Bukan Macet, 3 Jalan di Jogja Ini Sebaiknya Dihindari karena Bau

Bukan Macet, 3 Jalan di Jogja Ini Sebaiknya Dihindari karena Bau terminal.com

Bukan Macet, 3 Jalan di Jogja Ini Sebaiknya Dihindari karena Bau (Unsplash.com)

Keresahan mengenai jalan di Jogja tampaknya tak akan ada habisnya. Macet, galian jalan, kejahatan jalanan adalah hal-hal malesi yang akhir-akhir ini lumrah ditemukan di jalanan Jogja. Entah masalah-masalah ini timbul karena Jogja sebagai kota budaya dan wisata, atau ada kesalahan pada regulasi yang mengatur soal jalan di Jogja.

Di sini saya akan membahas mengenai keresahan saya tentang jalan di Jogja. Bukan macet atau jalan rusak, melainkan soal jalanan berbau busuk yang ada di Jogja. “Ealah, dalan mambu kok dadi masalah?” Yo masalah, Bro. Kalau ada orang semaput pas naik motor gimana karena nggak kuat nahan bau? Kan, bahaya.

Lalu mana saja jalan di Jogja yang berbau busuk? Berikut tiga jalan berbau busuk yang lebih baik dihindari daripada hidungmu jebol.

#1 Bangjo Jl. Persatuan-Agro (UGM)

Untuk pengendara yang malewati bangjo ini siap-siaplah kalian menahan napas selama lampu merah menyala. Bagi orang yang pertama lewat jalan ini mungkin akan kaget dan bingung. Jalan yang terlihat bersih dan rapi tapi kok baunya busuk sekali.

Bau busuk tersebut bersumber dari Arboretum Hutan Fakultas Kehutanan UGM yang terletak persis di samping jalan. Bau busuk ini timbul lantaran pepohonan di lahan hijau ini adalah sarang dari berbagai macam jenis burung. Lantaran banyaknya burung yang bersarang di tempat ini, otomatis tai burung yang dihasilkan juga melimpah. Hal itulah yang membuat aroma tidak sedap sering tercium di daerah ini.

Hal yang lebih parah biasanya terjadi setelah hujan. Guyuran air hujan akan membuat tai-tai burung tersebut menjadi basah, yang mana membuat bau busuk semakin menjadi-jadi.

#2 Jl. Mrisi (Madukismo)

Jalan ini terletak di sebelah barat Pabrik Gula Madukismo. Kali ini bukan bau tai burung, melainkan bau yang dihasilkan dari blotong. Blotong sendiri merupakan limbah padat yang dihasilkan dari proses pembuatan gula. Sulit untuk mendeskripsikan bau dari limbah blotong ini karena ia memiliki bau yang khas.

Bagi orang yang sudah terbiasa mungkin tidak masalah. Namun, untuk orang yang baru pertama kali mencium bau ini pasti akan kaget. Bau yang ditimbulkan sangatlah menusuk. Untuk orang yang mempunyai penciuman yang sensitif mungkin akan sangat terganggu.

#3 Jl. Mayor Suryotomo (timur Malioboro)

Jalan terakhir yang level bau busuknya paling ultimate adalah Jl. Mayor Suryotomo. Ia terletak di sebelah timur Malioboro atau bangjo Gondomanan ke utara. Bau tidak sedap di jalanan ini juga disebabkan oleh tai burung. Parahnya tai burung itu berasal dari jutaan burung migrasi yang bertengger di sepanjang jalan. “Jutaan lho, bayangno ambune koyo piye.”

Nggak hanya bau, ketika melewati jalan ini kita juga bisa apes kejatuhan tai burung. Saya sendiri pernah mengalami hal sial ini. Sudah jalannya macet, bau, ada tai burungnya lagi. Buat kalian yang mau lewat jalan ini lebih baik ambil jalur lain aja, deh. Namun, perlu diketahui kalau hadirnya jutaan burung tersebut tidak terjadi sepanjang tahun. Biasanya, ini terjadi di bulan Oktober sampai Maret.

Itulah tiga jalan di Jogja yang sebaiknya dihindari karena kondisi jalannya yang bau busuk. Saran saya jangan lewat jalan ini ketika sedang mau cari makan. Biasanya, yang ada justru nafsu makan kalian jadi terganggu karena bau busuk yang ada.

Penulis: Kuncoro Purnama Aji
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version