Bus Bagong, Bus Blitar-Malang Paling Yahud Penyelamat Orang-orang yang Kepepet

Bus Bagong, Bus Blitar-Malang Paling Yahud Penyelamat Orang-orang yang Kepepet

Bus Bagong, Bus Blitar-Malang Paling Yahud Penyelamat Orang-orang yang Kepepet (Unsplash.com)

Sebagian masyarakat Blitar mungkin tidak akan melupakan bus Bagong yang setiap hari lalu-lalang di jalanan kabupaten. Bus ikonik dengan nama besar BAGONG ini mempunyai kesan tersendiri bagi para pengguna jalanan maupun penumpang yang bepergian saat melintasi antar daerah. Tak heran kalau namanya masih mentereng sampai hari ini. Menurut saya, sebaik-baiknya bus trayek Blitar-Malang adalah Bagong.

Lewat jalur utara dan selatan Blitar

Siapa sangka bus yang dulunya hanya menggunakan satu jalur sekarang memiliki dua jalur yang setiap hari dilintasi di jalanan Kabupaten Blitar. Bus Bagong biasa mengaspal di jalanan via Wlingi yang notabene merupakan jalur lama lewat utara dan via Kanigoro yang merupakan jalur terbaru lewat selatan. Kedua jalur ini nantinya memiliki titik temu di Terminal Kesamben Blitar.

Khusus jalur Kanigoro ini jujur saja sangat memudahkan orang-orang yang rumahnya berada di selatan daerah Kabupaten Blitar. Gimana nggak, dengan bertambahnya jalur bus Bagong melewati Kanigoro, orang-orang yang tinggal di Sutojayan maupun Panggungrejo bisa turun di daerah Pendopo Kanigoro yang lebih dekat. Mereka sudah nggak perlu lagi ke daerah utara yang mana membuat perjalanan jadi lebih jauh dan lama.

Bus Bagong penyelamat orang-orang yang kepepet

Bus Bagong memiliki armada yang sangat banyak yang mana tiap jam selalu tersedia. Tentu saja hal ini patut disyukuri orang-orang yang hendak bepergian ke luar kota tapi dadakan. Saya salah satu orang yang kepepet dan merasa bersyukur akan kehadiran bus Bagong saat kebingungan di Terminal Arjosari, Malang.

Jadi ceritanya berawal ketika saya pulang dari Probolinggo pukul 6 pagi menuju Blitar. Saat itu saya tiba di Terminal Arjosari Malang pukul 8 pagi. Saat itu banyak bus melaju ke daerah tujuan masing-masing, namun sayangnya nggak ada bus yang akan menuju ke Blitar. Padahal siang harinya saya ada jadwal kuliah.

Pikiran saya pun jadi sedikit mumet dan waktu yang tersisa semakin mepet. Untungnya tak berselang lama menunggu, saya melihat sebuah bus dari kejauhan datang. Bus itu memiliki tulisan BAGONG di bagian badan dengan keterangan via Wlingi di kaca bagian depan. Saya langsung menghampiri bus dan bertanya pada sopirnya, “Ngetem dulu atau langsung berangkat, Pak?” Sang sopir bus menjawab langsungan.

Begitu berada di dalam bus dan bus mengaspal di jalanan, saya merasa lega sekali. Terima kasih, bus Bagong, berkat kamu saya bisa masuk kuliah siang tepat waktu.

Fitur bus semakin nyaman untuk para penumpang

Dulu bus Bagong terkenal bandel dan ugal-ugalan. Bus ini kerap dibilang nggak taat aturan di jalanan Blitar-Malang dan sebaliknya. Pokoknya banyak penumpang yang merasa kurang nyaman naik armada bus satu ini.

Akan tetapi sekarang yang terjadi justru sebaliknya. Bus Bagong mulai melakukan perubahan. Mulai dari upgrade armada bus menjadi premium dengan AC, kursi yang nyaman, hingga suara mesin yang nggak berisik seperti dulu. Selain itu, sopir dan kernet bus sekarang juga ramah pada para penumpang.

Saya pernah tak sengaja mendengar pembicaraan salah seorang penumpang dengan kernet bus Bagong. Penumpang itu sepertinya baru pulang merantau dari luar pulau. Dia bercerita kalau dia naik bus dari Terminal Bungurasih ke Terminal Arjosari naik bus dari salah satu PO dan membayar tiket Rp200 ribu lebih.

Kernet bus yang mendengar hal itu langsung memberikan info pada penumpang tersebut. “Kayaknya kamu kena tipu calo di Terminal Bungurasih, deh.” kata si kernet. “Di terminal itu memang rawan penipuan. Lain kali naik Bagong aja cuma Rp25 ribu dari Surabaya ke Malang.”

Sikap kernet yang ramah dan memberi info itu tentu saja jadi poin plus lainnya dari bus Bagong. Bus ini memang sudah menjelma jadi sarana transportasi yang nyaman dan tentu saja aman. Maka nggak usah heran kalau saya sampai bilang bahwa sebaik-baiknya bus jurusan Blitar-Malang dan sebaliknya ya bus Bagong.

Penulis: Rizky Andy Kurniawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Rekomendasi Bus Malang dari Blitar Paling Nyaman.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version