Pemenuhan kebutuhan orang pasti berbeda-beda dan atas dasar pemenuhan kebutuhan tersebut kadang kita rela mengeluarkan uang lebih bahkan menjadikan hal itu sebuah prioritas. Menurut saya nggak masalah toh selama kita senang dan kadang kita perlu menyenangkan diri sendiri. Termasuk kebutuhan untuk beli laptop atau rakit PC.
Namun, terkadang saya hanya bisa berandai-andai dan berdamai dengan realita bahwa dengan situasi seperti ini gimana bisa beli setup gaming impian wong sekarang aja kalau beli sesuatu masih lihat struk harga belum lagi kebutuhan lain atau kebutuhan yang mendesak… makin susah dah.
Saya sendiri ingin punya setup gaming impian cuma karena satu hal, yaitu dulu nggak bisa kebeli dan cuma bisa main di warnet atau main di PC tetangga. Atas keinginan terpendam itu jadi motivasi saya buat menabung, ya semoga bisa kesampaian beli ga hanya melihat review di YouTube.
Sekitar satu tahun saya diterima di suatu Perguruan Tinggi. Hal ini bikin saya alhamdulillah dapat rezeki tambahan buat rakit PC dan beli setup impian. Namun, hal itu bikin saya merenung lagi karena saya lagi butuh laptop untuk kuliah demi mobilitas dibanding PC. Memang agak di luar rencana awal saya untuk rakit PC sih.
Berbekal budget terbatas dan review dari YouTube saya beranikan diri buat nanya di forum Facebook, minta rekomendasi laptop dengan kebutuhan gaming dan editing yang sesuai dengan budget saya. Yaaa budget yang cukup buat sekadar dapet laptop spek mid-end. Sayangnya, respons dari member forum tersebut malah menyarankan saya buat rakit PC padahal sudah saya cantumkan alasan kenapa ngorbanin PC demi laptop.
Beberapa mengatakan, “Kenapa nggak rakit PC aja, Mas? Budget segitu lumayan loh…” Ada juga yang bilang, “Kalau saya, budget segitu mending rakit PC dapet spek high-end loh?” atau “Ngapain mas beli laptop nanggung mending rakit pc aja!”
Itu baru beberapa contoh komen pada postingan saya di forum Facebook tersebut. Bukan masalah rakit PC atau apa. Pertama, saya nggak dapat rekomendasi laptop yang saya mau. Kedua, alasan “mending rakit PC” itu nggak membantu sama sekali.
Bukannya saya baper atau gimana, sudah sering kali saya melihat postingan serupa dengan komen template seperti itu. Lah yang ditanyain laptop malah komen “mending rakit PC”.
Jujur respons itu menyebalkan karena udah kayak jadi template dan mereka “sengaja” komen kayak gitu. Ya mungkin mau sok edgy atau cari perhatian. Percayalah bagi beberapa orang yang mampu dan banyak uang, tidak akan merasa dilematis seperti saya yang harus lihat review, membandingkan harga, spek, bahkan toko. Kalau saya mampu beli keduanya, nggak bakal sampai niat nanya di forum. Meskipun dalam konteks bercanda jujur itu tetap menyebalkan.
Meskipun pada akhirnya saya memilih untuk beli laptop setelah berbagai pertimbangan sana-sini, saya iseng-iseng lihat grup atau forum serupa di Facebook. Ternyata masih belum berubah toh komentar kaum “mendang-mending rakit PC” ini. Masih saja bertebaran bahkan dibuat template meme kocak.
Saran saya, bagi orang-orang yang sedang berada dalam situasi seperti itu lebih baik lihat review produk di Youtube, cari perbandingan spesifikasi di internet, dan baca lebih cermat deskripsi produk daripada makan ati. Nanya serius dijawab pake template. Terutama bagi kalian yang lagi nyari laptop gaming wah udah pasti disarankan “mEnDing RakIt pC”. Jika merasa ragu dengan budget yang ada lebih baik ditabung saja karena perkembangan teknologi saat ini bikin kita kadang nyesal kalo beli barang terutama gear gaming.
BACA JUGA Pengalaman Saya Memaksimalkan Laptop Tua dengan Linux
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.