Saya tak menyangka, ternyata memilih gendongan bayi adalah salah satu drama dalam fase hidup saya.
Sebagai pengalaman pertama punya bayi, ada banyak hal yang terlewat untuk saya pelajari. Beberapa di antaranya, soal berlatih nafas saat melahirkan, cara menyusui, dan belajar menggendong. Kalau kata anak Twitter, kebodohan saya ini pasti akan mendapat tanggapan, “Please, educate yourself.”
Saya kira, cara mengatur nafas, menyusui, ataupun menggendong adalah sebuah skill yang akan saya kuasai sambil jalan. Alias, saya nggak perlu mengedukasi diri saya, nanti juga pasti bisa sendiri. Ya, emang pada akhirnya bisa, sih. Hanya saja, pada saat proses pembiasaannya saya kelimpungan dan drama. Percayalah, mempelajari hal itu sebelum si jabang bayi lahir jauuuh lebih mudah dibanding ketika dia sudah mbrojol.
Tentang menggendong bayi, sebetulnya saya nggak ada masalah. Namun, saya justru mengalami drama memilih gendongan bayi. Sungguh, diri saya yang nggak asertif untuk mengedukasi diri ini sangat kelimpungan saat mencari gendongan yang pas supaya “ibu nyaman, bayi tenang.”
Sebelum si bayi lahir, saya sudah membeli tiga jenis gendongan bayi tanpa mempelajari dulu. Ternyata, gendongan bayi yang saya beli itu, ngawur semua. Anak saya malah kejer-kejer ketika digendong dengan kain-kain itu. Padahal, pas checkout di Shopee saya sudah merasa sebagai ibu yang paling keren: membeli tiga jenis gendongan untuk tiga kebutuhan, sungguh visioner sekali. Ternyata? Zonk, Beb!
Nah, daripada saya banyak cingcong, berikut jenis-jenis gendongan yang perlu kamu ketahui, sebelum memutuskan membelinya.
#1 Jarik
Gendongan jarik ini adalah jenis yang jamak digunakan oleh generasi ibu dan nenek kita. Bentuknya yang fleksibel, memang mudah dibawa dan digunakan. Namun, kalau dipakai dengan template biasa, akan terasa capek di satu sisi pundak dan sakit di bagian punggung yang tertekan gulungannya.
Ada beberapa cara untuk mengkreasikan jarik ini sehingga lebih nyaman untuk digunakan. Salah satunya dengan menggunakan simpul jangkar. Untuk cara menggunakan simpul itu sendiri, silakan disimak di sini.
Oh ya, ketika membeli jarik, jangan lupa pastikan kainnya nggak licin, ya. Pasalnya kalau licin, biasanya ia gampang melorot, Beb.
#2 Geos alias gendongan kaos
Geos ini adalah jenis gendongan instan yang berbahan kaos agak tebal. Ini merupakan jenis gendongan bayi yang sering saya pakai karena simpel dan mudah. Namun, sebelum membeli, pastikan ukurannya pas dengan postur badanmu. Kalau tidak, ia akan terasa terlalu ketat atau malah kurang “plek” di badan. Ini salah satu kekurangan gendongan ini. Kalau kamu dan suami ukuran badannya beda, alhasil gendongan ini nggak bisa dipakai gantian. Fyi, saya punya dua, yang satu ukuran M untuk saya, satunya XL untuk suami.
Oh iya, pemilihan bahan juga perlu diperhatikan. Jangan sampai, kamu malah beli yang kainnya gampang melar. Kalau berat badan anak bertambah, gendongannya jadi nggak terlalu nyaman lagi, deh.
#3 Ringsling
Wah, ini salah satu jenis gendongan yang saya suka! Bentuknya mirip jarik, tapi dia lebih mudah dan nyaman digunakan karena ada ring-nya. Jadi, meskipun beban ditahan di satu sisi, ia tetap nyaman digunakan. Selain itu, ukuran yang mudah diatur, menjadikannya bisa digunakan siapa saja. Nggak eksklusif kayak si geos, Beb.
#4 Baby wrap
Ini adalah jenis gendongan bayi yang nggak bikin salah satu pundak pegel karena beban dibagi di dua sisi. Bentuknya adalah kain panjang kurang lebih 5 meter. Bahan kainnya biasanya elastis dan ngeplek di badan. Gendongan ini, sangat nyaman digunakan untuk baby born. Pasalnya, selain bentuknya yang bisa bikin kaki bayi M-shape, juga bikin kelekatan antara ibu dan bayi nggak bisa dielakkan. Namun, untuk penggunaannya sendiri memang agak ribet, Beb. Perlu pembiasaan dan ketenangan luar biasa, apalagi kalau si bayi rewel banget minta segera digendong.
Sebetulnya, ada jenis gendongan ini yang instan. Seperti geos, kita perlu mengkonsultasikan postur tubuh kita sebelum membelinya. Namun, bentuk yang instan bagi saya kurang nyaman digunakan dan tetep ribet.
#5 SSC (Soft Structure Carrier)
Ini adalah salah satu jenis gendongan mahal, Beb. Waktu akan membelinya, saya perlu waktu hampir tiga minggu untuk memutuskan merek dan tipe apa yang akan saya beli. Ini juga satu-satunya gendongan bayi yang saya beli dengan betul-betul mengedukasi dulu diri saya. Mohon maaf, kalau nekat beli asal-asalan, saya takut nggak cocok dan uang ratusan ribu itu melayang begitu saja.
Betul, saya hanya mampu beli yang ratusan ribu. Kalau yang jutaan, kayaknya kok mengganggu jatah boba bulanan saya, yak!
Gendongan ini juga bikin nggak pegel karena membagi beban di dua sisi. Dia mudah digunakan siapa saja, dengan cukup mengganti ukurannya. Namun, sebelum membeli pastikan dulu gendongan tersebut dapat digunakan untuk bayi berusia berapa. Pasalnya, ada yang bisa digunakan dari newborn sampai 4 tahun, 4 bulan sampai 2 tahun, dan 2-4 tahun. Beda jenis, jelas beda harganya.
Jenis gendongan bayi ini paling nyaman digunakan saat lagi jalan-jalan. Selain nggak pegel, juga bikin si anak nyaman. Namun, kalau dipakai untuk keseharian, menurut saya nggak terlalu pas. Lantaran bentuknya yang gede dan beratnya yang nggak ringan-ringan amat, ia terasa nggak nyantai aja gitu.
#6 Hipseat
Sesuai namanya, ini adalah jenis gendongan yang ada dudukannya. Bentuknya mirip sama SSC. Hipseat juga bisa digunakan hanya dudukannya saja tanpa gendongannya secara penuh. Cukup nyaman dan mudah digunakan, tapi bentuknya yang nggak simpel ribet kalau dibawa ke mana-mana.
Itulah beberapa jenis gendongan yang cukup sering digunakan. Sebelum membeli, pastikan memilih sesuai dengan kebutuhan dan budget masing-masing. Jangan sampai kebodohan beli gendongan yang saya lakukan, juga terjadi pada Anda sekalian. Mohon maaf, kebutuhan bayi nggak ada habisnya, masak habis buat beli gendongan doang?
BACA JUGA Cara Menentukan Bayi Kita Kelak Laki-laki atau Perempuan dan tulisan Audian Laili lainnya.