Untuk memenuhi kebutuhan transportasi tamu penting di IKN, ketika HUT ke-79 RI, pemerintah menyewa 1.000 mobil. Beberapa di antaranya adalah Alphard, di mana harga sewanya mengalami lonjakan pesat. Untuk “hari biasa”, sewa Alphard hanya Rp7 juta per hari. Kini, pemerintah menyewanya dengan harga Rp25 juta per hari!
Lonjakan harga terjadi lantaran Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Indonesia (Asperda) tidak bisa memenuhi banyaknya pesanan dalam waktu singkat. Oleh sebab itu, Asperda harus mendatangkan mobil dari luar daerah seperti Bali, Palu, Surabaya, Jakarta, Sidoarjo, Solo, dan Semarang.
Yah, kalau saya, demi memanjakan tamu penting, harga (yang kayaknya atau sudah pasti mencapai) miliaran itu nggak masalah. Kehormatan IKN itu penting banget, apalagi nanti untuk acara ulang tahun negara tercinta. Apalah makna miliaran rupiah untuk rakyat Indonesia. Untuk pendidikan? Kesehatan? Halah, itu semua nggak penting karena kehormatan pemerintah di atas segalanya.
Nah, tapi ada satu hal yang rada mengganggu saya. Apalagi kalau bukan Alphard. Maksud saya, mobil satu ini memang bagus, luas, dan classy. Intinya sih mahal. Namun, kalau mau dipakai di IKN itu kayaknya kurang cocok. Yah, ini cuma bayangan saya saja ya.
Terminal Mojok sendiri sudah pernah menayangkan artikel terkait Alphard. Di dalamnya, si penulis, Nurul Fauziah, mengungkapkan bahwa mobil mewah ini nggak cocok untuk medan berat. Mari, saya pandu menelusuri penjelasan Nurul yang menurut saya masuk akal.
Baca halaman selanjutnya: Daripada Alphard, mending sewa jeep Merapi buat offroad di IKN
#1 Alphard nggak cocok untuk medan berat di IKN
Saya paham kalau semua bakal terlihat gagah kalau tamu kehormatan naik Alphard. Namun, bukankah jalanan di IKN belum semuanya rata dan mulus? Saya malah takut kalau tamu-tamu negara malah merasa nggak nyaman.
Nurul sendiri menjelaskan ketakutan saya dengan baik. Dia menulis begini:
“Toyota Alphard memang didesain untuk kenyamanan dan kemewahan, bukan performa di medan berkelok atau menanjak. Bodinya yang besar dan berat, sehingga handling-nya kurang responsif. Hal ini bisa menjadi masalah jika sering melakukan perjalanan di daerah berkelok-kelok atau dengan medan menanjak.”
Dia menambahkan dengan paragraf ini:
“Selain itu, mesin mobil ini kurang oke ketika melibas medan menanjak. Ini berarti memungkinkan harus sering mengalami penurunan efisiensi bahan bakar ketika menghadapi medan berat.”
Apakah nanti malah jatuhnya offroad tapi pakai Alphard? Kalau kayak gitu mending menyewa jeep Merapi saja. Lebih cocok sama medan berat IKN yang dibangun di atas… acchhh silakan isi sendiri, saya mau pipis sebentar.
#2 Katanya ada mitos kapasitas penumpang
Orang pakai Alphard, selain karena gengsi, juga karena kebutuhan akan mobil yang bisa memuat banyak orang. Namun, kata Nurul, ada “mitos kapasitas penumpang” di sana. Dia menulis kayak gini:
“Salah satu mitos yang melekat pada mobil Toyota Alphard adalah bahwa mobil ini mampu mengangkut banyak penumpang. Meskipun mobil ini memang memiliki ruang kabin yang cukup luas, bukan berarti bisa mengisi banyak penumpang dengan nyaman dan aman.”
Lalu, Nurul melanjutkan:
“Kapasitas penumpang sebenarnya tergantung pada versi dan konfigurasi mobil. Beberapa versi Alphard memiliki kursi baris kedua yang hanya dapat menampung 2 penumpang, bukan 3. Jadi, jika banyak yang mengira mobil ini bisa digunakan oleh banyak orang, tentu salah. Jika berencana untuk menggunakan mobil ini untuk mengangkut keluarga atau rombongan besar, perlu memilih dengan hati-hati versi dan konfigurasi yang sesuai.”
Nah, ketimbang menyewa Alphard dengan biaya Rp25 juta per hari untuk IKN, kenapa nggak menyewa bus aja sekalian. Ah, tapi nanti nggak bisa ngasih makan ego akan barang mewah, ding. Di Indonesia ini, lebih penting gengsi dan ambisi ketimbang manfaat, bukan? Oh, Bukan, ya? Ya maafkan kalau saya salah.
Penulis: Yamadipati Seno
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Kemewahan Mobil Alphard Ternyata Cuma Setara Toyota Avanza Saja
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.