Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Apa Jadinya Jika Tangan Berperan Sebagai Pengganti Lampu Sein Saat Berkendara?

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
11 Oktober 2019
A A
pengganti lampu sein

pengganti lampu sein

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pengguna jalan umum, saya termasuk dalam jenis pengendara motor. Karena selain ketiadaan mobil pribadi, saya pun belum bisa mengemudikan mobil. SIM A? Jangan ditanyakan lagi. Wong saya saja belum bisa nyetir mobil kok mau bikin SIM A. Bagi saya pribadi, mengendarai motor lebih syahdu rasanya ketimbang berada dalam mobil. Selain bisa merasakan angin sepoi-sepoi jalanan, dengan motor saya bisa lebih menyatu dengan alam.

Mengendarai motor di jalanan perkotaan macam jalanan sekitar rumah saya juga menjadi pilihan yang tepat untuk melenggang di tengah kemacetan. Karena bentuknya yang ramping dan tidak terlalu ribet saat dikendarai, motor benar-benar efisien buat digunakan dalam kondisi macet parah sekalipun. Tapi sayangnya, meskipun motor adalah kendaraan yang efisien digunakan saat macet, bukan berarti mengendarai motor akan mengurangi resiko laka lalu lintas.

Keterlibatan pengendara motor dalam kejadian laka lantas kerap terjadi. Kecelakaan motor yang sering terjadi pun biasanya disebabkan oleh blunder si pengendara. Mulai dari pelanggaran aturan berkendara hingga kebiasaan buruk yang sering dilakukan para pengendara. Dan sebagai pengendara motor juga, saya tentu merasa miris dengan hal ini.

Pencipta motor tentu menciptakan kendaraan ini untuk alasan kepraktisan berkendara. Alasan itu akan terkesan nirmakna jika tidak diimbangi dengan ketaatan dan ketertiban berkendara dari para pengendara motor. Motor diciptakan untuk kepraktisan bukan berarti semua orang dapat mengendarai motor dengan seenak hati dan cenderung membahayakan pengendara kendaraan bermotor lainnya.

Salah satu kebiasaan berbahaya yang sering saya temui saat berkendara di jalanan adalah keterlibatan tangan pengendara atau penumpang motor saat motor akan berpindah lajur. Mereka menggunakan tangan seakan-akan dapat menggantikan peran lampu sein. Padahal keberadaan lampu sein yang sudah terstandarisasi juga berfungsi sebagai penunjuk arah.

Seperti ketika pada suatu siang, saya sedang berkendara di kawasan Surabaya. Seperti biasa, volume kendaraan di jalanan Surabaya selalu padat. Walhasil saya terjebak kepadatan kendaraan. Ketika di sebuah traffic light di bilangan Pasar Kembang, saya melihat ada seorang pengendara yang nyaris menabrak pengendara di samping kanannya.

Sebelumnya saya perhatikan pengendara itu baik-baik saja dan adem ayem merasakan macetnya jalanan Pasar Kembang di bawah terik matahari. Namun tiba-tiba sesaat setelah seorang pengendara motor dengan penumpangnya berganti lajur dari kiri ke kanan, pengendara tersebut oleng dan nyaris menabrak pengendara lainnya yang berada di sebelah kanannya.

Ternyata setelah saya amati, kejadian itu terjadi karena ulah blunder si pengendara motor dan penumpangnya yang berganti lajur. Saya tidak menyalahkan pergantian lajur pengendara itu. Kesalahan si pengendara adalah tidak menyalakan lampu sein dan kesalahan si penumpang adalah menggunakan tangan kanannya sebagai pengganti lampu sein. Maksud saya, sudah tahu sedang ramai kendaraan kenapa justru tangannya yang digunakan sebagai penunjuk arah sebagai pengganti lampu sein?

Baca Juga:

Jalan Persatuan UGM Surganya Kuliner, tapi Neraka bagi Pengendara dan Pejalan Kaki

Alasan Emak-emak Cikarang Memenuhi dan Jadi Raja KRL Tujuan Tanah Abang

Tidak salah jika yang selanjutnya terjadi adalah para pengendara motor lain menghujani mereka dengan klakson. Saya mesem, ya biar mereka tau rasa. Biar sadar mereka kalau jalanan ini bukan dalane Mbah’e dewe. 

Beberapa kejadian lain soal menggunakan tangan saat pindah lajur jalan sering saya temui, dan hasilnya pun sama. Bahkan saya pernah mendapati pengendara mobil pun ikut-ikutan melakukan blunder itu di jalanan. Iya, pengendara mobil. Meski jarang, setidaknya saya pernah menemui pengendara mobil macam ini—menggunakan tangan ketika berganti lajur. Kemudian yang sering saya temui adalah pengemudi angkutan umum. Kalau ini mungkin sudah tidak kaget.

Dari kejadian itu saya mengamini jika menggunakan tangan sebagai pengganti lampu sein adalah kebiasaan yang buruk saat berkendara.

Coba bayangkan ketika ada seorang pengendara motor beserta penumpangnya atau pengemudi mobil tiba-tiba akan berganti lajur ketika jalanan sedang ramai kendaraan. Tiba-tiba pengendara atau pengemudi itu merentangkan salah satu tangannya. Lalu kita sebagai pengendara lain yang hampir menyalip pengendara atau pengemudi mobil itu tiba-tiba harus sedikit menggeser lajur atau menarik rem motor dadakan.

Masih untung jika tangan si pelaku tidak tersabet kendaraan lain. Bayangkan jika saja bagaimana jika tangan si pelaku tersabet kendaraan lain. Lalu si pengendara beserta motornya hilan keseimbangan. Atau bagaimana jika pengendara motor lain tertabrak mobil. Kemudian apa yang terjadi? Yap, jatuh.

Setelah itu apa lagi yang terjadi? Setelah mereka jatuh, pengendara lain yang tidak menduga akan terjadi kecelakaan tepat di samping atau di depan mereka juga akan hilang keseimbangan, dan begitu seterusnya. Sampai kita akan melihat ada kecelakaan beruntun hanya karena tangan seorang pengendara atau penumpang motor.

Penyematan lampu sein motor pada motor tentu bukan tanpa alasan. Maka sebagai pengendara motor dan pengguna jalan yang budiman, alangkah baiknya kita menggunakan fasilitas pada motor sesuai dengan fungsinya. Lagi pula, menyalakan lampu sein saja sudah cukup kelihatan bagi pengendara lain. Jadi, apa salahnya menjadi pengendara yang tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain? (*)

BACA JUGA Untuk Perempuan Berjilbab Besar yang Bonceng Sepeda Motor: Lampu Sein Belakang Itu Bukan Aurat, Jadi Tak Perlu Ditutupi atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Oktober 2019 oleh

Tags: belok kananbelok kiriEmak-Emakpengganti lampu seinPengguna Jalantangan
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

Pekerja literasi yang mencintai buku, anak-anak, dan pendidikan. Suka berdiskusi sambil nulis ringan untuk isu-isu yang di sekelilingnya.

ArtikelTerkait

4 Kegiatan Emak-emak di Jember yang Hanya Dilakukan ketika Musim Tembakau Tiba terminal mojok

4 Kegiatan Emak-emak di Jember yang Hanya Dilakukan ketika Musim Tembakau Tiba

17 Agustus 2021
musisi indie Super Junior Sudah Waktunya Beralih ke Jalur Indie terminal mojok.co

Menjelaskan tentang Musisi Indie ke Emak-emak Itu Deritanya Tiada Akhir

27 Januari 2021
T-Rex

Pertanyaan yang Bikin Overthinking: Tangan T-Rex Itu Buat Apa?

21 Desember 2021
anti drakor

Emak-Emak Pencinta Drakor VS Emak-Emak Anti Drakor

28 Agustus 2019
Polisi Tidur, Solusi Persoalan Lalu Lintas yang Malah Merepotkan Pengendara Mojok.co

Polisi Tidur, Solusi Persoalan Lalu Lintas yang Malah Merepotkan Pengendara

24 Oktober 2024
4 Hal Menyebalkan yang Sering Saya Rasakan Ketika Naik JakLingko

3 Hal Menyebalkan Angkot JakLingko dari Perspektif Pengendara Lain di Sekitarnya

3 September 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.