Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

ATM Setor Tunai dan m-Banking Sialan Adalah Bahaya Laten Keuangan Saya

Kevin Winanda Eka Putra oleh Kevin Winanda Eka Putra
25 Februari 2021
A A
Niat Nabung Malah Jadi Boros, Sejak Hadirnya M-Banking Sialan di Hidup Saya terminal mojok.co

Niat Nabung Malah Jadi Boros, Sejak Hadirnya M-Banking Sialan di Hidup Saya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Niat nabung malah jadi boros, sejak hadirnya ATM setor tunai dan m-Banking di hidup saya.

Saya punya rekening di suatu bank. Dari rekening tersebut saya jadi rajin menabung gara-gara baru tahu kalau ada yang namanya ATM setor tunai. Dari pengalaman itu, saya jadi rajin menabung karena tidak harus capek-capek ke bank, antre teller, terus deg-degan karena minder kalau hanya menabung sedikit uang.

Setelah dari bank tempat saya membuat rekening, saya jadi rajin membuka aplikasi mobile banking. Rekening saya ini agak beda dengan rekening-rekening lain. Kalau pada umumnya setelah membuka rekening itu kita dapat buku tabungan, tapi di sini saya tidak mendapatkan apa pun melainkan diwajibkan untuk menginstall aplikasi m-Banking sebagai ganti dari buku tabungan tersebut.

Hal ini ternyata menjadi sebuah malapetaka diri saya sendiri. Pasalnya, dari sinilah budaya belanja saya jadi naik dan malah jadi boros. Padahal, niatnya agar rekening ini jadi investasi tapi malah makin banyak konsumsi. Wes jan, pekok tenan.

Waktu saya SD dulu, untuk sekadar membeli mainan atau apa pun yang saya pengin perlu perjuangan keras. Saya perlu ngomong ke bapak ibu saya dulu karena duit bukan saya yang megang. Itu pun nggak langsung dibelikan. Saya perlu bantuin mereka ini itu dulu baru dapat.

Saya masih ingat, dulu pas pengin-penginnya PS-2, saya kudu ranking paling minimal 3 besar di kelas saya. Di kelas saya ada sekitar 60-an orang. Berarti paling tidak saya harus mengalahkan 57-an teman saya yang lain dulu agar bisa dapat PS-2 itu.

Padahal, teman tetangga saya nggak harus ranking dulu sudah dapat PS-2 cuma-cuma, ia tinggal minta saja. Bayangkan betapa bergejolaknya hati saya untuk merasa iri padanya. Itu berlanjut sampai masuk SMA. Barang-barang seperti sepeda, motor, pulsa, hape, kuota internet pun saya dapat harus dengan predikat ranking dulu sebelumnya. Kalau tidak, ya, ngimpi saja terus.

Lalu, setelah lulus SMA dan masuk kuliah, saya diharuskan untuk membuka rekening di bank untuk membayar UKT. Keruwetan saya mulai terkikis satu persatu karena duit sudah saya bisa pegang sendiri. Saya tidak perlu minta-minta ke orang tua.

Baca Juga:

Saya Lebih Suka Menggunakan GoPay daripada m-Banking untuk Segala Transaksi: Dari Tidak Kena Biaya Transfer Hingga Harga Pulsa Murah Meriah

Daftar Akun BRImo Ribet, KTP Saya Dianggap Bermasalah padahal BRImo Seharusnya Berbenah

Dari dulunya harus ngomong ke bapak ibu untuk membeli barang, kini saya hanya harus menyisihkan uang saku lalu tabung di bank. Kalau pengin apa-apa tinggal milih dan transfer via ATM.

Budaya konsumsi saya jadi agak naik secara perlahan, tapi masih bisa ditahan. Soalnya kalau mau transfer via ATM, kan, kudu ngisi saldo dulu. Itu yang bikin saya rada-rada males buat ke bank. Masak hanya nyetor Rp50.000 atau Rp100.000, doang? Itu pun kalau mau transfer harus pergi ke ATM. Mana rekening bank kuliah ini sulit didapat di sekitaran rumah pula. Budaya konsumsi saya meningkat, tapi masih bisalah untuk ditahan.

Namun, semua berubah ketika saya mulai bisa nyetor uang via ATM dan kenal yang namanya m-Banking sialan ini. Saya jadi lebih sering belanja di dunia maya. Budaya konsumsi saya mencapai klimaksnya.

Istilahnya, saya “balas dendam” atas apa-apa yang pernah saya alami dulu. Saya ini orangnya suka membaca, jadi barang-barang yang saya beli lebih sering buku. Padahal sama-sama kita tahu buku itu harganya nggak murah, selalu di atas Rp50.000 dan belum termasuk ongkir.

Ketika mendapat kemudahan akses, saya jadi kalap sendiri. Puluhan buku jadi saya beli dan sekarang sudah memenuhi lemari kecil saya. Duit Rp50.000 dan Rp100.000 yang saya tabung via ATM setor tunai jadi gone with the wind dengan sendirinya. Padahal niatan saya agar tidak boros, eh, ini malah jadi boncos. Bayangan saya mendapat saldo jutaan, eh sekarang stagnan di seratusan lagi. Haduh biyung-biyung, perkara nabung wae angele ra umum.

Hal yang ingin saya sampaikan di sini, dulu betapa ribetnya saya untuk meraih suatu barang yang saya inginkan. Sejauh itu tahapannya, harus ngomong, harus bantu-bantu, harus ranking, dan harus menahan rasa iri dalam hati.

Selepas memiliki rekening sendiri di bank pun, saya harus susah-susah ngisi saldo lalu pergi ke ATM terdekat yang nyatanya nggak dekat-dekat amat dari rumah. Nggak seperti sekarang, saya tinggal klik-klik saja di e-commerce barang yang saya inginkan, masukin keranjang, checkout, transfer via m-Banking, lalu tunggu sampai barang datang.

Saya nggak perlu bilang-bilang atau dapet IPK tinggi dulu baru bisa dapat atau capek-capek pergi ke ATM buat transfer. Cukup dari rumah saat buang hajat pun bisa. Sekarang saya agak menyesali pembalasan dendam saya sendiri itu.

Kemudahan yang disediakan m-Banking begitu memperlena saya. Apalagi didukung dengan ATM setor tunai. Wah, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan? Memang kehidupan itu selalu ada yang positif dan negatif. Kita yang harus pintar-pintar mengaturnya sendiri. Ya Tuhan, semoga saya tidak terlena untuk membuka saldo-saldo lain di Gopay, Ovo, Dana, LinkAja, dan aplikasi-aplikasi penghasut umat itu. Amiiin.

BACA JUGA Manfaat Menyimpan Struk ATM yang Jarang Diketahui Banyak Orang dan tulisan Kevin Winanda Eka Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2021 oleh

Tags: ATM setor tunaiM-BankingMenabung
Kevin Winanda Eka Putra

Kevin Winanda Eka Putra

Bukan siapa-siapa dan tidak ingin jadi siapa-siapa.

ArtikelTerkait

3 Mobile Banking Terbaik Bikin Nasabah Senang

3 Mobile Banking Terbaik Bikin Nasabah Senang

25 Mei 2023
Bunga Tabungan 0 Persen: Menabung Pangkal Kaya Tak Lagi Relevan

Bunga Tabungan 0 Persen: Menabung Pangkal Kaya Tak Lagi Relevan

7 September 2022
Daftar Akun BRImo Ribet, KTP Saya Dianggap Bermasalah padahal BRImo yang Seharusnya Berbenah

Daftar Akun BRImo Ribet, KTP Saya Dianggap Bermasalah padahal BRImo Seharusnya Berbenah

21 November 2024
Orang Ogah Punya m-Banking dengan Alasan Boros Itu Nggak Masuk Akal Mojok.co mbanking

Terkutuklah Kalian Orang yang Transfer ke Banyak Rekening Pakai ATM, Ada Teknologi Bernama m-Banking!

4 Oktober 2024
Cara yang Saya Lakukan Saat Menabung di Celengan agar Prosesnya Menyenangkan terminal mojok.co

Unpopuler Opinion: Menabung Adalah Sumber Kemiskinan dan Kejahatan pada Kemanusiaan

14 September 2021
ATM Setor Tunai Bikin Saya Rajin Nabung Terminal Mojok

Berkat ATM Setor Tunai Saya Jadi Rajin Menabung

1 Maret 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.