Alasan Raju “Upin Ipin” Nggak Balik ke Kampung Durian Runtuh

Alasan Raju Upin Ipin Nggak Balik ke Kampung Durian Runtuh Terminal Mojok

Alasan Raju Upin Ipin Nggak Balik ke Kampung Durian Runtuh (Upin Ipin Fandom)

Si Raju “Upin Ipin” ini jarang banget nongol di Kampung Durian Runtuh. Apa yang sedang dia kerjakan sampai nggak pulang-pulang?

Kalau kalian penggemar serial animasi Upin Ipin, kalian pasti menyadari ada beberapa karakter yang menghilang. Salah satunya adalah Raju. Pada awal episode Upin Ipin bertemakan puasa, Raju masih ada. Bahkan di film Geng: Pengembaraan Bermula, Raju masih menampakkan batang hidungnya.

Sayangnya setelah itu, Raju tak terlihat lagi di Kampung Durian Runtuh. Beberapa kali nama Raju disebut oleh karakter lain, tapi tetap nggak nongol. Sampai episode baru tentang idola beberapa waktu lalu, Raju muncul dengan tampilan baru. Tapi setelah itu ya dia menghilang lagi.

Saya pun mendapat kesimpulan kalau sebenarnya Raju mungkin sedang berada di luar kampung. Bisa saja dia sedang ada urusan sehingga dia nggak bisa kembali ke kampung halamannya. Namun, seandainya Raju nggak mau balik ke kampung tempat tinggal Upin Ipin, dkk. tersebut, nggak masalah juga. Berikut alasan kenapa Raju Upin Ipin nggak balik ke Kampung Durian Runtuh.

#1 Fokus mengejar pendidikan

Alasan pertama Raju Upin Ipin nggak balik ke Kampung Durian Runtuh sudah jelas karena dia harus fokus mengejar pendidikannya. Selama ini penonton nggak pernah diperlihatkan adegan Raju sekolah. Ya bisa saja sih dia sekolah di tempat yang lebih bagus daripada Tadika Mesra. Kalau melihat ukuran badannya, Raju mungkin sudah kelas 3 atau 4 SD. Tentu saja dia harus lanjut ke jenjang pendidikan selanjutnya setelah lulus SD, kan.

Bukannya meremehkan Kampung Durian Runtuh, tapi saya belum pernah melihat institusi pendidikan selain Tadika Mesra. Raju mungkin saat ini sedang memilih melanjutkan studinya di tempat lain. Mungkin di Kuala Lumpur? Atau jangan-jangan di Indonesia? Bisa aja.

#2 Mengembangkan bisnis Uncle Muthu

Rasanya tak salah jika menyebut warung makan punya Uncle Muthu adalah warung yang ramai dikunjungi oleh semua warga kampung. Bapaknya Raju ini mungkin juga termasuk salah satu pedagang sukses di Kampung Durian Runtuh. Namun, kita tak dapat mengingkari bahwa warungnya juga masih jauh dari kata layak. Nggak ada tenda pelindung panas, kipas angin kecil dengan jangkauan minim, dan kursi seadanya.

Sebenarnya kalau dibilang buruk nggak juga, tapi akan lebih baik apabila ditingkatkan. Nah, jangan-jangan Raju nggak balik ke Kampung Durian Runtuh karena dia sedang sibuk mencari cara mengembangkan bisnis Uncle Muthu. Siapa tahu kan.

Baca halaman selanjutnya….

#3 Menggapai cita-cita menjadi pahlawan

Kita tahu bahwa Raju Upin Ipin mengidolakan seorang pahlawan India dan dia pengin jadi seperti itu. Kalau Raju hanya diam di kampung, tentu saja dia nggak akan bisa menggapai cita-citanya itu.

Mungkin saja saat ini Raju sedang mengunjungi banyak tempat dan mempelajari berbagai ilmu untuk menjadi pahlawan. Tentu saja butuh waktu yang lama untuk mempelajari ilmu tingkat tinggi dan jurus-jurusnya. Makanya daripada Raju bolak-balik terus ke Kampung Durian Runtuh, mending dia nggak balik sekalian dan terus mendalami ilmunya.

#4 Keinginan studio Les’ Copaque

Alasan terakhir ini jelas lah. Mau sekeren apa pun alasan Raju nggak balik ke Kampung Durian Runtuh, kalau studio Les’ Copaque nggak mengizinkan Raju balik ya mau gimana lagi. Ha mosok penonton mau memaksa Raju balik. Belum tentu Raju juga pengin balik ke kampungnya lagi. Makanya Raju nurut aja sama yang direncanakan studio.

Apa pun alasan Raju Upin Ipin nggak balik ke Kampung Durian Runtuh, sebaiknya kita dukung saja. Semoga itu yang terbaik buat masa depan Raju dan juga keluarganya. Kalau sesekali dia kangen pulang kampung dan pengin mengunjungi Uncle Muthu ya bagus juga. Pokoknya semua terserah Raju dan studio Les’ Copaque aja lah.

Penulis: M. Guntur Rahardjo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kembalikan Fizi “Upin Ipin” yang Dulu demi Konten yang Lebih Mendidik.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version