5 Alasan Squidward Tentacles Bernasib Buruk

5 Alasan Squidward Tentacles Bernasib Buruk

5 Alasan Squidward Tentacles Bernasib Buruk (Pixabay.com)

Bagi yang setiap hari selalu mantengin kartun SpongeBob SquarePants, pasti sudah nggak aneh lagi melihat Squidward Tentacles mengalami kesialan. Malah jadi aneh semisal tetangga SpongeBob dan Patrick itu hidupnya kok baik-baik saja. Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa ada orang yang setiap harinya selalu memiliki masalah?

Bukankah ketika seseorang telah memiliki rumah yang pantas, penghasilan yang cukup, dan pekerjaan yang tetap, normalnya orang tersebut akan hidup dengan ketenangan? Paling nggak kalaupun sedang memiliki masalah, hal itu juga nggak datang setiap hari. Tampaknya kasus yang dialami Squidward ini di luar batas kewajaran makhluk hidup normal.

Akan tetapi setelah menyelami lebih dalam, faktanya memang ada benang merah yang menjadi penyebab musuh sejati Squilliam Fancyson itu selalu mengalami nasib buruk setiap harinya. Berikut saya telah membuatkan daftarnya.

#1 Squidward Tentacles adalah si penyendiri yang diimpit dua makhluk gila

Squidward Tentacles merupakan seekor gurita—meskipun arti dasar squid adalah cumi-cumi—dalam tingkah laku alamiahnya, satwa ini lebih cenderung hidup menyendiri. Tak ayal, dalam kartun SpongeBob SquarePants pun sebenarnya ia nyaman dengan kesendiriannya. Ia sering kali bersantai, berjemur, membaca buku, menyirami tanaman, melukis, atau bermain klarinet sendirian. Bahkan gurita ini juga sangat benci dengan kebisingan.

Nahas, dia tinggal di antara nanas dan batu. SpongeBob dan Patrick adalah dua sahabat yang gila. Gila di sini bukan berarti gangguan jiwa, ya, meskipun sebenarnya Patrick juga layak dengan definisi tersebut. Maksud saya, SpongeBob dan Patrick biasa melakukan sesuatu yang nggak wajar. Dalam dunia pertetanggaan, bisa dibilang mereka berdua adalah tetangga yang kurang ajar.

Gimana nggak kurang aja, kok bisa-bisanya ada tetangga yang tiba-tiba masuk bak mandi saat kita sedang mandi? Nggak cuma sekali, SpongeBob dan Patrick pernah masuk bak mandi Squidward beberapa kali! Lebih parah lagi, saat episode minum soda, rumah Squidward pernah hancur gara-gara ulah tetangganya itu. Benar-benar gila.

#2 Mendapat kutukan dari kakek buyutnya

Seperti yang sama-sama kita ketahui, Squidward Tentacles nggak pandai bermain klarinet. Padahal alat musik ini sudah seperti melekat pada dirinya. Dia pun telah latihan dengan keras untuk bisa memainkannya.

Beberapa kali Squidward mencoba memainkan klarinet, namun suara yang dia hasilkan nggak enak didengar. Dia bahkan sampai disengat ubur-ubur saat memainkan klarinet di rumah SpongeBob saat ada pesta ubur-ubur.

Tentu hal ini bukan tanpa sebab. Usut punya usut, dulu buyutnya yang bernama Squidly pernah berusaha memainkan alat musik tersebut. Sayangnya, dia kesulitan memainkan klarinet. Lantaran jengkel, Squidly pun mengutuk supaya anak cucunya nggak memainkan alat musik tersebut. Hasilnya, Squidward Tentacles kesulitan bermusik dengan klarinet.

#3 Pribadi yang minim skill

Apa sih kemahiran Squidward? Zalim kalau kita mengatakan dia mahir bermusik. Ha wong cara dia memainkan klarinet buruk sekali. Pandai memasak? Tentu saja nggak, Krusty Krab bisa berdiri hingga sekarang itu berkat gendongan koki terbaiknya, SpongeBob. Bahkan Squidward pernah sesekali memasak patty dan hasilnya gosong. Pandai melukis? Lukisannya yang disebut tampan dan berani saja dikatakan lebih mirip tong sampah oleh Monty P. Moneybags, si kolektor seni dunia.

Lantas apa skill yang dimiliki kasir Krusty Krab itu? Jawaban tanpa mikirnya adalah nggak ada. Iya, nggak ada. Sebab, Squidward Tentacles hidup dalam kemalasan, bahkan sering kali ia makan gaji buta karena biasa tidur di tempat kerjanya.

Saat Krusty Krab memiliki mesin pencapit boneka, ia hampir stres gegara kesulitan mencapit boneka sebelum dibantu SpongeBob dengan teknik jadi mesinnya. Hal sepele seperti meniup gelembung saja dia harus merogoh kocek dalam-dalam untuk les kepada SpongeBob sekadar bisa menghasilkan satu gelembung sempurna. Memang malang nasib gurita ini.

#4 Bukan tipe orang yang gampang bersyukur

Saat SpongeBob dan Patrick asyik bermain peniup karang, mereka menyedot jendela dan pintu rumah Squidward. Tentu pemilik rumah moai itu sangat murka, wajahnya memerah dan kepalanya berasap. Squidward kemudian meminta kedua tetangganya yang gila itu mengembalikan bagian mebel rumahnya. Namun sial, saat mencoba mengembalikannya, proses penempelan itu tersulut seperti tembakan dan akhirnya rumah Squidward pun hancur.

Squidward Tentacles juga punya batas kesabaran. Dia berupaya mencari ketenangan dengan pindah rumah yang jauh dari dua orang tetangganya itu. Akhirnya diputuskan untuk pindah ke Tentacle Acres. Ia tinggal di rumah No. 34. Sebenarnya Squidward telah sedikit menemukan kenyamanan. Kalau dia mau bersyukur dan menerima, kehidupannya jauh lebih rileks dibanding sebelumnya.

Akan tetapi dengan keteraturan hidup yang monoton, hal ini membuat Squidward bosan. Suatu ketika di sebuah taman, alat peniup karang tergeletak tanpa pemilik. Kali ini Squidward yang membuat ulah, ia mengganggu seluruh warga Tentacle Acres dengan alat tersebut. Sontak hal itu membuat seluruh warga marah besar dan berusaha mengusir Squidward.

Bayangkan jika si gurita itu mau bersabar dan menerima kehidupannya, tentu dengan berbuat baik dan tidak mengganggu tetangga di rumah barunya. Mungkin saja dia akan hidup dalam kedamaian.

#5 Takdir

Saya nggak tahu pasti apakah Stephen Hillenburg, si pencipta karakter Squidward Tentacles, pernah mengalami nasib sial dengan seekor gurita. Yang jelas, ia sebagai tuhan dari kartun yang diproduksi oleh Nickelodeon itu selalu menakdirkan Squidward mengalami nasib buruk setiap harinya, bahkan ketika Squidward sedang nggak melakukan apa-apa.

Itulah beberapa alasan kenapa Squidward selalu mengalami nasib buruk. Tampaknya, gurita dengan nama lengkap Squidward Quincy Tentacles itu memang berjodoh dengan kesialan.

Penulis: Ahmad Nadlif
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Squidward Adalah Gambaran Orang Introvert yang Elitis dan Egois.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version