Anda mungkin mengenali Bantargebang sebagai wilayah di pinggiran Jakarta dengan peran khusus. Bagaimana tidak? Kecamatan yang terletak di Kota Bekasi tersebut menopang beban berat yang dikirim dari penjuru Kota Jakarta setiap harinya. Bayangkan saja, sebanyak 7000 ton sampah yang diantar ke Bantargebang, sekitar 90% sampai dengan 95% total sampah yang masuk ke TPST Bantargebang berasal dari DKI Jakarta.
Kendati demikian, Bantargebang ternyata nggak selalu tentang gunung sampah. Lebih jauh lagi, Bantargebang juga merupakan tempat tinggal bagi 113,988 jiwa (berdasarkan data BPS tahun 2023). Lebih jauh lagi, menurut saya Bantargebang juga memiliki tempat hiburan bahkan potensi pariwisata!
Mengutip kata-kata Mas Abdul Hamid, biarlah urusan sampah menjadi pembahasan hangat di DLH DKI Jakarta dan DLH Kota Bekasi. Sementara kita sebagai pembaca dan penikmat Terminal Mojok, baiknya cukup tau saja. Nah, berikut adalah potensi tempat hiburan dan pariwisata yang saya temukan ketika berkunjung ke Bantargebang.
Daftar Isi
#1 Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Taman Kota Bantargebang
Bak oase di antara gunung-gunung sampah, Taman Kota Bantargebang adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola oleh Pemerintah Kota Bekasi. Taman ini menjadi pilihan yang tepat untuk Anda yang sedang berkunjung di Bantargebang dan ingin mencari ketenangan.
Selain menawarkan suasana yang sejuk dan asri, taman ini juga dapat difungsikan sebagai tempat rekreasi bagi warga setempat. Taman yang terletak di Jalan Raya Narogong itu juga dilengkapi dengan jogging track, area bermain anak-anak, serta tempat duduk yang nyaman. Bagi Anda yang memiliki hobi berolahraga, Taman Kota Bantargebang adalah salah satu destinasi yang tepat untuk lari pagi, atau sekadar menikmati pemandangan hijau.
Taman ini menjadi bukti bahwa Bantargebang, yang terkenal dengan megahnya gunung sampah, juga memiliki sisi lain yang menyenangkan untuk disambangi. Ada yang tertarik?
#2 Fasilitas olahraga yang ciamik di Bantargebang
Selain Ruang Terbuka Hijau, Bantargebang juga menawarkan beberapa fasilitas olahraga yang dapat menjadi tempat rekreasi dan hiburan. Berdasarkan pengamatan saya, setidaknya ada enam fasilitas berolahraga yang kerap kali disebutkan ketika saya berkunjung ke Bantargebang, Keenam fasilitas tersebut adalah Stadion Mini Ciketing Udik, Stadion Mini Sumur Batu, Barata Mini Soccer Lakeside, Surya Sport Mini Soccer, HNY Soccer Arena, dan Mini Soccer Bulog.
Dari keenam fasilitas tersebut, saya langsung dibuat jatuh hati kepada lokasi Mini Soccer Bulog. Bagaimana tidak? Dengan bermain di lapangan Mini Soccer Bulog, Anda dapat menyaksikan pemandangan gunung-gunung sampah di kanan dan kiri Anda.
Tidak salah lagi, Mini Soccer Bulog terletak persis di tengah-tengah gunung sampah di Bantargebang. Berani coba?
Oh iya, tidak hanya itu, Kecamatan Bantargebang juga menawarkan beberapa fasilitas Gedung Olahraga (GOR) yang didesain untuk bermain bulutangkis, bola voli, bola basket, futsal, bahkan sarana kebugaran seperti fitness atau gym. Contohnya di GOR Bumen Jaya dan GOR Badminton BMS.
Bagi Anda yang suka mengajak sang buah hati untuk olahraga, Bantargebang juga memiliki beberapa fasilitas kolam renang, seperti di Roy Waterpark Sumurbatu dan Kolam Renang Fajar Putra. Dengan merogoh kocek sebesar Rp15 ribu sampai Rp20 ribu saja, Anda dapat berolahraga sambil bermain bersama sang buah hati.
#3 Melihat PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Merah Putih dari dekat
Pernahkah Anda membayangkan jika ribuan ton sampah yang dilimpahkan ke Bantargebang dari DKI Jakarta dikelola sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan energi listrik? Pada prinsipnya, teknologi tersebut dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Di Bantargebang sendiri, sudah terdapat pilot project pengolahan sampah yang dibangun sejak tahun 2018. Proyek uji coba tersebut kemudian dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih di Bantargebang.
PLTSa Merah Putih ini merupakan hasil kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Akan tetapi, PLTSa masih kesulitan untuk mengoptimalkan energi yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Secara sederhana, hal ini disebabkan oleh sulitnya memilah sampah yang tercampur, sehingga energi listrik yang dihasilkan tidak maksimal.
Alhasil, energi yang dihasilkan oleh teknologi insinerasi dengan proses termal di PLTSa Merah Putih hanya dapat dimanfaatkan secara internal. Adapun manfaat yang dihasilkan oleh PLTSa Merah Putih saat ini adalah untuk operasional PLTSa Merah Putih sendiri, serta beberapa fasilitas di TPST Bantargebang seperti lampu jalan, dan lain sebagainya.
Padahal di sebuah daerah dengan “pemasukan” sampah terbesar, Bantargebang berpotensi menjadi patron bagi daerah-daerah lain terkait dengan pengelolaan sampah. Seperti halnya Swedia dengan fasilitas pengelolaan sampah yang dikenal dengan nama Högbytorp, Indonesia, khususnya daerah yang mengirimkan sampahnya ke Bantargebang, seharusnya bisa mengelola sistem waste to energy untuk mengubah limbah sampah menjadi energi listrik, panas, atau bahkan pupuk kompos dan pupuk cair lainnya.
Sejauh ini, sudah terdapat 12 kota dengan PLTSa. Akan tetapi, hanya satu yang berjalan dengan efektif, bahkan listrik yang dihasilkan telah dijual ke PLN. PLTSa tersebut terletak di Surabaya, yaitu PLTSa Benowo.
Ingin menyaksikan prosesnya secara langsung? Anda dapat melihatnya dengan berkunjung ke PLTSa Merah Putih di Bantargebang.
#4 Menikmati keindahan Curug Parigi
Setelah menikmati ruang-ruang hijau dan fasilitas olahraga, Anda dapat bersantai sejenak untuk menikmati bunyi aliran air yang syahdu di Curug Parigi Bantargebang. Meski berdekatan dengan lokasi TPA, Curug Parigi menawarkan keindahan alam yang menarik untuk dijelajahi. Namun, perlu diingat bahwa berenang di curug ini tidak diperbolehkan karena kualitas air yang masih buruk.
Kendati demikian, Curug Parigi yang terletak di Kelurahan Cikiwul (Kampung Parigi) ini dikenal dengan sebutan “Niagara Mini”, lho. Julukan tersebut disematkan karena bentuknya yang menyerupai Air Terjun Niagara versi imutnya.
Sayangnya, potensi pariwisata di Curug Parigi masih perlu ditingkatkan oleh pemerintah setempat. Pasalnya, Anda hanya dapat menikmati keindahan Curug Parigi dari sisi-sisinya saja, air yang keruh dan kerap kali tercemar membuatnya tidak dapat dinikmati secara langsung.
Itulah beberapa tempat yang harus Anda kunjungi ketika ada di Bantargebang selain gunung sampah yang selalu diperbincangkan oleh masyarakat. Tertarik mencobanya?
Penulis: Marshel Leonard Nanlohy
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Privilese Warga Bantargebang yang Nggak Dimiliki Warga Daerah Lain.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.