Nggak bisa dimungkiri bahwa astor telah menjadi top of mind untuk urusan cemilan Lebaran. Entah versi asli yang beneran mereknya Astor ataupun yang KW, pokoknya biskuit pentungan ini wajib ada di meja ruang tamu untuk menjamu siapa saja yang hendak datang buat maaf-memaafkan.
Eksistensi makanan ini yang kian populer dari masa ke masa lantas menciptakan banyak pertanyaan besar tentang bagaimana seharusnya memakan makanan ringan ini. Ada yang demen makannya diemut macam lolipop, ada pula yang langsung dikunyah untuk menikmati kerenyahannya. Lupakan apakah krim coklat di dalam biskuitnya dikit, banyak, atau nggak ada sama sekali, yang jelas terdapat beragam cara untuk memakan biskuit ini.
Cara makan astor #1 Dimakan sewajarnya
Ini cara yang paling gampang dan nggak ribet. Kita tinggal buka tutup kalengnya, ambil satu, atau dua, atau tiga, atau serah berapa aja, lantas dimasukkan ke mulut. Tentunya jangan dimasukkan semua dalam arti… semua, kecuali kalian adalah ahli debus. Cukup gigit bagian ujungnya, nikmati sensasi renyah dan manis-manis gurih dari krimnya, dan telan.
Lakukan hal tersebut berulang kali sampai kalian merasa puas. Dan selamat, kalian baru saja memahami cara makan astor yang paling sederhana.
#2 Dijadiin rokok-rokokan
Bagi anak-anak, kegiatan makan astor bisa sangat imajinatif. Pasti pernah kalian waktu anak-anak megang astor layaknya megang rokok, terus mengisap ujungnya bak mengisap asap rokok, ya kan? Terus gigitin ujungnya dikit-dikit biar awet, sambil ngobrol ngalor-ngidul nggak jelas sama sohib kalian.
Kalo model makannya gini, bisa-bisa sekaleng astor bisa baru habis lebaran tahun depan, soalnya memakan satu stik astor saja butuh waktu yang sangat lama. Kalo nggak dijadiin rokok-rokokan ya dijadiin tongkat sulap sambil sok-sokan nyoba sulap tapi gagal (kalo berhasil malah mengerikan). Atau dijadiin senjata buat perang dengan sohib kalian, sampai-sampai bukannya habis dimakan, eh astornya malah habis remuk dan berserakan di kursi gegara aksi tebas kalian.
Selain dijadiin senjata, bocah-bocah kadang juga ngejadiin astor sebagai stik drum dan dipentung-pentungkan ke kaleng Khong Guan yang isinya sudah berkurang separoh. Sungguh, memukul-mukulkannya ke kaleng Khong Guan adalah kegiatan menyenangkan meski sangat tidak terpuji. Wahhh, sudah berasa superstar yang manggung di konser dunia dengan ribuan penonton, sampai-sampai lupa astor yang dijadiin stik drum patah dan hancur berkeping-keping.
#3 Dijadiin sedotan
Ini sudah pasti kalian lakukan. Mentang-mentang snakc ini bolong di bagian tengah, langsung auto dijadiin sedotan. Berharapnya sih air yang tersedot bakal bercampur dengan krim yang ada di lapisan dalem, atau emang sekadar iseng nyobain gimana rasanya minum pake astor. Sekali minum masih bisa lancar, eh giliran nyedot lagi, bakal butuh tenaga ekstra gara-gara dinding si snack mulai bolong terkikis air. Atau yang lebih parah, batangnya patah di bagian bawah dan tenggelam di gelas minuman, berakhir pada ditelantarkannya minuman tersebut.
#4 Dikelupasin kulitnya
Kadang ya, ada oknum yang sengaja nggak nutup rapet kaleng astor biar astornya pada melempem. Mungkin nggak puas dengan hakikat astor yang renyah, lantas mengupayakan sebisa mungkin agar proses kimia membuat teksturnya lebih empuk. Caranya gimana? Ya, nggak usah nutup rapet tutupnya. Sehari kemudian maka proses reaksi kimia telah terjadi sehingga sekumpulan astor di kaleng auto lembek. Giliran coba dimakan, eh alot banget dan butuh tenaga ekstra untuk mengunyahnya.
Tetapi tunggu dulu. Oleh karena sejak awal niatnya bukanlah untuk memakan dengan cara konvensional, melainkan dengan cara kreatif luar biasa, astor yang memiliki motif garis meliuk-liuk selalu menggugah rasa penasaran dan imajinasi sehingga tak jarang ada yang mengelupas kulitnya. Mulai dari mengelupas bagian garis meliuk-liuknya sehingga wujud astor jadi polosan, sampai mengelupas keseluruhan astor yang awalnya berbentuk pentungan menjadi lembaran bak kulit lumpia.
Memakannya pun harus dengan prosedur yang benar, dimulai dengan mengambil krimnya terlebih dahulu. Dibabat habis keseluruhan krimnya—malang bagi astor KW yang krimnya sedikit atau malah nggak ada sama sekali, barulah disobek-sobek itu lembaran astor, lantas dimasukkan ke mulut dan dikunyah. Bagi kalian yang belum pernah nyoba makan snack ini dengan cara dikelupasin kulitnya, kalian wajib nyobain karena seru banget. Dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mengelupas secara sempurna dan nggak putus/sobek di tengah jalan. Saya sampa mikir, rasanya masuk akal apabila nanti diadakan kompetisi mengelupas astor dan pemenangnya mendapat stok astor setiap Lebaran tiba.
Itulah beberapa cara makan astor yang pasti sering kalian lakukan semasa kecil, atau bahkan sampai sekarang? Kalo nggak kalian yang sendiri yang melakukan ya pasti kalian pernah melihat ada orang yang makan dengan cara-cara begitu. Sungguh, makanan ini rasanya sudah layak digunakan sebagai brand ambassador Lebaran, soalnya ketupat sudah kurang relevan karena orang yang bikin ketupat pas Lebaran udah makin jarang. Eksistensi astor barangkali hanya bisa dikalahkan oleh the one and only biskuit Khong Guan.
BACA JUGA Sandal Swallow Angkat Bicara: Tolong Hargai Kami Layaknya Barang Branded dan tulisan Riyanto lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.