Biaya Pergaulan di Sekolah Favorit, Tekanan Tak Terlihat yang Begitu Nyata

Biaya Pergaulan di Sekolah Favorit, Tekanan Tak Terlihat yang Begitu Nyata

Biaya Pergaulan di Sekolah Favorit, Tekanan Tak Terlihat yang Begitu Nyata (Pixabay.com)

Sekolah di lembaga pendidikan favorit selalu menjadi impian bagi banyak orang. Terlebih jika sekolah tersebut telah membuktikan prestasinya dalam hal pencapaian akademis maupun non-akademis. Selain prestasi dan infrastruktur, ada satu hal jelas yang bikin sekolah favorit kentara bedanya dengan sekolah biasa: “biaya” pergaulan.

Sebagai mantan siswa dari salah satu sekolah favorit, saya setuju bahwa biaya pergaulan di sekolah favorit memang mahal dan merupakan sebuah kenyataan yang tak terelakkan.

Upaya pemerintah untuk membikin kualitas sekolah rata nyatanya tetap terhantam dengan realitas biaya pergaulan yang jelas bikin antarsekolah berbeda.

Nggak les, nggak kekejar

Saya ingin berbagi pengalaman saya selama bersekolah di sekolah favorit. Sekolah saya, baik SMP maupun SMA, adalah sekolah negeri yang secara konsisten masuk dalam peringkat lima besar hasil ujian nasional. Bagi kami, bersekolah di sekolah favorit adalah suatu kebanggaan dan prestasi yang harus dijaga. Namun, kenyataan di lapangan adalah bahwa bersekolah di sekolah favorit tidaklah mudah dan juga tidak murah, terutama karena adanya apa yang bisa disebut sebagai “biaya pergaulan.”

Pertama-tama, biaya pergaulan di sekolah favorit ini terlihat dari berbagai pelajaran tambahan atau les yang hampir seluruh teman sekelas saya ikuti. Hal ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kami. Mungkin ada yang bertanya, “Apa yang terjadi jika seseorang tidak mengikuti les tambahan?” Jawabannya sederhana: mereka akan merasa tertinggal dan terdorong untuk belajar ekstra agar sejajar dengan teman-teman mereka yang mengikuti les tersebut. Inilah yang menjadi dilema di sekolah favorit; terdapat tekanan tak tertulis untuk menjadi yang terbaik.

Fasilitas yang siswa sekolah favorit butuhkan

Namun, hal yang tak boleh diabaikan adalah kebutuhan akan fasilitas penunjang pendidikan yang memerlukan investasi yang tidak murah. Laptop atau notebook, misalnya, adalah perangkat yang umumnya diperlukan dalam era digital ini. Bagi beberapa orang tua, mungkin berat untuk membeli perangkat ini karena harganya yang tinggi. Hal ini dapat membuat anak merasa minder atau bahkan kesulitan untuk berinteraksi dengan teman-teman yang mungkin memiliki akses lebih baik ke teknologi.

Seiring dengan itu, kisah anak yang kehilangan laptop di dalam lingkungan sekolah menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya pengawasan dan pendidikan etika. Guru SMP saya bercerita ada kakak kelas saya yang kehilangan laptop yang diambil oleh temannya sendiri. Cerita seperti ini memang tidak akan pernah diceritakan ke publik atau khalayak ramai. Hal ini dilakukan untuk menjaga nama baik sekolah, juga murid.

Baca halaman selanjutnya

Standar yang lebih tinggi, jauh lebih tinggi

Namun, penting untuk mencatat bahwa sekolah favorit biasanya memiliki standar yang lebih tinggi dan menekankan pada prestasi yang tinggi. Ini bukanlah hal yang buruk, hanya saja perlu dipahami bahwa ada biaya yang melekat pada ambisi dan prestasi ini. Mungkin tidak semua hal bisa diukur dengan uang, dan mental yang kuat juga harus ditanamkan oleh guru dan orang tua. Namun, biaya pergaulan di sekolah favorit tetap menjadi kenyataan yang harus dihadapi.

Selain itu, ada juga tekanan sosial di sekolah favorit yang berhubungan dengan biaya pergaulan. Meskipun tidak selalu terjadi bullying, tapi beberapa siswa mungkin merasa tertekan atau bahkan merasa minder karena tidak mampu mengikuti tren belajar kelompok atau kegiatan ekstrakurikuler tertentu. Terkadang, tekanan ini dapat memunculkan perilaku negatif, seperti mengejar ketertinggalan atau bahkan melakukan hal yang buruk demi bisa sejajar dengan teman-teman mereka.

Pertimbangkan dulu, pertimbangkan lagi

Sebelum memutuskan untuk memasukkan anak ke sekolah favorit, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan dengan cermat berbagai aspek, termasuk biaya pergaulan. Hal ini bukan bermaksud untuk mendiskriminasi atau mengecilkan arti sekolah favorit, tetapi untuk membantu orang tua memahami apa yang mereka dan anak mereka akan hadapi. Bersekolah di sekolah negeri memang tidak memerlukan biaya pendidikan, seperti yang sering dikatakan oleh pejabat pemerintah. Namun, biaya fasilitas penunjang dan biaya pergaulan tidak boleh diabaikan.

Biaya pergaulan di sekolah favorit memang nyata dan memerlukan perhatian lebih. Pendidikan adalah investasi yang berharga, tetapi juga harus diakses secara adil oleh semua golongan masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang biaya-biaya ini, orang tua dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka serta anak-anak mereka.

Penulis: Nurul Fauziah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Masih Ada Sekolah Favorit dan Orang Tua Pindah KK Anak, Sistem Zonasi Gagal Total!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version