Pengalaman Naik Bus Listrik Trans Jogja, Lebih Nyaman daripada Bus Trans Jogja yang Selama Ini Mengaspal

Pengalaman Naik Bus Listrik Trans Jogja, Lebih Nyaman daripada Bus Trans Jogja yang Selama Ini Beroperasi Mojok.co

Pengalaman Naik Bus Listrik Trans Jogja, Lebih Nyaman daripada Bus Trans Jogja yang Selama Ini Beroperasi (dishub-jogjaprov-go-id_

Awal pekan ini 2 unit bus listrik Trans Jogja mulai uji coba beroperasi untuk penumpang. Selama masa uji coba, penumpang tidak akan dikenai biaya alias gratis. Rencananya, skema uji coba dengan penumpang ini akan berlangsung selama 1 tahun. 

Sebagai seseorang yang kerap menjajal transportasi publik, jelas saya tertarik mencoba armada bus listrik Trans Jogja. Apalagi, bus ini melayani rute penting seperti Bandara Adisucipto hingga Malioboro. Saya penasaran seberapa nyaman sih bus yang digadang-gadang akan mendukung Malioboro Zero Emission itu. 

Armada bus listrik Trans Jogja terasa lebih elegan dengan warna ungu yang mendominasi. Tulisan “100% electric bus” yang berada di bagian depan, samping kiri dan kanan hingga belakang bus tidak norak karena ditulis dengan font yang pas. Rasanya jadi tidak sabar untuk naik dan merasa pengalaman berkendara dengan armada bus listrik. 

Tidak bersuara dan tidak berbau solar

Benar saja, armada bus listrik Trans Jogja ternyata lebih nyaman dibanding armada Trans Jogja yang selama ini beroperasi. Mesin bus ini tidak menimbulkan banyak suara seperti bus Trans Jogja. Penumpang jadi lebih nyaman karena perjalanan jadi lebih “mulus”. Selain itu, tidak mungkin ada bau solar karena daya utama penggerak bus ini adalah listrik. 

Kondisi bus yang masih anyar membuat semua fasilitas bus masih berfungsi dengan baik. Mesin untuk tap e-money masih lancar, kursinya masih empuk dan bersih. Kalau dari sisi konfigurasi kursi, sebenarnya bus listrik Trans Jogja biasa saja. Bus ini memuat 18 kursi dan ruang untuk berdiri 10 orang. Bus dilengkapi dengan handle grip. 

Kondisi bus yang nyaman dan masih berfungsi apik jelas menjadi angin segar bagi penumpang setia Trans Jogja. Sebab, sudah jadi rahasia umum kalau beberapa armada Trans Jogja itu kurang nyaman. Apalagi armada-armada yang tergolong lawas. Ada banyak keluhan dari pengguna, seperti pintu bus tidak bisa ditutup, suara mesin yang keras, hingga bau solar yang sesekali menyeruak masuk ke dalam bus. 

Sopir bus listrik Trans Jogja cenderung tidak ugal-ugalan  

Salah satu momok naik Trans Jogja adalah sopir yang ugal-ugalan. Saya memahami, sopir memacu kendaraannya begitu cepat demi ketepatan waktu menjemput penumpang. Belum lagi jalanan Jogja yang kian hari kian padat. Namun, terlepas dari itu, cara mengemudi yang ugal-ugalan ini sering membuat penumpang mabuk darat. 

Pengalaman di atas tidak saya rasakan ketika naik bus listrik Trans Jogja. Mungkin karena saya naik tidak di jam sibuk ya, jadi sopir lebih santai mengemudikan armadanya. Faktor lain, kondisi bus yang masih baru benar-benar membuat perjalanan jauh dari kata mual. 

Selain sopir, di dalam bus terdapat juga kondektur yang tidak kalah profesional. Kondektur menyapa ramah tiap penumpang yang naik atau turun. Bahkan, kondektur menjelaskan dengan rute-rute yang dilewati dengan detail, penumpang jadi seperti sedang study tour

“Ayok, bapak ibu, sudah sampai Halte Malioboro. Ada yang mau turun? Ayo, belanja yang banyak ya bu jangan lupa bawain buat saya,” satu kalimat bercandaan yang sederhana, tapi berkesan karena begitu menggelitik. 

Bus listrik Trans Jogja memang lebih nyaman daripada armada biasanya, tapi ada beberapa aspek yang tetap perlu ditingkatkan. Salah satunya, memperbanyak jumlah armada dan memperkaya rute. Saya memahami dua hal itu belum bisa segera terwujud karena bus listrik ini masih dalam tahap uji coba awal. Namun, saya berharap dua saran itu benar-benar dipertimbangkan supaya kelak penumpang tidak perlu lama menunggu lama di halte dan semakin banyak rute dilewati bus nyaman ini. 

Penulis: Helena Yovita Junijanto
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Eks Penumpang Teman Bus Jogja Resah kalau Layanan Pengganti Tidak Sebaik Sebelumnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version