KKL kok ke Bali? Ke daerah Jabodetabek laaah. Lebih menantang!
Setelah kuliah selama empat tahun lebih sedikit, saya menobatkan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) sebagai mata kuliah favorit kedua. Tentu yang pertama adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Buat yang belum tau, KKL merupakan kegiatan belajar mahasiswa untuk mencari pengalaman melalui terjun langsung di dunia profesional dan/atau masyarakat.
Di kampus saya dulu, mata kuliah KKL hanya 2 SKS. Saya masih ingat betul kala itu KKL di Bali. Pulau Dewata memang menjadi destinasi KKL favorit mayoritas mahasiswa masa itu, bahkan bisa jadi sampai sekarang. Bukan hanya di kampus saya, di kampus lain pun sami mawon.
Setelah ngerasain KKL di Bali, saya rasa ada daerah lain yang lebih pas dijadikan destinasi KKL. Daerah itu adalah Jabodetabek. Kenapa Jabodetabek cocok dijadikan tempat KKL? Berikut alasannya.
Daftar Isi
Mau ke mana saja bisa
KKL di tiap kampus dan jurusan mungkin memiliki konsep yang berbeda. Tapi ada satu hal yang sama, yaitu berkunjung ke dunia profesional/industri. Misal, bagi jurusan Pendidikan melakukan kunjungannya ke kampus. Atau, jurusan Ekonomi bisa ke kantor lembaga keuangan dan regulatornya.
Nah, di Jabodetabek ada banyak pilihan tempat yang dapat dikunjungi oleh mahasiswa. Ada kantor kementerian, pabrik produksi, kantor pusat perusahaan, dan lain sebagainya. Maka kamu nggak perlu khawatir sedikit pun soal tempat mana yang ingin dikunjungi. Pasalnya, di sana mau ke mana saja bisa.
Ditambah kalau berkunjung ke kantor pemerintahan area Jabodetabek biasanya tak dipungut biaya sepeser pun. Malah kadang mahasiswa yang berkunjung yang akan dikasih edukasi, snack, dan makanan berat. Soalnya di beberapa kantor pemerintahan ada program semacam kunjungan atau study tour gratis untuk pelajar dan mahasiswa.
Tetap ada tempat wisata di Jabodetabek
Umumnya, mahasiswa menganggap bahwa KKL adalah acara senang-senang semata. Prioritas utamanya adalah bisa jalan-jalan. Hampir nggak ada niat sama sekali untuk mendapatkan ilmu. Oleh sebab itu, Bali nyaris selalu menjadi pilihan utama mengingat Bali menawarkan begitu banyak tempat wisata.
Padahal Jabodetabek juga menawarkan destinasi wisata yang nggak bisa dianggap remeh. Buktinya di sana ada Taman Safari dan Kebun Raya Bogor, buat kamu yang pengen wisata alam. Ada pula Monas dan Kota Tua, untuk kamu yang suka wisata sejarah. Bagi kamu yang tertarik ke taman hiburan, Dufan dapat menjadi salah satu pilihan.
Nggak perlu khawatir perihal oleh-oleh
Tidak lengkap rasanya ketika bepergian ke tempat nan jauh di mata tanpa membawa pulang oleh-oleh. Hal ini berlaku juga untuk mahasiswa yang ikut KKL. Pergi KKL tanpa membawa pulang oleh-oleh ibarat kamu tanpa si dia, kurang komplet. Setidaknya bawa oleh-oleh yang akan diberikan untuk tetangga kos, teman kontrakan, dan pemilik kos.
Saat mahasiswa pergi KKL ke Jabodetabek nggak perlu khawatir cari oleh-oleh. Di sana banyak juga kok beragam oleh-oleh. Misalnya oleh-oleh yang culture banget seperti dodol betawi, kembang goyang, dan biji ketapang. Sedangkan oleh-oleh yang kekinian seperti roti unyil, lapis talas, dan bika bogor. Gimana sudah mulai tertarik menjadikan Jabodetabek tujuan KKL?
Jabodetabek beragam
Bila belum tertarik, bakal saya lanjut ke aneka daya tarik lainnya di Jabodetabek. Memang benar Bali itu salah satu daerah yang memiliki keragaman budaya di Indonesia. Namun, daerah paling beragam di Indonesia versi saya adalah Jabodetabek. Kenapa bisa demikian?
Pertama, hampir seluruh orang dari Sabang sampa Marauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, ada di Jabodetabek. Kedua, banyak orang keturuan Arab, India, Tionghoa, dan sebagainya yang tinggal di Jabodetabek. Ketiga, nggak sulit juga menemukan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja untuk perusahaan besar di wilayah Jabodetabek.
Belajar hustle culture
Bagi dosen yang merasa perlu membangun mental dan kebiasaan baik untuk mahasiswanya sebelum benar-benar lulus, saya sarankan KKL di Jabodetabek. Sebab, mahasiswanya dapat melihat secara langsung bagaimana hustle culture-nya masyarakat Jabodetabek.
Bisa dibilang mayoritas orang Jabodetabek itu bukan hanya bekerja untuk hidup. Akan tetapi seluruh hidup mereka digunakan untuk bekerja, guna meraih kesuksesan di masa depan.
Kemajuan teknologi masih berpusat di Jabodetabek
Perlu saya akui kemajuan teknologi di Indonesia masih berpusat dan dimulai di Jabodetabek, terutama untuk kemajuan teknologi pada perusahaan ternama. Dengan belajar dan mengamati secara langsung kemajuan teknologi industri dan perusahaan di daerah Jabodetabek, kelak ketika mahasiswa sudah terjun langsung ke dunia nyata bisa mengimplementasikannya juga di daerah asal mereka masing-masing. Entah itu waktu menjadi pekerja atau bahkan pemilik perusahaan.
Begitu alasan saya mengatakan bahwa Jabodetabek menjadi tempat paling cocok dijadikan destinasi KKL bagi mahasiswa. Kendati demikian, saya akui pesona Bali memang lebih memikat. Akan tetapi, kita harus tau apa yang dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kenapa sih Mahasiswa Selalu Memilih Bali sebagai Tujuan KKL? Emangnya Nggak Ada Tempat Lain?