Berhentilah Berkomentar Buruk, Taufik Hidayat!

Berhentilah Berkomentar Buruk, Taufik Hidayat!

Berhentilah Berkomentar Buruk, Taufik Hidayat!

Tepat pada 26 Mei 2023 kemarin, BWF selaku induk organisasi bulu tangkis dunia menobatkan Lin Dan dan Lee Chong Wei sebagai bagian dari BWF Hall of Fame (HoF). Penobatan ini, khususnya untuk Lee Chong Wei, membuat legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, tidak terima.  

HoF sendiri diberikan kepada mereka yang dianggap berprestasi serta berkontribusi besar terhadap perkembangan bulu tangkis. Beberapa atlet kita yang pernah dinobatkan sebagai HoF seperti Liliyana Natsir, Rexy Mainaky, dan Susi Susanti. Dick Sudirman, mantan ketua PBSI yang namanya diabadikan sebagai nama turnamen Sudirman Cup, juga mendapatkan gelar terhormat itu pada 1997. 

Tidak hanya itu, HoF juga memiliki kriterianya tersendiri. Dalam statuta BWF, kriteria penerima HoF ada lima, yaitu:

  1. Prestasi yang luar biasa selama bermain.
  2. Kontribusi yang signifikan untuk olahraga meskipun di luar lapangan.
  3. Dapat dijadikan role model pemain muda.
  4. Telah pensiun dari dunia bulu tangkis sekurang-kurangnya tiga tahun.
  5. Mereka yang dinominasikan adalah atlet dengan penampilan mengesankan, dihormati secara internasional di olahraga dan di badan olahraga dunia seperti  IOC, IPC, ASOIF, SportAccord, dan WADA.

Bagi para pecinta bulu tangkis, lima kriteria tersebut jelas telah dipenuhi oleh Lee Chong Wei dan Lin Dan. Makanya, penobatan mereka tidak menjadi sebuah permasalahan. Mereka layaknya Messi dan Ronaldo-nya bulu tangkis. Semua tampak baik-baik saja hingga salah satu legenda kita, Taufik Hidayat, mengeluarkan opini jelek di podcast jelek juga.

Kekesalan Taufik Hidayat 

Dalam podcast JEBREEETalks (percayalah memang itu namanya) kepunyaan Valentino Simanjuntak atau yang lebih kita kenal dengan Bang Jebret, Taufik Hidayat menyindir penobatan HoF oleh BWF kepada Lee Chong Wei

Katanya, Lee Chong Wei tidak memiliki gold Kejuaraan Dunia, Asian Games, dan Olimpiade. Capaian yang semuanya dimiliki oleh Taufik sehingga secara tidak langsung dia menganggap dirinya yang seharusnya lebih pantas menyandang HoF. 

Lalu, Taufik Hidayat juga menganggap penobatan HoF kepada Lee Chong Wei disebabkan kantor BWF berlokasi di Malaysia. Selain hal itu jelas sesat pikir karena mengaitkan dua hal yang tidak berkaitan, Taufik juga seperti menihilkan prestasi dan konsistensi dari Lee Chong Wei selama hampir dua dekade berkarir sebagai atlet bulutangkis. 

Kecaman kepada Taufik Hidayat

Memang benar, Lee Chong Wei tidak pernah meraih gold di kejuaraan besar. Namun, kita tidak boleh lupa pencapaian dia yang lain seperti 46 gelar Superseries, empat tahun beruntun menjadi nomor satu dunia, serta persentase kemenangan mencapai 83% sepanjang karirnya. Andai saja tidak satu era dengan Lin Dan, Lee Chong Wei bisa mendapat lebih banyak gelar lagi. 

Komentar Taufik Hidayat jelas mengundang kecaman pecinta bulu tangkis di seluruh dunia, khususnya Malaysia. Dia dianggap tidak menghormati Lee Chong Wei sebagai atlet dan juga kolega. Banyak pihak yang menyayangkan komentar tersebut. Bahkan, Lee Chong Wei pun mengaku tidak mengerti mengapa Taufik menyerangnya. 

Sebelumnya, Taufik Hidayat memang sering mengeluarkan komentar kontroversial terkait bulu tangkis Indonesia. Namun, kontroversinya masih bisa ditolerir karena mungkin hal itu dianggap sebagai bentuk kepeduliannya terhadap olahraga yang telah membesarkan namanya. Namun, kali ini, dia terlalu berlebihan dan terkesan bernafsu untuk mendapatkan HoF.

Bagi pecinta bulutangkis, Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Taufik Hidayat adalah legenda, dengan atau tanpa gelar HoF. Saya juga yakin banyak pecinta bulu tangkis yang berpikir kalau Taufik suatu saat akan mendapatkan HoF. Ini hanya persoalan waktu saja baginya. 

Sayangnya, Taufik Hidayat justru memilih berkomentar tidak penting dan terkesan menyerang atlet lain. Ini justru mencoreng nama dan statusnya sebagai legenda bulu tangkis dunia.

Penulis: Nurfikri Muharram

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Suka Atau Tidak, Bulu Tangkis Indonesia Tetap Butuh Nyinyiran Taufik Hidayat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version