Saya jarang main Twitter. Kalaupun ada kesempatan membuka medsos burung biru itu, paling hanya melihat apa yang sedang jadi trending topik. Siapa tahu bisa dijadikan bahan untuk tulisan selanjutnya di Terminal Mojok. Tapi entah kesambet setan dari mana, tiba-tiba saja saya mengetik nama Nicholas Saputra di kolom pencarian akun. Ah, jangan-jangan Mas Nico lagi kangen sama saya~
Setelah ketemu dengan akun milik Nicholas Saputra, mulailah saya stalking. Awalnya saya scroll banter, berharap menemukan ada beberapa foto selfie aktor yang mulai dikenal sejak bermain sebagai Rangga di film Ada Apa dengan Cinta? Tapi saya lupa. Ini akun Nicholas Saputra, bukan Aldi Taher. Mana ada foto selfie bertebaran? Kalau kalian masih ingat, salah satu foto selfie fenomenal Nico adalah di hari coblosan Pilpres 2019 lalu. Itu pun dengan caption intimidatif: Delete soon.
Oleh karena tidak menemukan foto selfie Nico meski sudah scroll sampai bawah, saya mulai panjat lagi ke atas. Kali ini, saya baca satu per satu cuitannya. Ternyata, bukan hanya wajahnya saja yang cool. Cuitan Nicsap di Twitter juga cool, alias membosankan. Isinya sponsor semua. Kalau bukan promo film terbaru, ya endorse produk atau layanan jasa. Udah gitu, bahasanya lempeng banget pula. Ya Lord, kagak ada lucu-lucunya amat nih orang.
Penasaran, saya mutasi ke Instagram. Setelah ditelusuri, Nicsap ternyata lebih intens posting di Instagram dia. Tapi ya gitu. Isinya didominasi oleh pemandangan, sawah, gunung dan… sepeda! Kalaupun ada penampakan Nicsap, paling cuma tampak punggung atau kaki doang. Satu lagi. Tiap kali posting soal sepeda, captionnya itu nggak jauh-jauh dari kata : Pit-pitan. Ya Lord, kagak ada lucu-lucunya amat nih orang.
Padahal, andai saja Nicsap mau, dia amat sangat bisa menggunakan kepopuleran, ketampanan, dan pengaruh dia untuk jadi buzzerRp, bikin drama di infotainment, atau ketularan bikin channel YouTube yang bisa dia manfaatkan untuk mengisi konten medsosnya biar nggak garing-garing amat. Bahkan, misal pun mau terjun ke politik, saya yakin banyak partai yang sudi menggelar karpet merah buat dia. Tapi, lagi-lagi, ini Nicholas Saputra. Bukan Pasha Ungu, bukan pula Giring Nidji.
Barangkali, itulah alasan kenapa pesona Nico mampu meluluhkan hati para wanita. Mulai dari saya yang sudah berumur kepala tiga, dede gemes kelahiran tahun 2000-an, sampai anak kemaren sore yang baru kenal Nicsap setelah lihat Nicsap cuci muka pake L’oreal White Active di TV. Aduh, Dek… Belum tahu aja kalian gimana pas Niccap main di Ada Apa dengan Cinta? Bakal melolong-lolong hatimu, Dek~
Kembali soal betapa membosankannya medsos Mas Rangga. Sebagai publik figur yang memiliki banyak penggemar, Nicholas Saputra memang tidak perlu repot-repot berpikir tentang foto atau caption apa yang akan dia unggah agar medsosnya tidak membosankan. Apapun yang dia posting, sak-mblenger apapun caption yang dia tulis, kolom komentar akan selalu banjir. Itulah yang membedakan kita, kaum remah-remah dengan Nicsap.
Padahal, seandainya saya adalah fans Nicsap (Iya, saya bukan fans dia. Bukan haters pula), saya pasti akan bahagia kalau ada satu atau dua postingan Nicsap yang bahasanya lebih hangat dan membawa kesan seolah-olah Nicsap sedang berbicara dengan saya, penggemarnya.
Contohnya?
Apa saja. Asal bukan: Piye? Esih penak jamanku, tho?
Kalau itu sudah ada yang punya soalnya.
Sumber gambar: Akun Twitter @kanal247dotcom
BACA JUGA Bagi Laki-laki, Nicholas Saputra Adalah Sosok yang Merepotkan dan artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.