Baru-baru ini ada kabar yang dianggap baik dari Bekasi. Pertamina menemukan sumber cadangan minyak bumi di Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi. Berita ini cukup menarik perhatian netizen, khususnya mereka yang berasal dari Bekasi.
Mayoritas netizen asal Bekasi sebenarnya senang dengan kabar tersebut. Akan tetapi, sebagai orang yang tumbuh besar di Cikarang, Kabupaten Bekasi, saya malah merasakan sebaliknya. Terus terang, saya cenderung kurang senang dengan kabar tersebut.
Bukannya saya nggak mau Bekasi terus berkembang, tapi ada beberapa hal yang perlu diketahui terkait penemuan cadangan minyak bumi ini. Misalnya hal-hal berikut ini:
Daftar Isi
Khawatir berpengaruh pada lingkungan
Aktivitas penambangan bukan hanya menghasilkan cuan. Aktivitas penambangan kadang menimbulkan kerusakan lingkungan. Tak terkecuali aktivitas penambangan minyak bumi.
Di daerah tambang kerap kali terjadi kerusakan lingkungan. Salah satu contoh kasusnya terjadi di Pulau Wawoni’i. Masyarakat di pulau kecil tersebut sempat kesulitan mendapatkan air bersih lantaran sumber mata airnya tercemar oleh lumpur penggalian tambang.
Kejadian semacam itu yang saya khawatirkan terjadi di Bekasi. Saya belum siap melihat tanah kelahiran saya mengalami kerusakan lingkungan gara-gara tambang seperti yang kerap muncul di layar kaca.
Suhu di Bekasi bisa meningkat
Bekasi pernah dibully netizen karena suhu panasnya. Saya akui memang di sana cukup panas. Saking panasnya, banyak netizen yang bilang matahari di sana bukan hanya satu, tapi ada dua.
Ungkapan tersebut bukan berasal dari rasa benci terhadap Bekasi, ya. Faktanya, kota satu ini memang sepanas itu. Terbukti dari data yang dilansir Okezone.com, Bekasi berada di urutan ketiga dari tujuh kota terpanas di Indonesia. Berdasarkan data BMKG suhu di sana dapat mencapai 36 derajat Celcius pada Mei 2022.
Perlu kamu catat, itu sebelum ada aktivitas tambang minyak bumi, lho. Kalau sudah ada, gimana ya kira-kira? Aduh, saya sih nggak bisa membayangkannya.
Jumlah cadangan minyak bumi yang ditemukan di Bekasi nggak terlalu banyak
Kabarnya, cadangan minyak di Bekasi sekitar 92,7 juta barel. Awalnya saya pikir cadangan minyak bumi di sana banyak. Bagaimana tidak? angkanya hampir menyentuh tiga digit.
Ternyata setelah saya cek konsumsi minyak Indonesia, cadangan minyak bumi yang ditemukan itu jadi terlihat sedikit. Pasalnya, konsumsi minyak Indonesia sebesar 1.585.000 juta barrel per hari. Artinya, cadangan minyak di Bekasi hanya mampu bertahan sekitar 58-59 hari saja.
Belum tentu memakai tenaga kerja lokal warga sekitar
Jika ada aktivitas tambang di suatu daerah pasti akan menyerap tenaga kerja. Bahkan, di beberapa tambang besar, tenaga kerja yang diserap bukan hanya ribuan. Malah bisa menyentuh ratusan ribu orang.
Akan tetapi, tambang minyak di Bekasi belum tentu memakai tenaga kerja lokal asli masyarakat sana. Mengingat yang akan melakukan eksplorasi minyak bumi ini adalah Pertamina. Pertamina sebagai perusahaan BUMN sudah pasti punya karyawan berpengalaman di bidangnya sehingga mereka tidak harus membuka loker khusus bagi masyarakat Bekasi.
Sawah digusur (lagi)
Dulu Kabupaten Bekasi juga dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat, bersama dengan daerah tetangga, Kabupaten Karawang. Semua berubah setelah pabrik-pabrik membanjiri tiap sudut kabupaten ini. Hari ini kabupaten ini bahkan bertransformasi menjadi daerah industri.
Imbas hadirnya pabrik-pabrik tersebut, area persawahan mulai digusur. Bukan hanya untuk dijadikan pabrik saja, area persawahan juga dijadikan perumahan. Untuk ditawarkan kepada para karyawan pabrik, sebagai tempat mereka tinggal.
Tempat ditemukannya cadangan minyak di Bekasi juga berada di sekitar area persawahan. Dilansir dari JawaPos, salah satu warga mendapatkan uang dari Pertamina sebesar Rp 1,1 miliar. Setelah ia menjual sawah seluas 0,5 hektar.
Sawah di Bekasi digusur lagi. Kelak anak cucu saya tahu Bekasi sebagai daerah lumbung padi hanya dari buku sejarah. Mereka tak sempat melihat penampakan sawah secara langsung.
Mimpi jadi raja minyak
Buat warga yang sudah bermimpi jadi raja minyak, mundur dulu, ya. Soalnya mimpinya sudah kejauhan. Tolong jangan samakan cadangan minyak bumi di Bekasi dengan Timur Tengah.
Asal kalian tahu, cadangan minyak di Arab Saudi sebanyak 267 miliar barel. Menilik data tersebut, cadangan minyak bumi di Bekasi jadi nggak ada apa-apanya. Nggak ada seujung kukunya cadangan minyak the real raja minyak.
Begitu sekiranya beberapa hal yang perlu diperhatikan warga terkait penemuan cadangan minyak bumi di daerahnya. Saya bukan mau merusak kesenangan masyarakat Bekasi terkait kabar ini. Hanya saja kita perlu berpikir ulang, apakah berita ini kabar bagus, biasa saja, atau malah sebaliknya. Terkadang kita perlu sedikit kritis atas kabar yang dianggap baik sekali pun.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Planet Bekasi, Kota Satelit Penyangga Jakarta, tapi Sistem Transportasi Umumnya Begitu Kacau.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.