Beberapa Alasan Istri Minta Suami Memasangkan Tabung Gas ke Kompor

Beberapa Alasan Istri Minta Suami Memasangkan Tabung Gas ke Kompor Terminal Mojok

Mungkin salah satu hal yang masih menjadi misteri bagi kebanyakan pria adalah kegemaran istri meminta suaminya memasangkan tabung gas ke kompor. Bahkan, meme tentang hal ini bertebaran di mana-mana: nggak takut suaminya meledak?

Saya percaya tidak ada seorang pun istri di dunia ini yang kepingin suaminya meledak gara-gara pasang gas ke kompor. Meskipun memang benar kalau kami yang masang, entah bagaimana ada perasaan “takut kompornya meledak” itu.

Nah, sebagai seorang istri yang selalu minta tolong suami memasangkan tabung gas ke kompor sejak baru menikah sampai usia pernikahan 5 tahun lebih, saya ingin berbagi alasan-alasannya. Semoga bisa memberikan pencerahan atas misteri yang satu ini.

#1 Tabung gas relatif berat

Ini adalah hal pertama yang menjadi alasan istri gemar minta suaminya memasangkan tabung gas ke kompor, namun kerap kali tidak disadari oleh para suami. Tabung gas yang masih berisi penuh relatif berat loh, apalagi kalau pakai gas yang 12 kg. Tabung kosongnya saja sudah seberat 12 kg, belum lagi kalau ditambah isi dan besi pemberat yang dipasang oknum penjual nakal. Lha mbok kira para istri itu semuanya atlet angkat berat?

Nah, daripada berpeluh-peluh mengangkat tabung gas dari depan pintu ke dapur, atau malah dari warung tempat jual gas gara-gara penjualnya tidak memberikan layanan delivery, kan lebih mudah teriak, “Pah, gasnya habis. Sekalian pasangin, yaaa~”

Praktis. No ribet-ribet club.

#2 Putaran knob berat kalau baru dipakai

Selain tabungnya yang berat, pernyataan putaran knob yang membuat gas bisa mengalir ke kompor juga cukup berat kalau baru dipasang pertama kali. Berbeda dengan saat melepas knob tabung gas yang enteng karena sudah habis, tinggal putar saja. Pemasangan pertama knob ini perlu diputar agak keras karena ada penahannya.

Bisa saja sih para istri memasang sendiri dengan kekuatan penuh, tapi kalau saya pribadi takut knob-nya malah putus soalnya saya sudah dua kali mematahkan putaran keran air. Mending panggil suami, “Pah, ini kok susah muternya ya?”

Kan tinggal dipasangin saja~

#3 Selalu bocor kalau istri yang pasang

Ini alasan lain para istri selalu minta tolong pada suami untuk memasangkan tabung gas ke kompor. Jika saya berusaha memasang sendiri tabung gas ke kompor, biasanya ada suara mendesis yang disertai bau mirip kentut. Gasnya bocor!

Herannya, kalau suami yang pasang gas, bocor ini tidak ada. Eh, kadang ada juga sih, tapi suami selalu berusaha mbuh piye carane agar bocor ini teratasi. Biasanya karetnya diputar balik atau diganti karet dari tabung sebelumnya. Kalau saya yang ngutak-atik kayak gini, karetnya malah bolong. Haduh…

#4 Ada trik khusus untuk memasang tabung gas

Seandainya berhasil memasang tabung gas ke kompor tanpa suara mendesis alias bocor, maka permasalahan yang akan timbul adalah kompor tidak menyala. Ini berarti ada hambatan yang menyebabkan gas tidak dapat mengalir ke kompor.

Biasanya, saya minta tolong pada suami untuk mengatasi hal tersebut. Tuk… Tuk… Setelah kepala tabung gas dipukul dua kali menggunakan salah satu pisau di dapur, kompor pun dapat menyala. Bisa masak, deh.

#5 Memang belum bisa

Jangan salah ya, bukan hanya anaknya artis anu yang tidak bisa menyalakan kompor. Awal menikah dulu, saya juga belum bisa memasang gas ke kompor sendirian. Saya sampai harus menahan lapar seharian sampai pak suami pulang dari kantor, gara-gara belum bisa memasang gas ke kompor. Padahal sudah nyontek di YouTube, tapi tetap saja takut kompornya meledak. Hehehe.

#6 Lagi pengin manja

Ini berlaku untuk para istri yang biasanya bisa memasang tabung gas sendiri, namun tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba minta suami yang memasangkan. Kalau ini yang terjadi berarti tidak lain dan tidak bukan sang istri memang lagi manja, lagi pengin dimanja~

Saran saya untuk para suami, turuti saja permintaan istri untuk memasang gas ke kompor. Untung manjanya cuma minta dipasangkan gas. Coba kalau minta dipasangkan reaktor fusi di rumah, rak mumet sirahmu!

BACA JUGA Lungsuran: Cara Kurangi Sampah Pakaian yang Mulai Dilupakan dan tulisan Maria Kristi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version