Keluh Kesah Hidup di Blora: Jalan yang Tak (Pernah) Mulus dan Pariwisata yang Itu-itu Saja

5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Blora Selain Predikat Kota Tersepi

5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Blora Selain Predikat Kota Tersepi (Husni via Shutterstock.com)

Hidup di Blora secara umum sih nyaman-nyaman aja. Biaya hidup tidak terlalu tinggi, gaji UMR juga sudah lumayan, bikin kota ini lumayan menyenangkan untuk ditinggali. Biaya hidup yang tak menguras gaji itu nilai plus, sumpah. Jogja pasti can’t relate.

Tapi, ada beberapa hal yang bikin kenyamanan hidup di Blora tercoreng. Bagi warga kota ini, saya yakin mereka paham betul hal-hal tersebut, dan sudah jadi concern bersama. semoga Bapak Bupati mau meluangkan waktu sebentar untuk membaca. Kalau nggak ya minta aspri buat rangkum hal-hal yang ada di artikel ini. Saya nggak menyinggung kok, Pak, tenang.

Baca halaman selanjutnya

Jalanan Blora yang nggak mulus…

Jalanan Blora yang nggak mulus

Pertama, tentang jalan raya. Kurang lebih 23 tahun saya hidup di Blora belum pernah merasakan sepanjang jalan di Blora itu alus dan mulus, pasti adaaa aja yang berlubang. Apalagi kalau pas musim hujan, sudah dipastikan jalanan raya sudah kaya jalanan galengan di sawah. Warna hitam aspal sampai udah hilang ketutupan lumpur. Terlebih jalanan di sepanjang jalan Blora-Purwodadi. Aduh.

Untuk hal ini, Pak Bupati menjawab kritikan warganya dengan argumen yang tepat sekali. Jalan tersebut bukan jalan kabupaten, melainkan jalan provinsi, jadi pemerintah Blora tidak dapat membangunnya. Masalahnya, kalau memang jalan provinsi yang ada di Grobogan saja bisa dibikin bagus, kenapa jalan provinsi yang di Kabupaten Blora tidak bisa?

Tolong ya, Pak, buat acara ulang tahun Blora 7 hari 7 malam saja sanggup, masak bangun jalan saja tidak sanggup. Pikirkan juga wargamu, perbaiki jalannya.

Pariwisata yang itu-itu saja

Kedua, tentang pariwisata. Sebenarnya ada banyak sekali tempat wisata yang ada di Blora yang mungkin warga Blora sendiri pada tidak tau. Tapi kebanyakan tempat wisata di Blora terlalu biasa dan kurang berkualitas. Jadi, tolong ya, Pak mohon untuk diperbaiki. Masak kita punya bandara, tetapi tidak ada tempat wisata yang dibanggakan sih.

Ya kali masak ketika ditanya sama teman dari daerah lain, di Blora ada wisata apa, saya bingung mau jawab apa. Masak tak jawab “ada goa terawang, nanti kamu bisa melihat masa depan di lobang besar di atas goa, bisa merangkul pohon jati yang gedenya sampai seukuran hewan sapi”. Capek sih.

Mencetak Pratama Arhan yang baru

Dan ketiga, Persikaba, klub sepak bola Blora. Pak Bupati, mohon klub ini diperhatikan juga. Beberapa kali bapak selalu membanggakan Mas Pratama Arhan, tetapi klub bola asal daerah sendiri tidak Bapak perhatikan.

Ya minimal bisa kayak Persis Solo lah, Pak. Di mana Persis Solo bisa masuk Liga 1 karena ada campur tangan dari Mas Gibran, Wali Kota Solo. Atau kalau missal terlalu tinggi ya minimal kayak Persipa Pati atau Boyolali yang cukup eksis di Liga 3. Biar nanti di Blora akan lahir Pratama Arhan yang lain. Campur tangannya gimana? Ya saya mah nggak tahu, kan usul.

Blora kota yang indah, saya tak bisa mungkiri itu. Tapi, akan lebih indah jika tiga hal di atas bisa diwujudkan oleh Bapak Bupati. Keindahan kota, kebanggaan bersama, betul?

Penulis: Ahmad Nur Luqman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Blora selain Predikat Kota Tersepi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version