“Kota Patriot dihuni orang-orang yang dirindukan. Mereka yang mengeluh jauh mungkin hanya malas berjuang” kalimat itu terpajang di flyover yang menjadi akses keluar masuk Bekasi. Sekilas, terdengar kalimat itu terdengar biasa saja, tapi kalau direnungkan lagi, kalimat itu jadi semacam peringatan bagi siapa saja yang hendak memasuki Bekasi.
Sudah jadi rahasia umum, daerah dengan sebutan Kota Patriot itu memang daerahnya para pejuang, entah di masa lalu maupun masa sekarang. Asal tahu saja, julukan Kota Patriot tidak muncul begitu saja. Daerah ini pernah jadi lumbung pejuang kemerdekaan, kini dihuni oleh para pejuang KRL yang tiap hari melawan keramaian dan waktu. Jadi, jangan heran kalau kota ini penuh dengan orang gigih dan mental baja.
Itu mengapa, tidak semua orang sepertinya bakal cocok tinggal di Bekasi. Bukan soal energi orang-orangnya yang penuh mental baja dan gigih, tempat ini punya banyak masalah yang dijamin nggak semua orang mau tinggal di sini.
#1 Orang yang tahan kemacetan mending jangan tinggal di Bekasi
Saya rasa macet adalah persoalan orang yang tinggal di Jakarta dan daerah-daerah penyangga lainnya, tidak terkecuali bekasi. Ibarat kata, macet sudah jadi rutinitas pelatihan kesabaran paling keras setelah urusan birokrasi. Bahkan, aplikasi navigasi kadang bingung sendiri—memberi estimasi 25 menit, tapi kenyataannya kamu baru sampai pas Magrib.
Bukan cuma jam pulang kantor, bahkan jam-jam absurd pun kadang bisa stuck. Ada pawai sekolah? Macet. Ada perbaikan jalan? Macet. Ada truk mogok? Macet. Ada angkot ngetem atau berhenti sembarangan? Ya jelas macet dong. Di Planet Bekasi, kamu bisa kenal semua jenis kendaraan dari segala ukuran—dari motor bocor knalpot sampai truk kontainer isi galon.
Tapi anehnya, warga Bekasi tetap bisa senyum-senyum. Mungkin karena mereka sudah berdamai dengan nasib. Mereka tahu, satu-satunya cara agar selamat mental di kota ini adalah menerima bahwa jalan lancar itu mitos yang hanya berlaku saat libur Lebaran jam 2 pagi. Jadi kalau kamu belum siap mental untuk melihat motor nyalip dari segala arah sambil diselingi klakson bersaut-sautan, mohon pertimbangkan ulang rencana migrasi ke Planet Bekasi.
#2 Orang trauma terhadap banjir
Kalian yang takut banjir atau genangan air lebih baik pikir ulang kalau mau tinggal di Bekasi. Memang, tidak seluruh daerah di Bekasi langsung dilanda banjir tiap kali hujan mengguyur. Hanya saja, tidak bisa dimungkiri, peluang terjadi banjir begitu besar. Terlebih sistem drainase di daerah ini begitu buruk dan musim hujan yang sulit diprediksi.
Kombinasi di atas jelas bukan pertanda baik untuk mereka yang trauma banjir atau genangan air. Apalagi, warga bekasi tampaknya melihat persoalan banjir bukan hal yang urgen dan berbahaya. Mungkin karena mereka sudah terlalu terbiasa dengan genangan air ya. Banjir semata kaki misal, mereka tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari.
#3 Orang yang nggak betah panas
Ada dua kata yang bisa menggambarkan Bekasi dengan tepat, panas dan panas banget. Saya yakin siapa saja yang pernah mampir ke daerah ini akan relate. Sebab, panasnya Bekasi memang nggak main-main, seolah ada dua matahari di daerah itu. Itu mengapa, kalian yang terbiasa hidup di kaki pegunungan yang sejuk dengan angin sepoi-sepoi, bersiaplah untuk menderita di Bekasi.
#4 Orang yang nggak kuat menghadapi berbagai stigma Bekasi
Kalian pasti pernah mendengar julukan Planet Bekasi. Julukan ini viral di dunia maya karena Bekasi dianggap daerah yang berbeda. Saking anehnya, daerah ini seolah-olah planet yang lain, bukan bagian dari bumi. Julukan ini biasanya diikuti dengan komentar-komentar seperti ke Bekasi harus pakai visa atau perlu tabung oksigen ketika mampir ke sana. Lucu memang, tapi kadang ada sedikit rasa sakit di hati ini. Sebab, mereka yang berkomentar mungkin belum pernah tinggal atau bahkan mampir ke bekasi. Mereka tahu apa?
Saya tidak bisa memungkiri, Bekasi memang daerah yang menyimpan banyak masalah. Tapi, sebenarnya, Kota Patriot tidak seburuk itu. Salah satu tulisan di Terminal Mojok pernah menuliskannya dengan apik, Sisi Terang Bekasi yang Tak Disadari Banyak Orang, Saya Tulis biar Bekasi Nggak Dibully Terus.
Itu mengapa, buat kalian yang hendak tinggal di Bekasi, kalian tidak hanya perlu bersabar dengan masalah-masalah Bekasi yang seolah tidak ada ujungnya. Kalian juga perlu bersabar dengan komentar-komentar negatif orang yang bahkan belum pernah menginjakkan kaki di Kota Patriot ini. Mungkin ini terdengar sepele, tapi percayalah, dicela terkait tempat tinggal kita lama-lama bisa bikin muak juga.
Buat kalian yang hendak tinggal atau sekadar mampir ke Kota Patriot, semoga poin-poin di atas bisa jadi renungan. Bekasi mungkin bukan tempat paling ideal untuk tinggal di muka bumi ini, tapi banyak juga sisi terangnya kok, seperti tempat belajar jadi pribadi lebih sabar dan tangguh.
Penulis: Raihan Muhammad
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Nganjuk Kota Angin Adalah Julukan Paling Sia-sia, Mending Dihapus Aja
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
