Aku Lupa Namamu, Tapi Inget Mukamu Kok

lupa nama

lupa nama

Kejadian ini sering banget saya alami kalau ketemu sama orang baru, entah itu dari kepanitiaan, tempat magang, dikenalin sama teman. Perihal ingat muka, lupa nama ini kadang-kadang bikin saya pusing juga. Entah karena saya menganggap mas dan mbaknya nggak berpengaruh apa-apa di hidup saya, atau karena mungkin pertemuan kita kurang berkesan, atau bisa juga karena nama mas dan mbaknya susah sekali buat dieja apalagi diingat. Amnesia mendadak ini lumayan bikin saya repot juga, apalagi kalau sampai ketemu lagi sama temen yg saya lupa namanya itu.

Hal ini kejadian di tempat magang baru *ekhem saya. Sebagai anak magang saya diperkenalkan sama orang-orang yg ada di divisi saya, kira-kira ada 20 orang. Diperkenalkan dalam waktu kurang dari 10 menit dengan kapasitas daya tangkap otak saya yang kadang lebih lemot dari provider di lokasi anak-anak KKN. Membuat otak tidak menangkap semuanya,

“Ini namanya Mas Saleh.”

“Ini Mas Ale.”

“Ini Mas Alex.”

Bisa dibayangkan kan dihadapkan dengan 3 orang pemilik nama mirip-mirip, dengan gaya pakaian yang mirip-mirip karena seragam membuat mereka seperti kembar 3 di mata saya. Sialnya keesokan harinya saya diminta untuk meminta tanda-tangan untuk sebuah dokumen kepada Mas Saleh, alih-alih bukannya mendapat tanda-tangan Mas Saleh saya malah nyasar dengan wajah innocent meluncur ke meja Mas Alex, alhasil hari itu dokumen untuk Mas Saleh harus saya print ulang.

Terkadang semua orang terlihat sama wajahnya di mata saya, saya cukup bermasalah juga menghafal nama-nama orang baru terutama ukhti-ukhti berhijab yang sulit sekali saya bedakan. Misalnya saya bertemu dia memakai hijab dengan warna kuning terang d iantara teman-temannya yang memakai hijab berwarna gelap, pada itu saya ingat namanya sampai-sampai panggilan mbak saya ganti jadi namanya karena saking bersemangatnya karena sudah berhasil mengingat namanya. Di kemudian hari dia memakai hijab berwarna gelap dan berjalan bersama-sama gerombolan temannya yang memakai hijab berwarna gelap, pada saat itu saya kembali amnesia. Beberapa cara sudah saya lakukan, salah satunya adalah membuat nama panggilan khusus buat mereka-mereka yang baru saya kenal dengan sebutan-sebutan yang mudah saya hafal, atau menandainya dengan ciri khas misal menghafal warna kerudung yang dia pakai pada hari itu, resikonya ketika hari esok dia ganti warna kerudung dan bertemu lagi yang terjadi saya amnesia lagi.

Hal itu kemudian membuat saya penasaran dan akhirnya menemukan fakta-fakta dibalik ketidakmampuan saya menghafal nama. Ternyata ketidakmampuan mengingat nama ini dinamakan “Baker Effect”. Di mana ketidakmampuan otak merekam memori kejadian yang terjadi hanya sekali karena terlalu banyak informasi yang masuk ke otak yang terjadi berulang kali dan sama. Teori ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan Profesor Psikologi, Kansas State University, Richard Harris ternyata perihal lupa nama ingat muka ini terjadi bukan karena terjadi karena rendahnya daya ingat otak atau lemot tetapi karena ketertarikan terhadap seseorang, semakin sedikit ketertarikan kita terhadap seseorang maka semakin sedikit juga informasi orang tersebut yang akan terekam di otak.

Sederhananya begini, ketika kamu suka sekali sama doi alias someone you can’t have kamu akan ingat segalanya yang berhubungan dengannya. Jangankan nama, warna tasnya, nomor HP-nya bahkan tanggal lahirnya pun meskipun baru sekali kamu lihat berbekal ilmu stalking di media sosialnya pasti akan terekam terus di otakmu ya karena apa? Karena kamu tertarik banget sama dia—padahal dia enggak, lho!

Yang terakhir alasan lain mengapa otak tidak mudah mengingat nama karena otak lebih mudah mencerna hal-hal yang bergambar atau berwarna dibandingkan huruf atau angka. Itulah kenapa mengingat wajahnya lebih mudah daripada mengingat namanya. Oh iya, jadi ya ini tuh sekalian menjawab pertanyaan dari lubuk hatimu loh—kenapa doi alias someone you can’t have nggak inget tanggal lahir apalagi namamu, ya karena dia nggak tertarik sama kamu, atau mungkin karena kehadiranmu kamu kurang mewarnai hidupnya. Yhaaa~ (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Exit mobile version