Bahasa walikan Malang kerap dipakai dalam obrolan sehari-hari. Termasuk oleh muda-muda ketika nongkrong. Apabila bukan orang asli Malang dan tidak familiar dengan bahasa walikan atau boso walikan, pasti sulit untuk mengikuti obrolan. Apalagi kalau nggak bisa bahasa Jawa, pasti akan butuh waktu untuk mempelajarinya karena boso walikan kebanyakan bersumber dari bahasa Jawa.
Penulis Terminal Mojok pernah membahas asal-usul bahasa walikan Malang dalam tulisan berjudul Boso Walikan Malang Tak Sekadar Dibalik Kalimatnya. Terminal Mulok #06. Boso walikan muncul dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada Maret 1949, Belanda banyak mengirimkan mata-matanya, orang pribumi yang menguasai bahasa daerah. Boso walikan kemudian muncul untuk menjamin kerahasiaan, efektifitas, dan komunikasi kepada sesama pejuang.
Di bawah ini beberapa boso walikan yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Malang. Semoga bahasa ini membantu kalian yang sedang mempelajarinya ya:
Daftar Isi
#1 Ayas
“Ayas” berasal dari kata :saya”, kata ini sering kita dengar ketika orang tersebut membahasakan dirinya contohnya, “Ayas Lapar’ artinya saya lapar.
#2 Umak
Kata “umak” memiliki arti “kamu”. Jadi, ketika berbincang dengan teman-temasn, orang Malang secara otomatis memanggil teman bicaranya pasti dengan kata umak.
#3 Ewul
Kata “ewul” juga dari bahasa Jawa. Kebalikan dari “ewul” adalah “luwe”. Dalam bahasa Indonesia artinya lapar.
#4 Oskab
“Oskab” cukup sering digunakan karena kata ini merujuk pada makanan khas Malang, “akso”. Panganan ini memang mudah ditemui di Malang, setiap sudut pasti ada.
#5 Ojrek
Kata yang satu ini juga dari bahasa Jawa yakni kerjo. Dengan kata lain, arti “ojrek” adalah kerja.
#6 Oker
Kosakata bahasa walikan Malang ini agak berbeda. “Oker” tidak memiliki makna kalau dibalik begitu saja. Kata ini memiliki arti rokok. Entah mengapa orang Malang menyebutnya dengan “oker”, bukan “kokor”.
#7 Ojob
Kata “ojob” juga merupakan salah satu bahasa Jawa yakni “bojo” yang dalam bahasa Indonesia berarti suami atau istri. Namun, dalam boso walikan, “ojob” khusus untuk menyebut istri saja.
#8 Odis
Kata “odis” berasal dari “sido” yang artinya “jadi”. Odis biasanya digunakan ketika kita bertanya seperti “Odis Nakam a?” yang maksudnya “Sido makan a?” artinya bertanya jadi makan atau tidak.
#9 Nakam
Nah, sudah taulah ya arti “nakam” apa. Iya, “nakam” dibalik jadi “makan”. Maknanya sama kok seperti Bahasa Indonesia.
#10 Ngalam
“Ngalam” merupakan boso walikan dari Malang. Jadi ketika orang-orang Malang membicarakan terkait kotanya tercinta, mereka lebih sering menggunakan kata “ngalam”.
#11 Ongis Nade
“Ongis Nade” adalah boso walikan dari “Singo Edan”. Ini adalah julukan untuk tim sepakbola Malang yakni Arema Indonesia.
#12 Sam
“Sam” atau “mas” adalah sebutan bagi kakak laki-laki. Biasanya, boso walikan “sam” sering dijumpai di lingkungan sekolah atau kampus untuk memanggil kakak tingkat laki-laki.
Di atas beberapa contoh bahasa walikan Malang. Sebenarnya untuk memahaminya mudah saja. Tinggal membaca suatu kata dari belakang ke depan, kemudian menerjemahkannya dalam Bahasa Indonesia. Menjadi pekerjaan rumah cukup berat kalau tidak memahami Bahasa Jawa ala Malang. Namun menurut saya, selama mau belajar dan terbiasa, boso walikan tidak sulit kok.
Penulis: Anasta Figo Pratama
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Bahasa Mahasiswa Plat AG yang Bikin Orang Malang Bingung Sekaligus Ketawa
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.