Rey Mbayang wisuda di Universitas Terbuka (biasa disingkat UT). Beberapa waktu sebelumnya ada nama artis lain yang juga menyelesaikan studinya di UT. Sebut saja Tamara Geraldine, Dina Lorenza, Bayu Oktara, Joshua Suherman, dan masih banyak yang lain. Bahkan, aktor muda yang lagi naik daun, Angga Yunanda juga memutuskan untuk berkuliah di Universitas Terbuka.
Wah, makin banyak saja nih artis yang peduli dengan pendidikan di sela kesibukan syuting mereka. Syukurlah. Sebagai salah satu alumni UT, saya ikut bangga. UT memang jadi solusi terbaik bagi siapapun yang ingin mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, namun terkendala waktu dan usia.
Siapa tahu setelah mengantongi ijazah sarjana, para artis ini memutuskan untuk pensiun dari dunia hiburan dan mencoba peruntungan dengan mengikuti seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Lho, memangnya ijazah UT bisa buat daftar ASN?
Daftar Isi
Pertanyaan Basi seputar Universitas Terbuka
Pertanyaan seputar keabsahan ijazah UT untuk mendaftar seleksi ASN adalah pertanyaan yang sering ditanyakan. Terutama, jelang pelaksanaan seleksi ASN. Seperti yang kita tahu, berdasarkan berita yang beredar, Pemerintah akan membuka seleksi ASN pada September mendatang. Saya yakin, hingga masa pendaftaran ASN dibuka, admin medsos UT bakal diserbu pertanyaan seputar keabsahan ijazah UT untuk mendaftar ASN.
Pertanyaan basi. Heran. Sungguh heran. Bisa-bisanya mempertanyakan keabsahan ijazah UT. Jika ijazah UT tidak bisa untuk mendaftar ASN, memangnya kalian pikir ijazah UT itu apa? Bungkus gorengan?
Pertanyaan basi lainnya? Apalagi kalau bukan soal status UT. Padahal, jawabannya sudah sangat jelas. UT adalah perguruan tinggi negeri yang ke-45 di Indonesia.
Kembali soal pertanyaan apakah ijazah UT bisa untuk mendaftar seleksi ASN. Supaya lebih jelas, mari bicara tentang fakta di lapangan. Umumnya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pelamar saat akan mengikuti seleksi ASN. Seberapa pun hebatnya kamu, jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi, ya, otomatis akan gagal di seleksi administrasi.
Nah, salah satu syarat yang harus dipenuhi pelamar adalah kualifikasi akademik, yaitu memiliki ijazah sarjana. Berhubung UT adalah perguruan tinggi, maka UT berkewajiban untuk mengeluarkan ijazah bagi mahasiswanya yang telah memenuhi kriteria kelulusan.
Tidak perlu kuatir. Syarat lulus di UT cukup mudah. Berdasarkan Peraturan Rektor UT Nomor 1158 Tahun 2022 Pasal 23, syarat lulus bagi mahasiswa UT program sarjana yaitu telah menempuh seluruh beban studi yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh Program Studi.
Khusus untuk mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), ada syarat tambahan yaitu nilai minimal B untuk mata kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) dan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Dengan kata lain, selama kamu belajar yang bener, kamu bisa lulus dengan mudah di UT. Fokus belajar ae, Nder, niscaya ijazah akan sampai di tangan. Ijazah ini nantinya dapat digunakan untuk bermacam kepentingan, seperti melamar kerja, mendaftar program magister, termasuk mengikuti seleksi ASN.
Tentang Akreditasi dan PTN-BH
Kalaupun saat melamar seleksi ASN ada instansi yang mengisyaratkan akreditasi institusi, jangan panik. Berdasarkan keputusan BAN-PT No. 367/SK/BAN-PT/Akred/PT/VI/2019, UT terakreditasi B secara institusi, sedangkan untuk akreditasi masing-masing program studi yang ada di UT, bisa dicek langsung ke sini*.
Bukan hanya itu saja. Kualitas penyelenggaraan layanan Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ) UT telah diakreditasi secara berkala oleh quality reviewers dari the International Council for Open and Distance Education (ICDE). Tahun ini saja, sudah dilakukan review kualitas untuk yang kelima kalinya. Biar apa? Ya biar terjaga kualitasnya, dong. Bukankah ada pepatah yang menyebut bahwa mendapatkan itu lebih mudah daripada mempertahankan? Itulah.
Ah, iya. Satu lagi. Sekarang UT sudah berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Tepatnya, sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah No.39 pada 20 Oktober 2022 lalu.
Kenapa? Kamu nggak tahu apa itu PTN-BH?
Jadi gini, ya Nder. PTN-BH merupakan level tertinggi dari Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia. Dengan status barunya ini, UT memiliki otonomi yang lebih luas dalam mengelola organisasinya, sehingga bisa lebih cepat berkembang dan berinovasi secara mandiri.
Kerennya lagi, di Indonesia baru ada 21 Perguruan Tinggi yang berstatus PTN-BH, dan salah satunya adalah UT. Salut!
Lulusan CPNS Terbanyak
Fakta lain yang mendukung bahwa ijazah UT bisa digunakan untuk seleksi ASN adalah hasil survey Badan Kepegawaian Negara (BKN). Dilansir dari laman BKN, peringkat pertama kampus dengan lulusan CPNS terbanyak pada pengadaan CPNS 2019 yaitu UT. Disusul Universitas Gajah Mada (UGM) di peringkat kedua dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di peringkat ketiga.
Kalian tahu berapa jumlah lulusan UT yang saat itu diterima CPNS? 9.436 orang dari total 30.555 pelamar yang dinyatakan diterima! Luar biasa sekali, bukan? Artinya, kualitas lulusan UT mampu bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi negeri seperti UI, UGM, ITB, UNS dan perguruan tinggi negeri lainnya.
Bahkan, di tahun berikutnya, yakni tahun 2021, tercatat di Badan Kepegawaian Negara (BKN), sebanyak 79.469 alumni UT berhasil diterima sebagai Guru PPPK pada gelombang satu dan dua. Ini mengulang kesuksesan UT pada seleksi di 2019, tentunya membuktikan lulusan UT dapat bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain dalam jaminan karir dan masa depannya.
Prestasi dalam jumlah penerimaan CPNS pada 2019 kemudian dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Logikanya, kalaulah ijazah Universitas Terbuka tidak bisa digunakan untuk seleksi aparat negara, tak mungkin UT mendapat pencapaian-pencapain tersebut. Ya nggak?
Jadi pejabat tinggi saja bisa, apalagi ASN
Gimana? Masih meragukan keabsahan ijazah Universitas Terbuka untuk mendaftar seleksi ASN? Jangankan jadi ASN, lulusan UT banyak yang merupakan pejabat tinggi negara, lo. Kalian tahu Pak Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan? Beliau lulusan UT juga, loh. Nah, Pak Bambang Soesatyo Ketua MPR RI juga lulusan UT, dari S1 Prodi Ilmu Hukum UT dan pada momen Wisuda UT Pusat Periode II Wilayah I Tahun Akademik 2023 didapuk sebagai Wisudawan Kehormatan yang menginspirasi dan membawa dampak positif bagi masyarakat atas keberadaan UT. Nggak nyangka banget, kan? Ada lagi nama-nama tokoh lain seperti Ibu Linda Agum Gumelar (Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), dan Pak Djoko Suyanto (Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan), yang juga lulusan UT.
Bayangkan, kamu kuliah di tempat tokoh-tokoh ini kuliah. Bangga banget nggak tuh? Aku sih bangga.
Jadi, kapan nih mau daftar UT? Kalau ragu-ragu terus kapan geraknya? Selembar ijazah UT terbukti telah berhasil mengantarkan banyak anak negeri untuk meraih mimpinya jadi ASN, loh. Yakin nggak kepengin?
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Universitas Terbuka Bukan Hanya Kampusnya para Orang Tua