5 Basa-basi Bahasa Sunda, Panduan bagi Pendatang agar Tidak Dikira Sombong 

5 Basa-basi Bahasa Sunda, Panduan bagi Pendatang agar Tidak Dikira Sombong  Mojok.co

5 Basa-basi Bahasa Sunda, Panduan bagi Pendatang agar Tidak Dikira Sombong (unsplash.com)

Basa-basi sudah melekat pada masyarakat Indonesia. Tidak hanya dalam bahasa Indonesia, basa-basi juga dilakukan dalam bahasa daerah. Setiap bahasa daerah punya basa-basi yang unik, termasuk bahasa Sunda. 

Menurut KBBI, basa-basi mempunyai arti ungkapan yang digunakan untuk sopan santun dan tidak untuk menyampaikan informasi. Misalnya nih, menanyakan kabar ketika tidak sengaja bertemu kawan di jalan. “Apa kabar?” dalam konteks ini tidak sungguh-sungguh menanyakan kabar atau kondisi lawan bicaranya, tapi sekadar menyapa untuk sopan santun saja. 

Walau percakapan yang terbangun menjadi tidak begitu penting, basa-basi tetap diperlukan agar kita tidak dicap sombong. Bagi kalian para perantau yang masih asing dengan basa-basi ala orang Sunda, di bawah ini daftar basa-basi yang paling sering digunakan dalam bahasa Sunda.

#1 Basa-basi menanyakan tujuan

Salah satu basa-basi yang paling sering dilontarkan ketika berpapasan dengan orang lain di jalan adalah “Badé ka mana, A?” Kalau diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih “Mau ke mana, Mas?”. 

Pertanyaan itu biasanya direspon orang Sunda tidak jauh-jauh dari “Badé ka payun, A,” (mau ke depan A). Kemudian penanya akan menyahutnya lagi dengan “Oh, enya atuh,” (oh, iya). Respon lain yang biasa terlontar adalah “Biasa …” Jawabannya memang rancu sih, tapi iya kan saja. Namanya juga basa-basi.

#2 Bertanya habis dari mana

Orang Sunda juga sering melemparkan pertanyaan yang menunjukkan seseorang baru saja dari suatu tempat. Misalnya, “Tos ti mana, Tèh? (Sudah dari mana, Mbak?). Jawaban dari pertanyaan ini tidak akan jauh berbeda dari jawaban kasus pertama yakni, “Tos ti payun, Tèh” (Sudah dari depan, Mbak). Penanya pun akan menjawab, “Oh, muhun” (Oh, iya).

#3 Bertanya sedang apa

Bertanya seputar kegiatan yang lawan bicara tengah kerjakan juga biasa terjadi di tengah orang Sunda. “Nuju naon, A?” (lagi apa, mas?) kurang lebih seperti itu pertanyaan yang terlontar. Padahal baik penanya maupun yang ditanyai sebenarnya sama-sama tahu kegiatan yang sedang dilakukan. Biasanya yang ditanya akan merespon “Ah, nuju kieu wè,” (Ah, lagi gini aja, kok).

#4 Basa-basi  mengajak

Kalau bertemu seseorang di jalan, entah orang asing atau orang yang kalian kenal, kalian juga bisa mengungkapkan “Hayu, A,” (Ayo, mas). Respon dari pertanyaan itu bisa dengan “Oh, enya mangga, A,” (oh, iya silakan, mas). Ingat ya, sekali lagi ini hanya basa-basi. Ungkapan itu bukan benar-benar mengajak ke suatu tempat. 

#5 Ditanya aman atau tidak

Orang Sunda juga suka melontarkan pertanyaan “Aman,A?” kepada orang-orang yang sudah dikenal. Pertanyaan ini sebenarnya mirip dengan menanyakan kabar. Kalian bisa meresponnya dengan “Aman, A!” Memang tidak jelas sih aman soal apa, tapi basa-basi memang tidak untuk menyampaikan informasi ya.

Nah, di atas basa-basi bahasa Sunda yang bisa para pendatang gunakan agar tidak dicap sombong oleh warga sekitar. Sekali lagi mengingatkan, merujuk pada KBBI,  basa-basi bukan untuk menyampaikan informasi. Jadi, apapun pertanyaan atau jawabannya, iyakan saja dahulu. Selain itu, jangan ngulik pertanyaan atau respon basa-basi terlalu dalam. Bisa jadi lawan bicara malah tidak nyaman. 

Penulis: Erfransdo
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Percakapan Basa-basi Itu Tetap Berkesan, Kenapa Harus Dibikin Rumit?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version