Fleksibilitas jadwal bus sleeper
Sudah jelas bahwa bus sleeper punya jadwal yang lebih fleksibel karena penumpang diberikan banyak pilihan. Dari pagi hingga malam, bus selalu tersedia karena PO yang menawarkan bus sleeper tidak hanya satu atau dua, tapi banyak. Hal itu membuat penumpang seperti saya punya keleluasaan dalam memilih. Bisa disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan saya.
Dan yang lebih penting, perbedaan harga antara satu PO dengan yang lainnya tidak berbeda jauh. Harga yang jauh lebih mahal biasanya setimpal dengan fasilitas yang diterima oleh para penumpang.
Hal ini berbeda dengan kereta api eksekutif yang jadwalnya lebih kaku. Hanya tersedia di jam-jam tertentu dengan KA yang berbeda. Misalnya Jayabaya yang hanya tersedia pada waktu siang hingga sore. Atau Sembrani yang tersedia hanya pada pagi hari. Kemudian untuk harga tiketnya pun selisihnya bisa berbeda jauh antara kedua kereta api tersebut.
Waktu tempuh yang nggak jauh berbeda
Banyak yang bilang, kereta api terlebih yang eksekutif punya waktu tempuh dalam perjalanan yang lebih pasti dan cepat. Kalau perkara pasti, ya memang nggak bisa dimungkiri jalur kereta api bisa dibilang hampir tanpa hambatan. Tapi perkara waktu tempuh, sebenarnya antara kereta api eksekutif dan bus sleeper ini kalau sama-sama kondisi normal, selisihnya hanya 1-2 jam.
Saya kembali ambil contoh untuk rute perjalanan Surabaya-Jakarta. Waktu tempuh kereta Api biasanya berkisar 8,30 jam-11 jam. Bahkan ada beberapa kereta yang dalam rutenya hanya melewati kereta tertentu, bisa sampai 14 jam. Sementara bus tidak jauh dari itu, kisaran 9-12 jam perjalanan. Apalagi, seperti yang saya sebut sebelumnya, kebanyakan bus sleeper lebih sering melalui jalan tol sehingga hambatan-hambatan seperti kemacetan atau banjir bisa terhindarkan. Lain cerita kalau saat momen-momen lebaran ya. Saya berbicara dalam kondisi dan momen yang normal.
Itulah beberapa hal yang membuat bus sleeper terasa jauh lebih worth it daripada kereta api eksekutif. Mungkin hal yang nggak mengenakan dari bus sleeper adalah perkara kemacetan dan keamanan saat penumpang tiba di terminal. Tahu sendiri kan, terminal di Indonesia ini fasilitasnya jomplang antara satu daerah dengan yang lainnya. Berbeda dengan stasiun yang punya SOP fasilitas yang sama.
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Jika Ingin Pergi ke Jakarta, Pakai Bus Sleeper Jelas Lebih Unggul ketimbang Kereta Api!




















