Satria FU Sudah Tak Pantas Disebut Motor Jamet, Yamaha Aerox lah Motor Jamet yang Sebenarnya

Satria FU Sudah Tak Pantas Disebut Motor Jamet, Yamaha Aerox lah Motor Jamet yang Sebenarnya

Satria FU Sudah Tak Pantas Disebut Motor Jamet, Yamaha Aerox lah Motor Jamet yang Sebenarnya (Shutterstock.com)

Motor Satria FU sudah tak layak dilabeli motor jamet. Yamaha Aerox lah motor jamet masa kini.

Banyak yang bilang, Satria FU adalah starter pack jamet. Aura jamet akan otomatis keluar saat menaiki motor tersebut. Ini diperparah dengan konten Boger Bojinov, manusia ganteng dari Madura yang sering menampilkan motor Satria FU dalam kontennya.

Tak bisa dimungkiri memang, banyak jamet yang menggunakan motor tersebut. Dengan modifikasi ban cacing, jok tipis, bodi full airbrush, serta knalpot brong, sudah lengkap aura jametmu. Tinggal pake kaos super oversize dan rambut Uchiha Madara, makin kaffah jametmu.

Tapi, itu dulu. sekarang, makin jarang ditemui jamet yang pakai FU. Bahkan bisa dihitung jari. Sekarang motor ini kembali ke fitrahnya, motor harian, meski makin jarang ditemui motor ini.

Ya sederhana saja. Motor ini memang amat tidak ramah penggunaan harian. Selain boros, ergonomi motor ini jelas tidak nyaman, bikin motor ini makin tenggelam di lautan matic yang “meneror” jalanan.

Maka dari itulah, saya tak lagi setuju jika motor ini disebut motor jamet. Sebab, ya itu tadi, kepopulerannya sudah menurun. Ini beda cerita jika kita bicara 18 tahun yang lalu, motor ini jelas merajai. Awal-awal keluar, motor ini memang jadi penanda kelas sosial yang berbeda.

Lalu, jika motor Satria FU sudah bukan motor jamet, lalu motor apa yang jelas-jelas menandakan jamet? Nah, ini agak susah. Ada beberapa motor yang terlintas di kepala saya. Honda Scoopy, NMAX, Aerox, dan Honda PCX muncul di kepala saya. Tapi, mana yang lebih cocok untuk jamet?

Setelah saya pikir-pikir lagi, Scoopy dan Aerox lebih memunculkan aura jamet ketimbang motor yang saya sebut tadi. Tapi, Aerox juaranya.

Syarat motor jamet

Apa sih syarat motor jamet? Bagi saya, syaratnya dua: ia menaruh pemiliknya dalam “strata sosial” yang berbeda, serta tampil mencolok. Scoopy jelas tidak tampil mencolok. Ia lebih terlihat seperti usaha gagal Honda dalam meniru Vespa. Bagi saya, penunggang Scoopy ada tiga. Satu, pengin motor yang cantik dan nggak ribet. Kedua, pengin punya Vespa, tapi sadar kemampuan ekonomi. Ketiga, orang yang pengin punya motor retro, tapi nggak bisa merawat motor tua.

Jelas, Scoopy jauh dari aura jamet. Biasa saja. Dia tidak semencolok Satria FU. Kecuali jika Anda menganggap tiruan Vespa yang gagal ini mencolok aura kesedihannya, sih.

Tapi, Aerox beda. Motor ini, bagi saya bodinya bagus. Beneran. Harganya juga tidak semahal NMAX, ini yang sempat bikin saya kaget. Secara bodi, jauh lebih bagus ketimbang NMAX, tapi harganya lebih murah. Saya nggak bercanda bilang bodi Aerox lebih bagus ketimbang NMAX. NMAX itu bodinya amat menyedihkan.

Yamaha Aerox jelas mencolok. Dengan bodinya yang lantang tersebut, menjadikan motor ini punya aura yang kuat. Sama seperti kemunculan motor Satria FU pertama kali. Ia serasa jadi pembeda.

Sekarang coba jejerin Scoopy sama Aerox, tanya orang, mana yang lebih gahar. Hanya orang dengan selera super buruk yang bilang gaharan Scoopy. Yamaha Aerox, jelas menempatkanmu dalam strata sosial yang berbeda.

Yamaha Aerox sudah seperti Satria FU: menempatkanmu dalam strata berbeda, dan mencolok. Tapi, ada satu lagi yang bikin ia amat jamet bagi saya. Memang tak saya sebutkan di atas, sengaja. Biar apa? Biarin.

Satria FU dan Aerox sama-sama bikin nendang pintu

Yamaha Aerox kerap diasosiasikan dengan nendang pintu. Saya lupa tepatnya kapan, tapi saya pernah lihat ada video anak nangis nendangin pintu minta Aerox. Itu kalau saya nggak salah. Yang jelas sih, banyak twit bertebaran yang bilang kalau ada anak tetangga nendang pintu, itu pasti karena minta Aerox.

Dulu hal ini pernah terjadi pada motor Satria FU. Percayalah, motor ini dulu kerap bikin orang tua mengelus dada karena bikin anak remajanya tantrum tak karuan. Ya gimana lagi, Satria FU dulu memang jadi penanda kelas sosial remaja di kabupaten.

Dengan naik Satria FU, kau langsung dianggap keren, tak lagi terlihat sepele, dan gampang dapet cewek (matre). Bentar, jangan dibelokin dan anggap saya seksis lho ya. Nyatanya, ini dulu beneran kejadian. Kau pikir “ora FU ora I love you” itu datang dari ruang kosong? Ini realitas kabupaten, Saudara!

Kenapa bisa gitu? Ya karena Satria FU itu dulu mahal. Dulu, sebelum 2010, motor itu nggak semahal sekarang. Seingat saya, Satria FU dulu dihargai di angka 17 juta. Kalau kalian anggap itu murah, saya bakal jawab matamu. Sebab, dulu, Jupiter MX saja cuman dibanderol 13 juta. Motor dulu tuh harganya sekitar 7-13 juta. Di atas itu, udah dianggap mahal banget.

Harga motor sekarang itu dasarnya nggak ngotak. Emang sengaja dimahalin. Harga Vixion 28 juta, udah gila apa anjing.

Punya Satria FU dulu dianggap tajir. Emang cuman anak orang kaya yang punya. Saya bahkan masih inget pemilik Satria FU pertama di Wonogiri itu anak juragan telur. Sugih tenan ancene.

Jadi, karena bikin kamu “naik kasta”, berbondong-bondonglah anak-anak nendang pintu. Ya sama kayak Aerox.

Nendang pintu adalah kunci

Bagi saya, nendang pintu inilah yang jadi kriteria. Kenapa? Nggak ada alasannya sih. Tapi lucu aja, ada motor yang punya “kemiripan sifat” meski beda era. Jadi, ya itu yang bikin saya nganggep Yamaha Aerox adalah motor jamet di masa kini.

Dan itulah alasan Aerox jadi penanda jamet masa kini. Kalau kalian nggak terima, ya nggak apa-apa. Toh, misal kalian punya Aerox, tapi nggak mau dianggap jamet, ya nggak masalah. Nggak usah serius-serius baca artikel di Mojok.

Yang serius tuh ya, mikirin kenapa kalian mau-mau aja pikirannya disetir dengan percaya bahwa Satria FU adalah motor jamet. Orang kok percaya amat sama label.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Suzuki Satria F150 Sialan, Motor Mas Mantan yang Nggak Ada Nyamannya Sama Sekali

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version