Best Wok: Mi Instan yang (Katanya) Lebih Enak daripada Indomie

Best Wok Mi Instan yang (Katanya) Lebih Enak daripada Indomie Terminal Mojok

Best Wok Mi Instan yang (Katanya) Lebih Enak daripada Indomie (Unsplash.com)

Sejujurnya saya tahu merek Best Wok dari video battle mi goreng di kanal YouTube Tasyi Athasyia setahun yang lalu. Merek mi instan satu ini sempat menjadi sensasi karena digadang-gadang mengalahkan kelezatan Indomie. Awalnya saya kira Best Wok berasal dari luar negeri, tapi ternyata mi instan ini berasal dari pabrikan lokal PT Surya Pratista Hutama Sidoarjo. Local pride, nih. Hmmm, masa iya sih Indomie sebagai legenda mi instan Indonesia bisa kalah sama merek baru yang namanya masih asing?

Walaupun sudah lama viral, saya baru kesampaian mencicipi mi instan Best Wok belum lama ini. Sebab, memang agak sulit mencari mi satu ini di minimarket terdekat. Berdasarkan informasi yang tertera di laman resmi Best Wok, produk ini pertama kali dibuat untuk pasar mancanegara. Pantas saja saya nggak menemukan produk ini dengan mudah nangkring di etalase minimarket dekat kos saya. Setelah produknya viral, baru banyak orang penasaran dan mencarinya, deh.

Dari segi kemasan, Best Wok terlihat unik dan berbeda dari mi instan lokal pada umumnya. Warna kemasannya lebih colorful alih-alih menggunakan background berwarna putih seperti Indomie dan Mie Sedaap. Selain itu, orientasi desain kemasannya potrait, bukan landscape. Tenang saja, Gaes, meski terhitung pemain baru, merek ini sudah terdaftar BPOM dan ada logo halal MUI-nya, kok. Jadi nggak usah was-was untuk mencobanya.

Secara umum, bentuk mi Best Wok lebih kecil daripada Indomie. Harganya pun dibanderol lebih tinggi dari mi instan lokal pada umumnya, yakni Rp38.000 per 10 kemasan di official store-nya. Best Wok hanya mengeluarkan varian mi goreng yang tersedia dalam tiga pilihan rasa: Original, Hot and Spicy, dan Blackpepper Seafood. Sekarang mari kita bahas satu per satu varian rasa mi goreng Best Wok tersebut.

#1 Best Wok Original

Varian mi goreng inilah yang digadang-gadang mengalahkan kelezatan Indomie goreng yang sudah melegenda itu. Berat bersih Best Wok Original 85 gram, nggak beda jauh dengan Indomie goreng original.

Bumbu bubuk pada varian ini mengingatkan saya pada aroma bumbu bubuk jajanan mi kremes yang kuat banget aroma perisa ayam dan bawangnya, tapi minus rasa asin khas micin yang menusuk di lidah. Kalau kalian suka masak pakai kaldu ayam bubuk murni—bukan tipikal Royco dan Masako—pasti kalian mengerti maksud saya. Umami, tapi nggak terasa micin gitu.

Minyak bumbu Best Wok Original lebih jernih ketimbang Indomie dan mi instan lainnya. Aromanya kalem dan nggak nyegrak sama sekali, tapi bawangnya terasa banget. Kabar baiknya, porsi minyak bumbunya lebih banyak sehingga membuat mi lebih licin dan membantu bumbu lainnya nge-blend dengan sempurna. Berasa lumer gitu pas dimakan, Gaes. Beda lah sama merek mi instan lain yang rasio minyak, saus, dan kecapnya sama.

Varian mi goreng original ini menawarkan aroma mi yang lebih mild daripada Indomie. Cita rasanya pun lebih seimbang. Rasa asinnya nggak sedominan Indomie goreng original, tapi di sisi lain proporsi kecapnya nggak kelewat enek macam Mie Sedaap goreng. Kalau rasa bawang gorengnya identik dengan Indomie ya, hanya ukurannya lebih kecil.

Mulai dari sini saya paham kenapa Best Wok Original dianggap mengungguli Indomie. Walaupun nggak ada penekanan tertentu pada rasa maupun aroma seperti kompetitornya karena semuanya serba seimbang, justru inilah yang membuat Best Wok unggul. Mi instan ini nggak neko-neko dan nggak bikin enek. Selain itu minya juga nggak meninggalkan aroma mengganggu di mulut setelah dimakan.

#2 Best Wok Hot and Spicy

Perbedaan utama yang bisa diamati antara varian Hot and Spicy dan Original adalah beratnya sedikit lebih ringan dari versi Original, yaitu 80 gram. Pun penggunaan minyak cabai yang nggak dijumpai pada varian Original. Sebagai gantinya, Best Wok Hot and Spicy nggak menggunakan saus cabai. Rasa bumbu bubuknya sedikit lebih manis dan lebih pedas daripada varian Original, serta ada aroma menusuk khas bubuk cabai.

Secara keseluruhan, rasa mi instan ini nggak terlalu pedas dibandingkan mi pedas merek lain. Malahan bisa jadi bikin pencinta makanan pedas kecewa lantaran rasanya yang benar-benar kurang pedas. Tapi mungkin saja sengaja dibuat begitu agar semua orang—termasuk yang nggak suka pedas—masih bisa menikmatinya.

#3 Best Wok Blackpepper Seafood

Jarang sekali ada mi goreng yang bertemakan seafood, tapi Best Wok sebagai merek mi instan baru berani mengeksekusi ide yang berbeda ini. Dibandingkan varian Best Wok lainnya, bumbu varian Blackpepper Seafood ini adalah yang paling simpel lantaran hanya terdiri dari bumbu bubuk dan minyak. Sudah, itu saja. Berat bersihnya sama dengan varian Hot and Spicy, 80 gram.

Bumbu bubuknya memberikan aroma udang dan lada hitam yang cukup pekat. Selain itu ada hint rasa manis yang mungkin dimaksudkan untuk menyeimbangi sensasi lada hitamnya. Minyak bumbunya sama persis dengan yang dijumpai pada Best Wok Original, tapi porsinya lebih banyak.

Sayangnya setelah dicampur dengan mi, sensasi lada hitamnya nggak sepekat aroma pada bumbu bubuknya. Kurang nendang gitu. Panasnya di lidah juga tipis-tipis saja. Rasa udangnya sih pas, nggak kurang dan nggak bikin enek. Kalau rasa lada hitamnya dibikin lebih intens, saya pikir rasanya bakal lebih mantap.

Dari ketiga pilihan rasa mi instan Best Wok yang ada, favorit saya tetap yang Original. Kalau dibilang lezatnya mengalahkan Indomie, saya sih setuju, lantaran keseimbangan rasanya benar-benar pas. Tapi, ciri khas aroma dan cita rasa Indomie yang ikonik itu tetap nggak bisa tergantikan.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Perlukah Indomie Khawatir Terhadap para Pesaingnya?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version