Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Begini Rasanya Kuliah di Kampus yang Nggak Punya Presma

Mohammad Hidayatullah oleh Mohammad Hidayatullah
19 Agustus 2021
A A
Begini Rasanya Kuliah di Kampus yang Nggak Punya Presma terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Mungkin saat membaca tulisan ini, beberapa dari kalian ada yang belum tahu dan malah bertanya-tanya, “Hah? Presma? Presiden mahasiswa? Apaan lagi, nih? Punya presiden satu saja nggak habis-habis periodenya!”

Begini, presiden mahasiswa atau yang biasa kita singkat presma ini adalah ketua dari Badan Eksekutif Mahasiswa di tingkat universitas. Jadi, BEM itu adalah organisasi mahasiswa intra sebagai lembaga eksekutif yang berada di tingkat universitas dan fakultas, serta memiliki fungsi-fungsi yang sangat penting terkait kemahasiswaan.

Presma adalah aktivis organisasi kampus yang selalu konsisten melakukan demonstrasi memperjuangkan kesejahteraan mahasiswa. Meskipun kebanyakan orang mengatakan, “Halahhh, kerjannya nyari eksistensi terosss!”

BEM adalah jembatan antara mahasiswa dengan kampus, jika jembatannya nggak ada, otomatis hubungan yang baik antara kampus dengan mahasiswa nggak akan berjalan dengan baik. Imbasnya adalah sering terjadi miskomunikasi antara kedua belah pihak. Beneran, deh. Kadang pihak kampus mengatakan A, sementara mahasiswa nangkepnya B. Oleh sebab itu wahai saudara, BEM hadir untuk menjadi penerjemah yang handal.

Jujur saja, saya sedikit iri dengan mahasiswa kampus lain. Mereka dengan bangganya menunjukkan kecakapan presma mereka. Misalnya saja di UI kemarin, presmanya tampil elegan dalam menghadapi tekanan kampus perihal Jokowi: The King Of Lip Service, atau presma dari kampus lain yang selalu disorot media ketika melakukan gerakan. Semoga saja teman lintas universitas saya sudah pada dewasa, nggak lagi suka main pamer-pameran. “Nih, presma saya, presma kamu mana?” Cihhh, nggak asyik.

Alasan kosongnya BEM Unej tak lain karena nggak selesainya proses penyelenggaraan Pemira, yang semulanya dilaksanakan 10 Desember, ternyata eh ternyata sampai sekarang nggak ada kabar. Katanya, sih, lantaran pihak penyelenggara Pemira meminta sistem pemilihan yang menyertakan swafoto selfie memegang Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sebelum memilih. Tetapi dari pihak UPTTI nggak bisa menyanggupi. Walhasil, Pemira mandek, KPUM buyarrr, BEM Unej kosong, deh. Jelas, ya, bukan karena kotak suara kardus yang digembok. Upsss.

Semenjak kekosongan BEM Unej, saya merasa mahasiswa mulai kehilangan patron informasi dan tempat untuk berbagi keresahan tentang kampusnya. Bagaimana tidak, dulu yang awalnya ada masalah sedikit, langsung mencurahkan semua ke BEM dan dengan sigapnya langsung diselesaikan atas nama kesejahteraan mahasiswa. Lha, kalau sekarang gimana? Yaaa, ngalir saja ikut alur yang di atas. Apa kata birokrat, dah. Sebenarnya, sih, masih ada BEM di tiap fakultas, kecuali Fakultas Hukum dan Ilmu Budaya. Tapi, ya gimana? Secara fungsi lingkup mereka, kan, di fakultas masing-masing.

Apa yang telah saya sampaikan tadi dari sudut pandang mahasiswa, lalu bagaimana dari kacamata birokrat Unej? Bak sayur tanpa garam, mungkin saat ini mereka merasa ada yang kurang, tapi masih bingung dan belum bisa menentukan kurangnya apa dan di mana, ya. Sebagai mahasiswa yang baik dan berbakti, izinkan saya membisikkan kekurangannya kepada Bapak Rektor yang terhormat, “BEM-NYA KOSONG, BAPAKKK.”

Baca Juga:

Nyinyirin Jurusan Sosiologi Unej, Lalu Bersyukur karena Jurusan Ini Justru Memberi Banyak Bekal buat Lanjut S2

Organisasi Kampus dan Budaya Sok Sibuk yang Menyebalkan dari Anggotanya, padahal Menghasilkan Sesuatu Saja Tidak

Setiap hari saya selalu kepikiran, bagaimana kemudian nasib dari birokasi Unej. Dengan tidak adanya BEM, mereka akan kehilangan sosok pengontrol kebijakan. Setiap kali muncul kebijakan dari kampus, nggak perlu ditanya lah, pastinya BEM jadi pengkaji pertama mengenai dampak kebijakan dan apakah kebijakan tersebut berpihak kepada mahasiswa. Setidaknya kalau dianggap bagus, akan didukung dan dibantu penuh. Sementara kalau dianggap kurang baik, ya mbuh piye carane nggak memberatkan mahasiswa.

Mari kita menengok ke belakang. Misalnya saja kebijakan terkait pengajuan bantuan UKT Kemdikbud dan mahasiswa TA. Dari awal kemunculan pengumuman mengenai itu, banyak pertanyaan yang muncul di kalangan mahasiswa. Nah, kan, ruwet kalau harus dijawabin satu per satu. Itu baru satu contoh kasus. Coba kalau ada BEM Unej, informasi yang menyebar akan merata dan sama di seluruh fakultas.

Kendati begitu, masih ada segelintir mahasiswa yang masih menganggap kehadiran BEM Unej ini nggak perlu dan nggak penting-penting banget. Saya sih husnuzan saja bahwa mereka ini tipe mahasiswa yang mandiri, juga menganut kepercayaan bahwa kebijakan universitas itu adalah sebaik-baiknya kebijakan. Semisal ada permasalahan pun, maka kembali lagi, “Universitas sudah melakukan yang terbaik.” Intinya begitu!

Mungkin ulasan ini bisa dijadikan pandangan untuk Bapak Rektor tercinta. Saya paham bagaimana kondisi birokrat Unej yang merasa kehilangan sosok BEM Unej, organisasi eksekutif yang selalu siap mengoreksi kesalahan kampus dan suka membantu mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan dengan ikhlas.

Semoga saja permasalahan BEM Unej bisa diselesaikan supaya para petinggi kampus bisa lebih mudah menjalankan tugas mereka. Atau langsung tunjuk saya saja jadi Presma Unej, Pak Rektor? Mumpun telunjuk Bapak sakti mandraguna. Xixixi.

BACA JUGA Timses Calon Ketua BEM Adalah Profesi yang Nggak Sia-sia dan tulisan Mohammad Hidayatullah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: bempresiden mahasiswaUNEJ
Mohammad Hidayatullah

Mohammad Hidayatullah

Mahasiswa kupu-kupu yang menganut kebebasan bergerak.

ArtikelTerkait

Nyinyirin Jurusan Sosiologi Unej, Lalu Bersyukur karena Jurusan Ini Justru Memberi Banyak Bekal buat Lanjut S2

Nyinyirin Jurusan Sosiologi Unej, Lalu Bersyukur karena Jurusan Ini Justru Memberi Banyak Bekal buat Lanjut S2

6 September 2025
Kisah Mahasiswa Nasakom Menyelamatkan Nasib Saya (Unsplash)

Jangan Remehkan Mahasiswa Nasakom (Nasib Satu Koma): Mereka Menyelamatkan Saya dari Kehidupan Kampus yang Monoton

16 Mei 2025
profesi kamen rider di indonesia mojok

Kamen Rider Bakal Punya 3 Pekerjaan Ini Andai Mereka Hidup di Indonesia

6 Agustus 2021
Jadi Calon Ketua BEM Jangan Cuma Modal Ngotot, Situ Mau Jadi Pemimpin Apa Petinju?

Jadi Calon Ketua BEM Jangan Cuma Modal Ngotot, Situ Mau Jadi Pemimpin Apa Petinju?

22 Desember 2023
Mahasiswa Lain Ngurus Negara, Mahasiswa Unesa Ngurus BEM yang Nggak Bisa Kerja. Parahnya Masih Ada Aja yang Bela!

Mahasiswa Lain Ngurus Negara, Mahasiswa Unesa Ngurus BEM yang Nggak Bisa Kerja. Parahnya Masih Ada Aja yang Bela!

3 September 2024
BEM Itu Problematik dan Saya Menyesal Telah Bergabung

BEM Itu Problematik dan Saya Menyesal Telah Bergabung

16 September 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.