal kegiatan itu ditujukan untuk muridnya. Pas nggak kepilih, eh, ekspresi wajahnya berubah langsung murung.

Sebagai guru yang baik, Cikgu Tiger Upin Ipin seharusnya dapat mengontrol emosinya. Nggak gampang baper kalau nggak dapat apa yang diinginkan. Guru dapat memberikan pengertian pada muridnya dengan bahasa yang mudah dipahami dan selalu memotivasi agar lebih bersemangat dan berusaha keras dalam setiap hal. Ini akan membantu murid memiliki kontrol emosi yang baik.

Hadirnya sosok Cikgu Tiger menurut saya bisa jadi pengingat bahwa selain mengajar, guru memiliki peran penting dalam memberikan contoh yang baik bagi muridnya dalam hal perkataan maupun perbuatan. Mengingat murid bisa secara mentah-mentah mengadaptasi perkataan maupun perbuatan dari gurunya tanpa berpikir dua kali. Hal ini ditakutkan bisa menjerumuskan murid dalam permasalahan.

Penulis: Annasha Anjani Tria Amelia
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Cikgu Melati dalam Serial Upin Ipin Perlu Introspeksi Diri. Kasih Tugas Boleh, tapi yang Masuk Akal.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version