Bakso Cak Bogang: Kuliner Andalan Mahasiswa Surabaya Selatan yang Nggak Cari Cuan, tapi Cari Amal

Bakso Cak Bogang: Kuliner Andalan Mahasiswa Surabaya Selatan yang Nggak Cari Cuan, tapi Cari Amal Mojok.co

Bakso Cak Bogang: Kuliner Andalan Mahasiswa Surabaya Selatan yang Nggak Cari Cuan, tapi Cari Amal Mojok.co (unsplash.com)

Bakso Cak Bogang yang murah dan enak jadi andalan mahasiswa dan warga Surabaya Selatan. 

Saya membaca tulisan di Terminal Mojok berjudul Bakso Raos, Kuliner Endemik yang Wajib Diketahui Maba Unesa Ketintang beberapa waktu lalu. Saya tergelitik untuk menulis penjual lain yang juga menjadi andalan mahasiswa. Bahkan, bakso ini tidak hanya menjadi andalan mahasiswa UNESA, tapi juga mahasiswa di Surabaya Selatan seperti UNUSA, UINSA, dan STP Setya Widya Surabaya. Saking ramainya, Bakso Cak Bogang yang baru buka pukul 12.00 WIB ini terkadang sudah tutup menjelang pukul 18.00 WIB karena kehabisan.

Betul, siapa lagi kalau bukan Bakso Cak Bogang. Warungnya memang biasa saja, tapi selalu padat pengunjung. Lokasinya cukup strategis walau agak tersembunyi di dalam gang. Asal tahu saja, bakso yang terletak di Jalan Bendul Mrisi Indah No.5,  Bendul Mrisi, Kecamatan Wonocolo itu dekat dengan beberapa kantor penting. Itu mengapa konsumen bakso yang satu ini beragam, tidak hanya mahasiswa di Surabaya Selatan, tapi juga warga sekitar dan karyawan.  

Bakso Cak Bogang murah, rasa mantap

Bukan hanya dari sisi rasa, bakso ini juga unggul dari segi harga. Satu bakso dihargai Rp1.000-5.000 saja. Pembeli bebas menentukan jumlah dan jenis bakso dalam satu porsinya. Tidak ada minimal pembelian. Heran betul, penjualnya ini ingin mencari cuan atau amal sih sebenarnya. Bakso senikmat itu kok dipasang harga yang murah betul.

Saya sebagai mahasiswa mendang-mending dalam memilih makanan tentu dengan yakin menjadikan Bakso Cak Bogang sebagai kuliner favorit. Apalagi pilihan baksonya sedap semua, ada pentol bakso halus, bakso kasar, bakso isi telur puyuh, bakso isi hati, siomay, bakso besar, hingga tahu bakso. Kalau ingin tambah kenyang, di tempat bakso ini juga menjual lontong yang dipatok harga Rp2.000. 

Selain bakso, warung ini juga menjual mie ayam yang rasanya nggak kalah enak. Porsinya banyak dan harganya cukup terjangkau, yakni dua belas ribuan. Mie ayam ini turut dilengkapi dengan toping pentol bakso dan pangsit goreng. 

Dikelola mahasiswa

Keunikan lain dari Bakso Cak Bogang, pemilik warung bakso tersebut adalah salah satu mahasiswa UNESA angkatan 2019. Dahulu, mahasiswa itu bekerja di warung tersebut hingga akhirnya dipercaya untuk menjadi pengelola dan pemilik warung tersebut. Asal tahu saja, sejak 2017 Bakso Cak Bogang memang dikelola oleh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Kata teman saya, bakso ini sempat punya cabang di Madiun, tapi ditutup karena warung di Surabaya saja sudah cukup. Apalagi, pemilik warung punya punya kesibukan dan kewajiban lain sebagai mahasiswa. 

Betul-betul usaha yang patut diacungi jempol. Di tengah kesibukan menjadi mahasiswa tetap menyempatkan diri untuk bekerja demi mandiri. Bahkan, sampai bisa memberi lapangan kerja bagi sekitar. Sepertinya Bakso Cak Bogang memang mengutamakan amal deh daripada cuannya. 

Penulis: Desy Fitriana
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Enaknya Tinggal di Wiyung, Salah Satu Kecamatan Paling Modern di Surabaya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version