BlackShark 4, Hape Gaming Beneran dan Nggak Kaleng-kaleng

blackshark 4 mojok

blackshark 4 mojok

Selama ini kita sering bingung, banyak smartphone yang mentang-mentang punya spek kenceng dan langsung mengklaim itu adalah smartphone gaming. Padahal banyak kriteria yang harus dipenuhi untuk disebut sebagai smartphone gaming.

Setelah saya pikir-pikir, BlackShark 4 adalah salah satu smartphone yang gaming banget, yang kabar baiknya sudah dijual resmi di Indonesia dan sudah tersedia di Erafone atau eraspace.

Smartphone ini diproduksi di China, namun sudah resmi melewati TKDN Indonesia. Dalam box pembelian terdapat semi hardcase dengan warna smoke black, ada stiker, kabel data, dan charger 67w. Lalu kenapa BlackShark 4 saya katakan sebagai real gaming smartphone?

BlackShark 4 ini mempunyai dua buah speaker yang lubangnya masing-masing diletakkan di bagian frame atas dan bawah. Speaker stereo tentu saja merupakan syarat wajib untuk memberikan pengalaman terbaik saat bermain game. Lalu pada bagian frame bawah juga terdapat lubang jack audio 3,5mm. Walau terlihat biasa saja, namun itu adalah nilai plus bagi para gamer. Kita tau kalau headset kabel tidak mengalami delay seperti TWS yang ada saat ini.

Ada satu fitur super killer pada Blackshark 4 adalah “magnetic pop-up trigger”. Tombol trigger-nya bukan lagi soft button, melainkan hard button yang ngumpet dan bisa dikeluarkan dengan menggeser tombol yang ada di sisi kanan smartphone. Jelas ini adalah fitur sebuah smartphone yang super killer, karena tombol fisik seperti ini jelas memberikan feel yang jauh lebih baik dan lebih mudah digunakan dan mungkin juga lebih responsive. Ketika ditekan pun terasa sangat “clicky” ada kepuasan tersendiri setiap kali membuka dan menekan tombol trigger ini.

Next, untuk slot kartu ditempatkan di sisi kiri tanpa disediakan slot Micro SD. Alasannya agar tidak terjadi bottleneck alias kejomplangan speed transfer data antara storage internal UFS 3.1 dan Micro SD. Jadi pastikan dari awal berapa kapasitas yang kalian butuhkan, apakah 128GB ataukah 256GB.

Cukup jelas ya, yaitu dual speaker, jack audio, tombol pop-up trigger, dan ketiadaan slot Micro SD bisa dijadikan bukti kalau Blackshark 4 layak disebut sebagai real gaming smartphone.

Walaupun kalau dilihat dari desainnya, smartphone ini terlihat kalem daripada pendahulunya. Tidak ada lagi lekukan-lekukan tajam dan tegas pada backdoor-nya. Kini desainnya lebih kalem, lebih flat, tapi ada permainan efek flat cahaya hologram yang membentuk huruf X saat terkena cahaya. Sayang, untuk varian yang reguler non-pro, tidak memiliki lampu RGB.

Seperti kebanyakan smartphone gaming lain, Blackshark 4 terasa mantap saat digenggam, padat dan berisi. Smartphone ini punya tebal 9,9 mm dan berat 210gr yang dimensinya menurut saya cukup standar. Hape dengan ukuran 6,67 inci ini masih nyaman digenggam dengan satu tangan.

Enaknya membeli Blackshark 4 versi resmi adalah kita mendapatkan ROM versi global. Sudah tersedia Google Play dan tidak ada bloatware. Oleh karena TKDN yang ditempuh adalah jalur software, maka didalamnya sudah ter-install beberapa aplikasi yang tentunya bisa di-uninstall dengan mudah.

Adapun aplikasi paling penting pada smartphone ini bernama “Shark space”, seperti lobby dari game yang kita install. Kita dapat mengatur konfigurasi pada masing-masing game mulai dari kecepatan CPU, kecepatan layar, kalibrasi warna layar, sensitivitas layar, mode speaker, sampai preferensi jaringan internet. Lengkap semua ada.

Bicara soal layar, tadi udah kita bahas kalau dimensitasnya 6,67 inchi berpanel Super Amoled dengan resolusi FullHD+ brightness up to 1300 nits dan dukungan HDR10+. Tapi, alasan Blackshark cocok disebut sebagai smartphone gaming adalah karena layarnya mendukung refresh rate sebesar 144 Hz dengan response rate sangat tinggi mencapai 720Hz. Ini salah satu yang tertinggi saat ini.

Tapi, gimana dengan speknya? FYI yang masuk resmi cuma BlackShark 4 biasa, yang versi pro-nya tidak masuk. Jadi yang kita dapet adalah chipset Snapdragon 870, bukan 888. Tapi, saya sih justru senang karena chipset 888 adalah chipset mubazir yang gampang panas. Berbeda dengan 870, yang kalau dipake buat gaming berat bisa lancar dan kalaupun digeber main game lama panasnya juga gak lebay. Apalagi di BlackShark 4 ini ada Sandwich Liquid Cooling yang disusun berlapis.

Nah, untuk varian yang dijual di Indonesia opsinya ada 8/128GB atau 8/256GB berjenis LPDDR5 UFS 3.1. Kapasitas baterainya 4500mAh, support 120 W, tapi charger yang dikasih dalam box adalah 67 W.

Sebagai pelengkap, Blackshark 4 dilengkapi dengan tiga buah kamera. Lensa utama sebesar 48MP, ultrawide 8MP, dan macro 5MP. Tidak terlalu wah, namun tidak terlalu buruk. Masih cukup oke untuk smartphone gaming punya set-up seperti ini. Apalagi bisa merekam 4K 60 FPS atau FullHD sampai 960 FPS.

Jadi untuk kalian yang sedang mencari smartphone gaming resmi yang beneran datang dengan fitur-fitur gaming tapi harganya nggak mahal-mahal amat, terus terang BlackShark 4 ini adalah opsi yang sangat menarik. Harganya 8 jutaan. Kalau mau beli, nggak usah bingung, cari aja di Erafone atau eraspace. Sikat!

Sumber gambar: YouTube Vy Vo Xuan

BACA JUGA Nokia N-Gage, Ponsel Gaming yang Berjaya di Masanya atau tulisan Andi Pujianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version