Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Apakah Betul, Orang Sumatra kalau Makan Lauknya Harus Banyak dan Mewah?

Yesaya Sihombing oleh Yesaya Sihombing
11 September 2021
A A
Apakah Betul, Orang Sumatra kalau Makan Lauknya Harus Banyak dan Mewah? terminal mojok.co

Apakah Betul, Orang Sumatra kalau Makan Lauknya Harus Banyak dan Mewah? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, timeline Twitter sempat rame dengan masalah per-soto-an. Setelah saya telusuri lebih lanjut, rupa-rupanya, keramaian itu dipicu unggahan seorang netizen. Berikut ini.

“Mengapa soto daging di Jawa bagian tengah itu dagingnya cuma 4 iris? Lalu makanin lauk lain di depannya yang harganya 4x lipat harga sotonya? Orang Sumatera cem aku kenot rilet. Kami makan soto isian melimpah ruah. Titik!”

Terang saja, muncul berbagai komentar, baik yang sepakat, maupun tidak sepakat dengan pernyataan tersebut. Ada juga netizen yang mengomentari secara filosofis tentang beda orang Sumatra dan orang Jawa. Nah, yang paling parah, tentunya adalah mereka yang sampai membawa isu-isu SARA, tentang orang Sumatra dan Jawa yang seakan dipertentangkan dengan begitu hebat.

Saya sendiri menyoroti komentar menarik dari seorang warganet,

“Kami orang Sumatera biasa makan bermewah-mewah. Kalau ada telur entah ceplok, rebus, dadar, itu condiment bukan lauk. Kami pantang makan gak enak. Lauk 4-5 macam di meja sudah biasa. Nyampe Jawa sini, nasi Padang pun isinya lauk 1biji+sambel+sayur daun singkong. Stress berat!” 

Kami? Kami siapa maksud, lo?

Duh, apa pula cakap kau itu, bah!

Ayah dan ibu saya, dua-duanya perantau dari Sumatra yang kemudian tinggal di Jawa Tengah. Ayah dari Sumatra Utara, ibu dari Kepulauan Riau. Tapi, saat di Jawa, ya mereka nggak segitunya mengglorifikasi “kemewahan” makanan Sumatra dibanding Jawa.

Baca Juga:

Jangan Terkecoh! Saya Jelaskan Kenapa Makan di Restoran All You Can Eat Itu Nggak Logis, Cuma Bikin Dompet Nangis

Serba Salah Orang Jawa yang Lahir dan Besar di Sumatra: Mengaku Jawa Ribet, Mengaku Sumatra Nggak Dipercaya

Kalau untuk rasa, okelah bisa diperbandingkan. Masakan Sumatra cenderung pedas dan tidak terlalu manis. Sedangkan masakan di Jawa, cenderung manis. Bahkan jangan lombok pun, manis adanya. Dan perbedaan itu menimbulkan culture shock di awal masa perantauan orang tua saya.

Lalu tentang porsi makan, juga bisa dibandingkan. Bila di Jawa satu bungkus nasi kucing sudah cukup mengganjal perut, teman saya orang luar pulau Jawa, baru merasa cukup saat sudah menyantap 7 bungkus nasi kucing, beserta beberapa gorengan.

Nah, kalau tentang lauk yang bermewah-mewah, tentu saja saya tidak sepakat. Kata siapa orang Sumatra harus makan dengan lauk mewah dan berlimpah? Sangat tergantung kemampuan lah, bos! Tidak semua orang Sumatra dapat digeneralisasi harus makan dengan lauk yang banyak dan mewah.

Kalau sedang pesta, okelah. Saya pernah mengikuti pesta bona taon (buka tahun baru), yang diadakan oleh salah satu punguan (kumpulan) di kota saya. Memang, lauk yang disediakan beragam dan dalam jumlah banyak. Ya iyalah, namanya pesta.

Sudah begitu, proporsi antara nasi dan lauknya pun berbeda. Bila kebanyakan masyarakat Jawa makan dengan proporsi nasi-lauk, 70:30 (nasi 70%, lauk 30%), maka proporsi nasi lauk orang Sumatra, bisa 60:40, bahkan 50:50. Nasinya banyak, dagingnya juga setumpuk.

Sekali lagi, ya itu sangat bergantung pada konteks saat acara makan itu berlangsung.

Ibu saya, orang kepulauan Riau, tapi sangat nJawani dalam urusan makan. Kadang makannya cuma seuprit. Lauk yang disediakan bagi makan keluarga pun tak berlimpah. Kadang hanya 1 jenis lauk saja. Alasannya klasik, untuk penghematan.

Maka, akan sangat naif kalau untuk masalah makan saja kita tidak bisa memahami kekhasan masing-masing daerah. Lha wong sesama soto di Jawa aja bisa beda-beda, kok. Apalagi kalau dibandingkan dengan soto Sumatra.

Nah, lebih naif lagi, bila masalah per-mbadhok-an ini sampai dijadikan sebagai adu menang-menangan antarsuku. Ya jelas, nggak penting banget. Masak iya, ada kompetisi suku ter-nggragas se-Indonesia?

Jadi, Anda sudah makan soto jenis apa saja sampai saat ini?

Halah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 September 2021 oleh

Tags: lauk banyakmakanOrang Sumatra
Yesaya Sihombing

Yesaya Sihombing

Pengamat segala hal.

ArtikelTerkait

3 Hal yang Bikin Makan Bakso di Rumah Terasa Jauh Lebih Nikmat terminal mojok

3 Hal yang Bikin Makan Bakso di Rumah Terasa Jauh Lebih Nikmat

10 Desember 2021
Emotional Eating yang Menjadikan Makan sebagai Pelarian Stres Itu Tidak Baik terminal mojok.co

Ngapain sih, Peduli Amat Soal Cara Makan Burger yang Bener!

2 Maret 2020
Bohong Soal Rasa Masakan Pasangan Itu Cuma Jadi Bom Waktu terminal mojok.co

Bohong Soal Rasa Masakan Pasangan Itu Bakal Jadi Bom Waktu

5 November 2021
Nggak Habis Pikir Sama Orang yang Tidak Menghabiskan Makanan Hajatan terminal mojok.co

Pertanyaan Makan sebagai Penanda Kelas Ekonomi dan Kadar Moral Seseorang

2 Mei 2020
bekal makan tupperware sekolah nasi lauk jajan siswa anak sma smp air minum mojok

Pergeseran Makna Bawa Bekal Makan dan Minum ke Sekolah yang Tidak Kita Sadari

4 Mei 2020
3 Tips Makan di Restoran All You Can Eat biar Nggak Rugi Terminal Mojok

3 Tips Makan di Restoran All You Can Eat biar Nggak Rugi

2 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.