Bintang Lima, Album Terbaik Sepanjang Masa dari Dewa 19

Bintang Lima, Album Terbaik Sepanjang Masa dari Dewa 19

Bintang Lima, Album Terbaik Sepanjang Masa dari Dewa 19 (Unsplash.com)

Jika ada yang bertanya grup musik Indonesia mana yang semakin sukses meski sudah berganti vokalis, jawabannya sudah pasti Dewa 19. Band yang digawangi oleh Ahmad Dhani itu justru menemui puncak kariernya ketika Ari Lasso digantikan oleh Once. Menariknya, mereka berusia 30-an ketika menapaki masa keemasan karier. Ya, semua itu terjadi ketika Dewa 19 merilis album kelima mereka yang bertajuk Bintang Lima pada tahun 2000. Saat itu, mereka menghilangkan angka 19 pada nama band mereka menjadi Dewa saja.

Album Bintang Lima dikerjakan dengan pesimis

Album Bintang Lima merupakan salah satu mahakarya terbaik yang pernah dihasilkan oleh Dewa 19, dan itu tak bisa didebat. Padahal album ini dikerjakan dengan pesimis oleh Ahmad Dhani dan kolega. Maklum, proses produksi album tersebut mengalami masalah ketika kondisi Ari Lasso semakin parah karena ketergantungan narkoba. Ari Lasso memutuskan untuk keluar dari Dewa 19 pada 1999 bersama dengan sang basis, Erwin Prasetya, karena masalah serupa. 

Hengkangnya Ari membuat Dhani kelimpungan. Hingga akhirnya nasib baik datang padanya ketika dia bertemu Elfonda Mekel alias Once yang sering tampil di kafe. Pria penggila Queen itu lantas mengajak Once untuk bergabung dengan Dewa 19. Di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian, proses rekaman album Bintang Lima dimulai setelah Tyo Nugros bergabung sebagai penabuh drum menggantikan Aksan Sjuman.

Kekhawatiran para anggota Dewa 19 pun dapat dimaklumi, karena berganti vokalis sama saja dengan perjudian besar. Apalagi warna vokal Once sama sekali nggak mirip dengan Ari Lasso. Para Baladewa saat itu berekspektasi tinggi dengan kehadiran album berikutnya pasca-kesuksesan album Pandawa Lima yang dirilis pada 1997. 

Nama Dewa 19 berubah menjadi Dewa saat album Bintang Lima dirilis

Tanggal 30 April 2000, album Bintang Lima resmi dirilis dengan nama Dewa 19 berubah menjadi Dewa. Perjudian itu berhasil, album ini meledak di pasaran. Baladewa ternyata bisa menerima kehadiran Once sebagai vokalis baru dengan baik.

Hampir semua lagu dalam album Bintang Lima menjadi hits. Lagu pertama yang dijadikan single di album ini adalah “Roman Picisan”, sebuah lagu dengan aransemen yang rumit tapi justru sangat disukai para pecinta musik Indonesia. 

Lagu-lagu lainnya dalam album ini juga membuat nama Dewa semakin melambung, bahkan bisa dibilang menjadi lebih terkenal dari era Ari Lasso. Lagu kedua yang dijadikan single adalah “Dua Sejoli” yang mengandung lirik kontroversial jika dirilis di era sekarang, karena dianggap mengandung unsur patriarki.

Begitu juga lagu “Risalah Hati” yang jadi single ketiga. Lagu tersebut menggambarkan kepercayaan diri yang sangat tinggi seorang lelaki dalam membuat seorang wanita untuk jatuh cinta padanya. 

Beralih ke lagu “Cemburu” yang menjadi lagu Dewa dengan nuansa baru kala itu, lagu ini sangat cocok dinyanyikan oleh Once yang memiliki warna vokal yang unik. Empat lagu lainnya yang dijadikan single adalah “Lagu Cinta”, “Sayap-Sayap Patah”, “Separuh Nafas”, dan “Cinta Adalah Misteri”. Semua lagu tersebut sukses merajai berbagai tangga lagu dan ramai diputar di radio seluruh Indonesia.

Bintang Lima menjadi titik balik karier Ahmad Dhani, dkk.

Dalam album ini, Ahmad Dhani juga semakin menunjukan kejeniusannya dalam bermusik dengan menyertakan dua karya instrumental berjudul “Mukadimah” dan “1000 Bintang” yang diletakan di awal dan akhir track. Warna musik album Bintang Lima jelas berbeda dengan keempat album Dewa 19 ketika masih era Ari Lasso. Album ini menjadi titik balik karier band asal Surabaya tersebut.

Kabarnya, album ini diperkirakan terjual lebih dari 1,7 juta salinan dan menjadi album Dewa 19 paling sukses sepanjang masa. Berkat album ini, nama Dewa 19 menjadi lebih terkenal dan menjangkau lebih banyak penggemar. Tak sedikit orang yang pertama kali tahu Dewa 19 justru ketika Once mulai menjadi vokalisnya.

Puncak kejayaan Dewa 19 terus berlanjut

Menariknya, Ari Lasso yang sudah terlepas dari jeratan narkoba, juga sukses besar dalam karier solonya. Ari merilis album perdananya, Sendiri Dulu, pada 2001 atau setahun setelah perilisan Bintang Lima. Kesuksesan Dewa 19 dan Ari Lasso merupakan fenomena langka dalam jagat musik Indonesia, di mana band dan mantan vokalisnya sama-sama sukses besar. 

Puncak kejayaan Dewa 19 terus berlangsung. Selang dua tahun kemudian, mereka merilis album Cintailah Cinta. Dua album lainnya, yaitu Laskar Cinta dan Republik Cinta diluncurkan masing-masing pada 2004 dan 2006. Ketiga album tersebut juga terbilang luar biasa, namun tetap tak mampu menyamai kesuksesan Bintang Lima dalam hal penjualan.

Hal itu semakin mengukuhkan kalau Bintang Lima merupakan sebuah masterpiece sekaligus menjadi karya terbaik dalam perjalanan karier Dewa 19. Bukan berarti empat album di era Lasso tidak bermakna, namun di era Once, Dewa 19 bisa membentangkan sayap lebih lebar berkat karakter suara Once yang luar biasa.

Kini, setelah 23 tahun berlalu, harapan sebagian Baladewa adalah Bintang Lima dapat direkam ulang dengan Ari Lasso sebagai vokalisnya. Semoga itu bisa terjadi dan bisa menjadi sejarah baru bagi Dewa 19. 

Penulis: Hilman Azis
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Lagu Underrated Dewa 19, Cocok untuk Bahan Renungan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version