Anggapan Keliru Soal Makanan Khas Jawa Barat Bala-bala

Anggapan Keliru Soal Makanan Khas Jawa Barat Bala-bala Terminal mojok

Jawa Barat punya beragam makanan khas, salah satunya adalah bala-bala. Tetapi, bala-bala sebenarnya bukan makanan asli Jawa Barat. Bala-bala adalah sebutan masyarakat Jawa Barat terhadap bakwan. Bakwan sendiri adalah kuliner yang diyakini berasal dari Tiongkok. Di daerah selain Jawa Barat, bakwan menjadi kuliner yang cukup dikenal masyarakat luas.

Nah, meskipun bala-bala sudah sangat tersohor, banyak orang yang punya anggapan keliru soal makanan yang termasuk anggota keluarga gorengan ini. Berikut anggapan-anggapan keliru soal bala-bala.

#1 Bala-bala hanya makanan camilan

Sepotong bala-bala dengan isian wortel dan kol mengandung 130 kalori. Sedangkan sepiring nasi mengandung sekitar 200 kalori. Jadi, dengan menyantap 2 potong bala-bala, sebenarnya bisa menggantikan sepiring nasi. Anggapan kalau bala-bala hanya makanan camilan adalah anggapan yang keliru. Tapi, orang Indonesia punya anggapan “belum makan kalau belum menyantap sepiring nasi”.

Jadi, kalau kamu lagi lapar tapi nggak ada nasi, bala-bala bisa menjadi alternatif untuk mengisi perut. Kalau kamu pengin makan tapi cuma ada nasi dan nggak ada lauknya, bala-bala pun bisa dijadikan lauk untuk disantap bersama nasi.

Tapi, bukan berarti kita jadi mengonsumi bala-bala tiap hari, ya. Soalnya kandungan lemak bala-bala jauh lebih tinggi daripada kandungan lemak dalam sepiring nasi. Semakin banyak lemak yang masuk ke dalam tubuh, akan meningkatkan kadar kolesterol jahat.

#2 Bala-bala hanya cocok diisi sayur wortel dan kol

Umumnya, bala-bala yang dijual di tukang gorengan berisi potongan-potongan kecil sayur wortel dan kol. Inilah yang membentuk paradigma di tengah-tengah masyarakat kalau bala-bala tuh hanya cocok diisi kedua sayur tersebut.

Padahal isian untuk bala-bala nggak sebatas itu. Kita bisa mengisinya dengan bahan makanan lain seperti udang, daging sapi, daging ayam, aneka makanan laut, aneka sayur selain wortel dan kol, jagung, daging unta, daging kuda liar, bahkan jengkol sekalipun bisa dijadikan isian.

Nah, kalau kamu mau mencoba membuat bala-bala dengan isian yang kamu sukai, saya sarankan agar kamu beli adonan bala-bala di tukang gorengan. Daripada repot-repot bikin adonan terus malah jadi gagal, lebih baik beli adonan saja di tukang gorengan. Isi bala-bala dengan isian yang kamu sukai, kemudian goreng hingga matang. Selamat makan~

#3 Bala-bala hanya cocok disajikan dengan cengek atau sambal

Jika membeli bala-bala di tukang gorengan, kita akan mendapatkan beberapa cengek, baik cengek merah atau hijau. Cengek memang sudah sepaket dengan bala-bala, ibarat kalau kita beli motor baru maka akan dapat helm gratis. Sebagian besar orang juga mengganggap jika bala-bala itu hanya cocok disajikan dengan aneka sambal yang punya rasa pedas.

Selain cengek dan sambal, bala-bala sendiri sebenarnya bisa juga disajikan dengan aneka saus. Misalnya, saus tomat. Jika kamu ingin cita rasa bala-bala yang berbeda dan juga lebih menantang, kamu bisa juga mencoba mencampurkan beberapa jenis saus untuk cocolan bala-bala. Misalnya, mencampurkan saus tomat dengan saus seafood. Kamu bisa mencari komposisi campuran kedua saus tersebut via online. Kalau nggak ingin kehilangan cita rasa pedas pada bala-bala, kamu bisa menambahkan sambal secukupnya.

Itulah anggapan-anggapan keliru mengenai salah satu makanan khas Jawa Barat, bala-bala. Nah, apakah pengetahuan kamu soal bala-bala bertambah? Gimana? Sudah kepingin menyantap bala-bala? Kok saya malah jadi lapar, sih?

Sumber Gambar: Pinterest

BACA JUGA Bandros, Surabi, dan Ulen: Mana yang Paling Lezat buat Sarapan? dan tulisan Rahadian lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version