Minimarket kini menjamur di seluruh Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Di antara banyaknya pilihan, Indomaret dan Alfamart tetap menjadi yang paling dominan. Sebab keduanya menawarkan kenyamanan berbelanja dengan produk lengkap serta pelayanan yang ramah. Hampir di setiap sudut kota hingga pelosok desa kita bisa menemukan gerai keduanya.
Akan tetapi pernahkah kalian membayangkan jika Indomaret dan Alfamart tak ada? Mari kita bahas lebih dalam.
Toko Madura semakin berjaya, bisa-bisa beneran tutup saat kiamat
Toko kelontong, khususnya toko Madura, semakin berjaya di tengah persaingan bisnis ritel. Bayangkan jika tidak ada minimarket, toko-toko ini bisa semakin mendominasi. Saat ini saja mereka beroperasi 24 jam tanpa henti, apalagi jika tidak ada pesaingnya. Bisa jadi mereka hanya akan tutup saat kiamat benar-benar tiba.
Keberadaan toko Madura memang sangat membantu masyarakat, terutama bagi para pedagang kecil yang ingin membeli barang dalam jumlah besar dengan harga grosir. Namun tidak semua orang berbelanja untuk dijual kembali. Banyak pelanggan lebih memilih minimarket karena menawarkan produk yang lebih ekonomis dalam satuan kecil, sesuai kebutuhan pribadi.
Meski begitu daya tarik utama toko Madura tetap ada. Harga barang yang lebih murah, jam operasional yang fleksibel, dan kemudahan akses bagi banyak orang masih menjadi nilai plus mereka.
Laki-laki akan kesulitan menemukan kursi besi yang nyaman seperti kursi Indomaret untuk menghilangkan stres
Siapa sangka kursi besi di depan minimarket seperti Indomaret dan Alfamart telah menjadi tempat pelarian favorit para lelaki yang ingin sejenak menghilangkan stres. Di sana, mereka bisa duduk diam, merenung, menikmati rokok, dan menyeruput kopi botolan tanpa gangguan. Sederhana, tapi begitu menenangkan. Tapi, bagaimana jika tidak ada Indomaret dan Alfamart? Tanpa kursi besi andalan, ke mana mereka harus pergi?
Warung kopi mungkin menjadi pilihan, tapi atmosfernya berbeda. Warung kopi lebih cocok untuk obrolan santai dan diskusi kehidupan, bukan tempat sunyi untuk menyendiri. Bagi yang benar-benar ingin melepas penat, mungkin mereka akan berakhir di teras rumah, tetapi tetap saja, rasanya tak akan pernah seikonik kursi besi minimarket. Tanpa kursi besi Indomaret dan Alfamart, para lelaki perenung ini mungkin kehilangan tempat terbaiknya.
Baca halaman selanjutnya: Tidak ada tempat belanja ber-AC yang nyaman…
Tidak ada tempat belanja ber-AC yang nyaman untuk ngadem
Bagi kami yang tinggal di kabupaten atau kecamatan kecil, menemukan toko yang sejuk dan nyaman adalah hal yang langka. Terkadang saya ke Indomaret atau Alfamart bukan untuk berbelanja, tapi sekadar mencari tempat ngadem.
Bandingkan dengan toko kelontong atau grosiran seperti toko Madura. Tempatnya sempit, stok barang menumpuk di mana-mana, dan saat ramai, suasananya semakin sumpek. Tidak ada rak pajangan yang memungkinkan pelanggan memilih barang sendiri. Sebaliknya, kita harus menunggu pegawai mengambilkan barang yang kita butuhkan atau bahkan menunggu pegawai melayani pelanggan lain lebih dulu, membuat proses belanja menjadi lebih lama.
Belum lagi jika toko tanpa AC, belanja bisa jadi pengalaman yang melelahkan. Bagi warga kota kecil, minimarket seperti Indomaret dan Alfamart yang nyaman dan ber-AC juga tempat untuk sejenak melarikan diri dari panasnya cuaca.
Warga bakal kesulitan mendapatkan uang tunai, terutama ketika tidak ada ATM di sekitar mereka
Bagi warga di kecamatan yang tidak menyediakan ATM atau akses mudah ke bank, mendapatkan uang tunai bisa menjadi tantangan. Minimarket seperti Indomaret dan Alfamart hadir sebagai solusi dengan berbagai layanan, seperti tarik tunai di kasir, pembayaran digital, hingga pengisian saldo e-wallet. Jika sebuah minimarket juga dilengkapi dengan ATM, fungsinya semakin sempurna.
Akan tetapi bagaimana jika di suatu kecamatan tidak ada minimarket dan akses ke bank juga terbatas? Warga akan kesulitan mendapatkan uang tunai dan tidak mudah melakukan transaksi, terutama karena tidak semua toko atau warung menerima pembayaran cashless.
Hal ini bisa menjadi kendala besar, apalagi dalam situasi mendesak, seperti saat harus membeli tiket transportasi tetapi tidak memiliki uang tunai, m-banking, tidak ada ATM, atau minimarket terdekat. Ketidaktersediaan akses ke uang tunai ini dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Warga harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk menarik uang atau melakukan transaksi digital.
Kalau tidak ada Indomaret dan Alfamart, tak akan ada tempat berhenti darurat saat bepergian
Pernahkah kalian memperhatikan, saat bepergian ke luar kota, tempat yang paling sering dicari oleh para pengendara adalah minimarket seperti Indomaret atau Alfamart. Bahkan di rest area sekalipun, banyak orang lebih memilih berhenti di sekitar minimarket. Hal ini umum terjadi karena minimarket tidak hanya menawarkan berbagai kebutuhan perjalanan, tetapi juga menyediakan fasilitas yang sangat membantu para pelancong. Salah satunya adalah kamar mandi gratis yang bisa digunakan oleh umum.
Akan tetapi coba bayangkan bagaimana jika tidak ada Indomaret dan Alfamart. Ketika kita mendadak butuh toilet, satu-satunya pilihan adalah mencari SPBU terdekat, dan itu bisa menjadi masalah jika kita berada jauh dari SPBU. Selain itu, di luar jalan tol, tempat istirahat yang nyaman pun sangat terbatas.
Keberadaan minimarket seperti Indomaret dan Alfamart menjadi solusi darurat yang sering tidak kita sadari. Selain menyediakan toilet, kita juga bisa beristirahat sejenak sambil membeli camilan atau minuman untuk menyegarkan diri sebelum melanjutkan perjalanan.
Itulah beberapa hal yang mungkin terjadi jika Indomaret dan Alfamart tidak ada. Jika ada dampak lainnya seandainya kedua minimarket ini tidak ada, silakan tulis di kolom komentar, ya.
Penulis: Nuruma Uli Nuha
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Barang yang Hanya Bisa Ditemukan di Alfamart, Indomaret Nggak Jual!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
