Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Bebas Mau Bilang Musik Haram atau Tidak, yang Penting Jangan Jotos-jotosan

Dani Ismantoko oleh Dani Ismantoko
17 September 2021
A A
musik haram backST 12 indonesian idol menyanyi konser mojok

indonesian idol menyanyi konser mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini media sosial riuh dengan perdebatan musik haram atau tidak dalam agama Islam. Pertama, dipicu oleh mantan personel grup band Noah yang mengatakan bahwa musik haram. Kedua, sebenarnya ini tidak berkaitan dengan apa yang dikatakan mantan personil Noah tersebut. Tapi, entah mengapa timingnya terasa seperti sekuel dari komentar mantan personil Noah tersebut, yaitu video tentang santri yang menutup telinga ketika menunggu giliran vaksin, gara-gara di tempat tersebut diputar musik.

Perlu digarisbawahi bahwa perdebatan ini, kendati tidak penting-penting amat, akan terus muncul. Mungkin beberapa waktu kemudian akan mereda, tapi beberapa waktu ke depan akan muncul lagi, kemudian mereda lagi, muncul lagi. Kira-kira seperti itu siklusnya. Sebagaimana perdebatan tentang merayakan Maulid Nabi, dan mengucapkan selamat Natal yang muncul setiap tahun menjelang tanggal merah yang menandai sebagai peringatan hari-hari tersebut. Namun, untuk masalah musik haram atau tidak, kapan waktu munculnya tidak jelas.

Yang menarik adalah komentar orang-orang atas berbagai trigger yang muncul karena perdebatan tersebut. Eks personil Noah mengeluarkan statement, tentu saja akan banyak komentar, namun dalam konteks Indonesia yang lebih luas, lebih banyak komentar yang kontra dengan statement tersebut. Sebab, narasi tersebut bisa dianggap sebagai kampanye.

Nah, untuk kasus santri, sebenarnya mereka tidak memberi narasi apa pun. Namun, ada narasi yang disebarkan oleh penyebar video santri menutup telinga tersebut. Jadinya dimaknai bahwa para santri tersebut sedang “mengirimkan pesan”. Posisi eks Noah dan santri tersebut sebenarnya berbeda, namun akhirnya dipukul rata, dianggap sama.

Mari kita lupakan perkara pro dan kontra, sebab kedua belah pihak punya argumen yang sama-sama kuat, atau anggap saja begitu. Tapi, harus kita yakini bahwa perdebatan tentang ini tak akan selesai. Akan selalu ada dan berlipat ganda.

Hanya saja, selama pihak pro atau kontra tidak saling serang, misalnya, menggunakan UU ITE, perdebatan ini baiknya tak perlu dibawa emosi. Selama tidak saling jotos-jotosan, kita anggap saja perdebatan ini sekadar bumbu kehidupan, atau anggap tak penting sekalian.

Sebab, selama keyakinan itu diyakini dalam ranah privat, dan tak melanggar ruang masing-masing, baiknya ya dihormati. Negara kita kan negara yang menjunjung tinggi perdamaian ketimbang gontok-gontokan atas hal-hal tak prinsipil. Yang jadi masalah kan, perdebatan musik haram atau tidak ini diberi narasi yang tidak-tidak, akhirnya ya jadi masalah.

Sebab, kalau mau sedikit melihat masa lalu, perkara musik haram atau tidak ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Kalau dulu, kita mending mengabaikannya. Yang menganggap haram karepmu, yang tidak ya monggo. Namun, kini hal apa pun yang kiranya bisa memicu pertengkaran, bakal diguyur dengan minyak agar tercipta api berkobar.

Baca Juga:

UIN Adalah Universitas Paling Nanggung: Menjadi Sumber Rasa Malu, Serba Salah, dan Tidak Pernah Dipahami

Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

Contohnya, ketika santri menutup kuping, orang mulai bawa-bawa toleransi. Toleransi apa yang sebenarnya dilanggar oleh santri-santri tersebut? Mereka nggak meminta musiknya dimatikan, mereka nggak ngamuk, lalu batas apa yang dilanggar?

Saya yakin, ketika kalian mendengar orang bernyanyi dengan suara yang buruk atau musik yang jelek betul, kalian juga akan menutup kuping. Hal itu sah-sah saja, selama Anda tidak melayangkan bogem ke pemilik suara, ya nggak masalah. Paling si empunya suara merasa tersinggung. Tapi, ya apa mau dikata, kan?

Itulah masalahnya. Kita cenderung mengobarkan api ketimbang melihat dengan lebih luas. Kita cenderung terbakar narasi yang sebenarnya nggak nyambung. Lupa bahwa meski kita tak sependapat, kita masih saudara dalam kemanusiaan. Musik haram atau tidak, kita tetaplah saudara.

Jadi, saran saya, sebaiknya kita tak perlu terlalu tenggelam dalam perdebatan, terutama pada hal yang amat tidak penting. Baik itu musik haram atau tidak, bubur diaduk atau tidak, tidak perlu ngotot. Dulu kita bisa tidak peduli, sebaiknya sekarang pun tetap tidak peduli.

Sebab, membakar apa-apa yang sudah kita bangun itu mudah. Membangun kembali, itu persoalan lain.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 September 2021 oleh

Tags: debatharamislamMusik
Dani Ismantoko

Dani Ismantoko

Penulis yang kadang-kadang jadi guru MI

ArtikelTerkait

Ratusan Lagu K-Pop Hilang dari Spotify, Berikut Alternatif Platform Streaming Untuk Pencinta K-Pop Terminal Mojok

Mana yang (Beneran) Lebih Unggul, Spotify atau YouTube Music?

11 Juni 2021
Mending Nggak Usah Pakai Headset kalau Mau Mendengarkan Musik terminal mojok.co

Mending Nggak Usah Pakai Headset kalau Mau Mendengarkan Musik

3 Februari 2021
Pengalaman Saya Dianggap Jadul karena Ngefans Rhoma Irama

Pengalaman Saya Dianggap Jadul karena Ngefans Rhoma Irama

8 Maret 2020
Rekomendasi Lagu yang Genjreng-able untuk Dimainkan Saat Momen Api Unggun terminal mojok.co

Rekomendasi Lagu yang Genjreng-able untuk Dimainkan Saat Momen Api Unggun

28 November 2020
Kiamat Sudah Dekat Adalah Sinetron Deddy Mizwar Paling Genuine Terminal Mojok.co

Kiamat Sudah Dekat Adalah Sinetron Deddy Mizwar Paling Genuine

18 April 2022
Selamat Idulfitri, Selamat Hari Kenaikan Isa Almasih. Apa Berdosa Jika Saya Mengucapkan Keduanya_ terminal mojok

Selamat Idulfitri, Selamat Kenaikan Isa Almasih. Apa Berdosa Jika Saya Mengucapkan Keduanya?

13 Mei 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.