Lebih jahat dari raja yang jahat
Bapak saya jauh dari kata sempurna. Tidak, sama sekali tidak. Beliau beberapa kali masih kepikiran untuk menitipkan saya ke orang-orang penting. Kerja lewat jalur dalam lah, maksudnya. Tapi saya tolak, dan saya ingatkan bahwa saya melakoni apa yang dia ajarkan, untuk mandiri, untuk punya harga diri.
Saya tahu, Bapak sebenarnya bangga dengan keputusan saya, dan menghormati itu. Soalnya Ibu sering cerita kalau Bapak bangga.
Maka dari itulah, saya heran, kenapa Bapak saya, yang dipanggil Firaun, tidak membolak-balik sistem demi saya, tapi orang yang dianggap kayak Firaun, malah sak penake udele dewe mengobrak-abrik negara demi kepentingan keluarganya.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Ternyata Cak Nun Benar Perihal Jokowi Firaun