Bakar Sampah Pagi-pagi Adalah Kerjaan Manusia Jahat di Muka Bumi

Bakar Sampah Pagi-pagi Adalah Dosa Besar Terminal mojok

Menurut teman saya, berdasarkan artikel di internet atau apalah saya nggak tahu, katanya satu jam pertama setelah bangun tidur kalau bisa jangan digunakan untuk membuka smartphone karena bisa merusak otak atau sejenisnya. Jadi, habis bangun tidur tuh mendingan dipakai untuk melakukan kegiatan lain, misalnya peregangan, jalan-jalan, atau apa kek, yang penting nggak buka HP.

Saya sebenarnya setuju-setuju saja dengan hal ini karena memang merasakan sendiri manfaatnya. Kalau setelah bangun tidur nggak langsung buka HP, biasanya saya isi dengan peregangan kayak kucing di depan kamar kos sambil menghirup udara pagi, itu beneran bisa bikin mood saya lumayan bagus sepanjang hari.

Memang sih, sejak dulu saya menyukai udara pagi yang dingin dan menyegarkan. Bisa menghirup udara pagi tuh sudah menjadi privilese bagi saya. Mungkin ini juga yang membuat mood saya naik. Namun, apesnya, belakang ini saya kurang bisa menikmati udara pagi dengan baik. Tentu saja bukan karena saya bangunnya siang, tapi karena polusi di sekitar kosan saya yang mulai meningkat.

Entah mengapa, akhir-akhir ini, saya sering sekali bertemu dengan orang-orang, khususnya tetangga saya di sekitar kosan, yang suka sekali bakar sampah. Sudah gitu bakar sampahnya nggak kenal waktu. Mau pagi, siang, sore malam, asal nggak hujan, lanjut saja tuh bakar sampah. Lama-lama saya seperti tinggal di cerobong incenerator.

Saking seringnya tetangga-tetangga bakar sampah, saya sampai curiga jangan-jangan mereka ini sebenarnya masih menggunakan asap sebagai alat komunikasi. Habisnya, kanan, kiri, depan, belakang, semuanya bakar sampah. Atau jangan-jangan, mereka memiliki atau tergabung dalam sebuah asosiasi bakar sampah. Dan di dalam asosiasi itu, ada jadwal siapa-siapa saja yang akan bakar sampah pada hari-hari yang sudah ditentukan.

Lagian, kenapa sih sampahnya harus dibakar? Kan ada cara lain, semisal 3R. Atau kalau terlalu sulit, setidaknya salah satunya saja yang dipraktikkan kan nggak apa-apa. Misal, cuma praktik reduce-nya saja biar nggak banyak-banyak amat itu sampah yang numpuk terus dibakar.

Padahal soal bakar sampah ini juga sudah pernah disampaikan oleh Upin dan Ipin di dalam serialnya. Apakah mereka nggak nonton? Atau mereka sengaja bakar sampah sampai diperingati dulu sama Tok Dalang baru berhenti?

Masalahnya, yang namanya sampah pasti isinya sangat beragam. Segala macam wujud peninggalan kehidupan ada di sana, mulai dari sisa-sisa makanan, kertas, plastik, bahkan sempak pun ada di sana. Dan kalau dibakar, sudah pasti akan menghasilkan aroma yang beragam juga.

Di samping itu, yang namanya bakar sampah pasti menghasilkan asap. Nah, yang juga jadi masalah, orang-orang kadang-kadang terlalu baik sampai-sampai asap hasil bakaran sampahnya ini dibagi ke mana-mana. Padahal, kalau yang beginian, saya yakin semua orang ikhlas untuk di-keep sendiri saja. Nggak akan ada yang protes ataupun menghujat.

Dan saya juga suka heran, mengapa orang-orang ini kalau bakar sampah suka nggak tahu waktu. Saya pernah lihat, ada orang yang pagi-pagi sudah mandi dan rapi, lalu keluar rumahnya. Bukan untuk berangkat bekerja atau mengantarkan anaknya ke sekolah, orang ini malahan bakar sampah. Apa coba motivasinya kayak gini?

Pagi-pagi itu kan udaranya masih dingin dan masih berembun. Kalau memang lagi nganggur dan nggak ada kerjaan, enaknya kan jogging atau duduk-duduk santai sambil menikmati secangkir teh atau kopi. Lah ini, malah bakar sampah, bikin polusi dunia, menambah efek rumah kaca, bikin emosi tetangga!

Sudah gitu karena udaranya masih berembun, kalau ada yang bakar sampah pagi-pagi itu bakalan bikin bau dan asapnya semakin menjadi-jadi. Asap dan embun yang ada di udara akan berpadu menjadi satu kesatuan, membangun rumah tangga, lalu menghajar setiap paru-paru yang menghirupnya.

Dan kalau saya perhatikan juga ya, orang-orang yang bakar sampah ini biasanya memilih lokasi yang jauh dari kediamannya. Biar apa? Ya biar rumahnya nggak kena asap. Kan curang ini namanya. Rumah dia sendiri nggak mau kebauan asap, tapi rumah orang lain mah dibiarin. Harusnya kan dibalik. Rumah dia saja yang kena asap, rumah orang lain jangan.

Fix, orang-orang yang demen banget bakar sampah apalagi pagi-pagi ini adalah salah satu manusia jahat di muka bumi. Pekerjaan yang dilakukannya sudah membahayakan bumi, lingkungan sekitar, kesejahteraan manusia, dan pertemanan antarmanusia.

BACA JUGA Galon Sekali Pakai, Efektif Tingkatkan Sampah Plastik di Indonesia dan tulisan Ferdian lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version