Bersyukurlah Kalian yang Pakai Bedak Viva di Kala Krisis Tetap Ayu

bedak viva

bedak viva

Perempuan mana sih yang kalau hang out bareng teman-teman nggak pake make up sedikit pun. Minimal tabir surya lah ya atau pelembab. Bagi yang punya bejibun bekas jerawat kek saya yah mana cukup minimal itu doang. Paling nggak ditambah-tambah ini itu biar menyamarkan.

Menurut saya, laki-laki yang bilang ‘aku suka kamu apa adanya tanpa make up’ itu rada bullshit nggak sih?—kenapa? Yah jangan munafik lah semua orang cantik atau ganteng asli maupun manipulasi make up pasti lebih enak dipandang dari pada harus liat berminyaknya wajah dan bekas jerawat kek saya.

Maka dari itu make up juga biasanya nggak sekedar buat gaya-gayaan. Make up kebutuhan coy—apalagi kalau memang kebutuhan nomor satu seperti saya, jujur saja saya kalau nggak pake bedak dikira nggak mandi yah makanya minimal pakai ini itu biar kelihatan mandi dan fresh.

Bicara soal make up banyak macamnya. Yah saya memang sebenarnya bukan yang mahir soal beginian apalagi seperti beauty-beauty vlogger di YouTube. Paling nggak, pelembab dan bedak minimal sudah tau dan kedua benda ini saat ini tak dapat dipisahkan dari tas saya kemana-mana.

Para perempuan biasanya punya andalan alias produk atau merk favorit masing-masing. Yah tau sendiri lah perempuan nggak ada yang hemat masalah ginian. Kita semua pasti mencari dan mencocokkan sesuai kulit dan kualitas si bedak-bedak itu sendiri. Nah asline pasti yo nggak murah lah mas hehe.

Nah beruntungnya saya, walaupun perempuan yang sekarang mulai suka dandan diberi anugerah oleh Tuhan wajah yang sedikit sensitif sehingga make up yang sehari-hari digunakan nggak aneh-aneh alias nggak mau coba ini itu. Jujur saja, kulit saya yang sensitif  agak repot buat milih skincare-skincare ala Indonesia bahkan Korea untuk make up.

Satu-satunya yang cocok dengan kulit saya adalah bedak Viva. Kali ini saya nggak endorse atau promosi apalagi salah satu SPG-nya—sama sekali bukan. Menurut saya bedak Viva atau make up Viva yang tentu sudah ada lama sekali sejak jaman saya masih piyik yang nggak ngerti soal ginian sampai sudah duduk di bangku kuliah nyatanya tetap eksis.

Beruntungnya kalian yang sama juga seperti saya pakai merk ini adalah satu yang pasti. Kualitas cukup oke dan harganya itu loh—hmm jauh beda sama yang lainnya. Murah banget tapi nggak murahan. Yah untuk kalian yang terbiasa barang mahal si kurang tau lagi, tapi bagi saya walaupun produk ini murah tapi kualitasnya nggak kalah oke.

Itu kenapa saya nggak getir-getir pas lagi krisis-krisisnya kantong sebagai mahasiswa tentunya pengeluaran ini itu pasti bejibun, tapi pas tau toner atau bedak mulai deh cek kantong buat segera beli. Yah beruntungnya kalian yang pakai bedak Viva walaupun di kala krisis masih tetap ayu. Nggak oke gimana?  Pembersih wajah dan tonernya aja kalau beli dua nggak sampai lima belas ribu.

Semahal-mahalnya mentok nggak sampe dua puluh ribu. Bedak? Duh saya mah pakai bedak eceran refill yang harganya kalau beli di warung sebelah nggak sampai lima ribu. Oh, nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan. Jujur , kulit saya yang sensitif juga membawa berkah yang ternyata maunya sama merk murah tapi nggak murahan.

Sekali lagi, saya bukan endorse dan lain-lain. Saya cuma menceritakan pengalaman saya di kala low budget sebagai mahasiswa tapi tetap mencukupi kebutuhan saya sebagai perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah make up alias beda-bedak sejenisnya.

Walaupun memang terkesan murahan tapi saya tak peduli—selama itu aman dan oke buat kulit saya, tidak masalah sama sekali. Masa bodo dengan gengsi, yang penting kelihatan seger dan sudah mandi di matamu mas dan kalian teman-teman saya. hehe

Don’t judge book by its cover alias jangan dilihat luarnya aja. Yah apa salahnya juga memperindah penampilan kita. Kadangkala karakter juga dapat dinilai dari penampilan seseorang terlepas apapun merk dan harga yang terpenting bagaimana memperlihatkan kesan pertama yang cukup baik.

Terlebih lagi pada pekerjaan, bahkan salah satu syarat melamar pun ialah berpenampilan menarik.  Yah karena semua perusahaan menuntut grooming dan kerapian guna menunjang semua aspek pekerjaan. Di sini saya pun  hanya berbagi pengalaman bagaimana tetap terlihat dandan dan segar dengan low budget seperti saya hehe. Syukur bisa jadi salah satu alternatif juga tho~

Exit mobile version