Cik Bidadari, kakak perempuan Ehsan, akhirnya dikenalkan ke penonton Upin Ipin pada musim 18. Sosok yang punya nama asli Badariah itu membuat banyak penonton terkejut karena selama ini Ehsan dikira anak tunggal. Apalagi, tidak banyak tanda-tanda yang menjelaskan anak manja dari keluarga kaya raya itu memiliki kakak perempuan.
Kemunculan yang tidak disangka-sangka membuat Cik Bidadari menyita begitu banyak perhatian. Apalagi, ada bumbu-bumbu cerita cinta segi tiga antara Cik Bidadari, Abang Iz, dan Kak Ros. Nggak heran kakak perempuan Ehsan ini masih saja jadi perbincangan walau sudah lebih dari seminggu debut. Bahkan, episode Upin Ipin Cik Bidadari di YouTube hampir menyentuh hingga 5 juta penonton lho.
Di tengah kehebohan ini, saya hanya penasaran satu hal. Kenapa ya kakak perempuan Ehsan yang cantik dan bersuara merdu itu baru muncul setelah belasan musim? Ke mana saja dia selama ini? Saya tahu, tim produksi Upin Ipin pasti punya alasan sendiri, tapi berdasar pada alur cerita Upin Ipin, menurut saya ada 4 alasan paling masuk akal kenapa Cik Bidadari baru debut sekarang ini.
Daftar Isi
#1 Cik Bidadari sangat sibuk di kota
Di episode Cik Bidadari diceritakan, kakak Ehsan ini bersekolah di kota, di luar Kampung Durian Runtuh. Saya sih nggak heran ya, sebagaimana keluarga kaya raya di kampung pada umumnya, pasti anak-anaknya dikirim ke kota dengan kondisi pendidikan yang lebih maju. Nah, saat sekolah di kota, Badariah bertemu dengan Abang Iz, pemilik Kedai Runcit di Kampung Durian Runtuh. Itu mengapa mereka begitu akrab.
Dugaan saya, saat sekolah di kota dia menemukan dan mendalami minat dalam bernyanyi. Sekolah bergengsi di kota-kota besar biasanya tidak ingin membatasi potensi muridnya. Itu mengapa, mereka punya berbagai macam mata pelajaran, ekstrakurikuler, dan kegiatan lain untuk mengenalkan banyak hal tentang dunia ini pada murid-muridnya. Berkat hal itu, Badariah lebih percaya diri memilih dunia tarik suara sebagai jalan hidupnya.
Kalau dilihat dari karakternya, saya yakin Badariah tipe murid yang tidak bisa diam. Kemungkinan besar dia mengikuti banyak hal di sekolah. Bahkan, boleh jadi pas liburan sekolah dia masih tetap berkegiatan. Itu mengapa dia jarang terpotret di berbagai episode Upin Ipin yang kebanyakan mengambil latar tempat Kampung Durian Runtuh. Selain kegiatan di sekolah, saya rasa Badariah bekerja sampingan sebagai penyanyi sejak dini atau setidaknya dia banyak mengikuti lomba menyanyi. Kalau tidak seperti itu, bagaimana mungkin perempuan dengan nama panggung Cik Bidadari ini bisa begitu fenomenal di usia muda.
Kesibukan Badariah di sekolah dan menanyi membuatnya sulit pulang kampung. Kemungkinan besar sih, Ehsan dan keluarga yang menjenguknya di kota. Itu mengapa, Badariah alias Cik Bidadari baru muncul di Kampung Durian Runtuh di musim 18 ini.
#2 Kampung Durian Runtuh tidak cocok untuk gaya hidup Cik Bidadari
Saya rasa, selain kesibukan di kota, Cik Bidadari malas pulang kampung karena di Kampung Durian Runtuh nggak ada apa-apa. Akui saja, melalui episode Cik Bidadari kita bisa taju kalau kakak perempuan Ehsan ini punya gaya yang “mahal” banget. Lihat saja rambutnya, pasti dia sering ke salon. Belum lagi kacamata hitam yang dipasang di kepala dan pilihan bajunya, semua terlihat barang-barang yang dibeli di mal. Pokonya deda sekali dengan gaya hidup dan fesyen orang-orang Kampung Durian Runtuh yang terkesan sederhana.
Bayangan saya, di kota dia sering jalan-jalan ke mal, nongkrong di kafe-kafe aestetik atau tempat-tempat populer anak muda. Bukan tidak mungkin dia punya banyak pengikut di media sosial yang menanti-nantikan konten “a day in my life” Cik Bidadari. Anak kota seperti dia mana betah lama-lama di kampung. Bahkan, Abang Lim temannya Badrol yang berasal dari kota saja kapok balik lagi ke Kampung Durian Runtuh, apalagi Cik Bidadari.
#3 Nggak Akur dengan adiknya, Ehsan
Alasan lain Cik Bidadari jarang pulang kampung karena nggak akur dengan adiknya, Ehsan. Saya kasih tahu ya, relasi kakak beradik itu rumit, Gaes. Saya punya teman yang sampai unfollow Instagram saudaranya kalau lagi bertengkar besar.
Nah, bisa jadi, Cik Bidadari ini jarang pulang karena tidak pernah akur dengan adiknya kalau bertemu lama-lama. Bahkan, bukan tidak mungkin dia dikirim sekolah ke kota karena selalu bertengkar dengan Ehsan kalau di rumah. Seingat saya, Ehsan juga pernah bilang dia tidak begitu akur dengan kakaknya. Saat sudah besar seperti sekarang (dan setelah sekian lama jarang ketemu), Badariah dan Ehsan baru sama-sama menyadari pentingnya ikatan saudara sehingga kini jadi lebih akrab.
#4 Penulis cerita Upin Ipin ingin main-main dengan penggemar Kak Ros dan Abang Iz
Terakhir, saya rasa penulis cerita Upin Ipin memang ingin main-main dengan perasaan penonton. Terutama penonton yang jadi penggemar hubungan romansa antara Kak Ros dan Abang Iz. Kalau boleh meminjam istilah anak muda zaman sekarang, penggemar seperti itu disebut dengan shipper.
Ini bukannya tidak mungkin lho, apalagi melihat timeline alur ceritanya. Begini, di musim-musim sebelumnya, Abang Iz dikenalkan dulu kepada penonton sebagai pribadi yang sangat green flag. Setelahnya, pelan-pelan Kak Ros menyukai kakaknya Mail ini. Yah, walaupun subtil, tapi penonton pasti bisa merasakan getaran romansanya ya, apalagi kalau kalian para penonton setia.
Sampai di situ, ekspektasi penonton sudah terbang tinggi dan yakin banget couple Kak Ros-Abang Iz itu bakal berakhir bahagia. Nyatanya, takdir berkata lain. Abang Iz diam-diam punya ketertarikan pada Cik Bidadari, teman sekolahnya ketika di kota dulu. Shipper Kak Ros-Abang Iz jelas tidak menyangka, bahkan tidak terima. Namun, di sinilah letak serunya kemunculan Cik Bidadari. Ini mungkin bisa jadi pesan moral juga ya untuk para penonton supaya jangan mudah jatuh hati dengan orang friendly seperti Abang Iz.
Di atas beberapa alasan yang membuat Cik Bidadari baru muncul di musim 18. Kehadirannya memberikan warna baru di Upin Ipin. Dan benar saja, “warna baru” ini berhasil menggugah penonton hingga diobrolkan selama seminggu lebih. Kalau saya sih ingin Cik Bidadari lebih sering muncul di Upin Ipin, bagaimana dengan kalian?
Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Karakter dalam Serial “Upin Ipin” Ini Punya Fobia yang Nggak Disadari Penonton
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.