Beberapa hari yang lalu saya menulis tentang tips alternatif bagi para calon-calon mahasiswa yang mau masuk kampus negeri, yakni masuk ke kampus PTKIN macam UIN, IAIN, dan STAIN. Walaupun memang kampus berbasis Agama Islam, namun bisa menjadi pilihan alternatif di saat belum keterima di kampus negeri umum. Tips tersebut saya tulis dalam tulisan Alternatif Jalur Masuk PTKIN untuk Calon Mahasiswa yang Pengin Kuliah di Univ Negeri! yang saya pikir akan cukup membantu.
Walaupun sudah saya jabarkan dengan cukup baik jalur-jalur untuk masuk kampus PTKIN tersebut, nyatanya muncul pertanyaan lain yang agak menggelitik juga. Pertanyaannya: UIN, IAIN, dan STAIN itu apa? Bedanya juga apa, sih?
Saya kira dengan cepatnya arus informasi yang berseliweran di internet akan membuat setiap orang “tahu” apapun. Sayangnya saya lupa ini Indonesia, informasi soal pendidikan mah nggak menarik. Informasi soal artis kawin di televisi tuh baru menarik, wqwqwq. Tapi gapapa, saya kan orangnya baik hati serta rajin menolong. Untuk orang-orang yang nggak tahu apa itu kampus PTKIN dan perbedaannya apa, saya akan sangat senang untuk memberitahukan dengan tempo yang sesingkat-singkatnya, namun juga dengan sejelas-jelasnya.
#1 UIN (Universitas Islam Negeri)
UIN yang merupakan singkatan dari Universitas Islam Negeri adalah kampus negeri yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Tidak seperti kampus-kampus negeri pada umumnya yang berada di bawah naungan Kemendikbud, UIN adalah kampus pendidikan tinggi yang berada di bawah pengawasan Kemenag.
Tentu saja sesuai namanya, kampus ini mengemban cita-cita keislaman, dan itu terlihat dari mata kuliah yang ada di dalamnya. Memang UIN hadir sebagai wajah baru pendidikan tinggi berbasis agama Islam, dengan diadakannya disiplin-disiplin umum di dalamnya.
Namun, selalu ada mata kuliah wajib keislaman seperti mengaji Quran. Jangan heran, kalau kamu masuk jurusan Hubungan Internasional tapi tetap mengkaji keislaman dan praktik ibadah juga. UIN sendiri sudah banyak berdiri di Indonesia. Mulai dari UIN Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya, Jambi, Riau, dan lain sebagainya.Â
#2 IAIN (Institut Agama Islam Negeri)
Sebelum menjadi UIN, sebenarnya kampus-kampus yang sudah saya sebutkan itu awalnya IAIN dahulu. UIN Jakarta contohnya, sebelum tahun 2002 namanya masih IAIN. Bedanya apa? Tidak jauh berbeda banyak sebetulnya, masih sama-sama di bawah naungan Kementerian Agama juga, hanya saja IAIN hanya menyediakan disiplin-disiplin ilmu yang berbasis Agama Islam saja. Tidak ada jurusan ilmu umum di dalamnya.
Apakah negeri? Seperti yang sudah saya bilang, karena di bawah naungan Kemenag maka sudah pasti negeri statusnya. Selain itu, IAIN biasanya lebih tersebar luas karena tidak hanya ada di kota/kabupaten besar saja. Nggak usah khawatir, IAIN pada hari ini kebanyakan sedang mencoba upgrading untuk menjadi UIN.Â
Sebab, dengan menjadi UIN kualitas kampus bertambah baik dan akreditasi juga ikutan naik, wqwqwq. Jadi tenang saja, coba tunggu saja IAIN di kota kamu, kali saja menjadi UIN dan sudah menyediakan jurusan yang kamu ingin. Mantap.
#3 STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri)
Kalau STAIN ini asal muasalnya adalah dari UIN/IAIN. Jadi gini, UIN/IAIN seringkali membuka kampus di daerah yang cukup jauh dari kampus pusat, kampus jauh ini biasanya adalah salah satu fakultas dari UIN/IAIN. Oleh karena semakin berkembang dan dapat mandiri, maka kampus jauh ini berkembang menjadi sekolah tinggi sendiri, lalu berubah jadi STAIN. Banyak kasusnya kok, seperti STAIN Ponorogo yang awalnya adalah Fakultas Syariah IAIN (sekarang UIN) Sunan Ampel. Bahkan, STAIN Ponorogo saja sudah jadi IAIN Ponorogo.
Oh iya, ada satu pertanyaan lagi selain pertanyaan seputar ini. Pertanyaannya, apakah seorang non-muslim boleh masuk kampus PTKIN? Boleh saja, tidak ada regulasi yang melarang juga. Kalau kalian googling, kampus-kampus PTKIN juga membuka kesempatan untuk mahasiswa-mahasiswa non-muslim. Hanya saja, kalau masuk PTKIN harus mau belajar mata kuliah keislaman. Yahhh, hitung-hitung belajar secara akademis saja, muehehe.Â
BACA JUGA 4 Hal yang Bikin UIN Jauh Lebih Unggul dari UI dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.